Gusnan
7th November 2015, 05:08 AM
(http://news.detik.com/berita/3064611/cerita-ahok-soal-persiapan-kalimat-pamungkas-di-batu-nisannya#)
http://images.detik.com/community/media/visual/2015/11/05/63e00377-0ec3-4e3a-b6cb-34aac1bed735_169.jpg?w=780&q=90
(http://news.detik.com/berita/3064611/cerita-ahok-soal-persiapan-kalimat-pamungkas-di-batu-nisannya#)
Jakarta - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku siap mati demi kepentingan negara. Dia bahkan sudah menyiapkan kalimat yang terpahat di pusara batu nisan.
Hal ini dituturkan Ahok saat memberi sambutan kepada ratusan pejabat Eselon III dan IV yang dilantik di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jumat (6/11/2015).
Pertama, dia menyatakan seorang pejabat harus memilih antara kepentingan pribadi atau negara. Bahkan pilihan menjadi martir juga bisa mendatangi seorang pemimpin.
"Namun nggak semua orang ditakdirkan disuruh memilih keluarga atau negara. Nggak semua orang diizinkan Tuhan untuk menjadi martir," kata Ahok.
Menurut Ahok, para pahlawan yang meninggal di masa lalu, diyakininya memang ditakdirkan menjadi martir. Para pahlawan ini dalam sudut pandang eks Bupati Belitung Timur itu merupakan pilihan Tuhan Yang Maha Esa.
"Bahkan bila kita meminta pun (menjadi martir) belum tentu dikasih (dikabulkan Tuhan). Jadi nggak usah khawatir juga," kata Ahok
Meski begitu, bila saja Ahok ditawari pilihan untuk membela negara atau keluarga, maka Ahok akan menentukan pilihan. "Saya pilih negara," ujarnya.
Maka, dia sudah berdoa kepada Tuhan agar selalu kuat. Dia juga sudah berpesan kepada keluarganya, bila takdir menjemputnya di jalan politik, maka mayat Ahok agar dikubur di tanah kampung halamannya, Belitung. Bahkan tulisan di pusara Ahok juga sudah disiapkan.
"Di pusara ditulis apa, saya sudah berpesan: mati adalah keuntungan," kata Ahok.
Menurutnya, mati dengan baik apalagi menjadi martir adalah keuntungan. Meski belum tentu bernasib menjadi martir yang heroik, namun Ahok mengaku harus bersiap segalanya.
http://images.detik.com/community/media/visual/2015/11/05/63e00377-0ec3-4e3a-b6cb-34aac1bed735_169.jpg?w=780&q=90
(http://news.detik.com/berita/3064611/cerita-ahok-soal-persiapan-kalimat-pamungkas-di-batu-nisannya#)
Jakarta - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku siap mati demi kepentingan negara. Dia bahkan sudah menyiapkan kalimat yang terpahat di pusara batu nisan.
Hal ini dituturkan Ahok saat memberi sambutan kepada ratusan pejabat Eselon III dan IV yang dilantik di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jumat (6/11/2015).
Pertama, dia menyatakan seorang pejabat harus memilih antara kepentingan pribadi atau negara. Bahkan pilihan menjadi martir juga bisa mendatangi seorang pemimpin.
"Namun nggak semua orang ditakdirkan disuruh memilih keluarga atau negara. Nggak semua orang diizinkan Tuhan untuk menjadi martir," kata Ahok.
Menurut Ahok, para pahlawan yang meninggal di masa lalu, diyakininya memang ditakdirkan menjadi martir. Para pahlawan ini dalam sudut pandang eks Bupati Belitung Timur itu merupakan pilihan Tuhan Yang Maha Esa.
"Bahkan bila kita meminta pun (menjadi martir) belum tentu dikasih (dikabulkan Tuhan). Jadi nggak usah khawatir juga," kata Ahok
Meski begitu, bila saja Ahok ditawari pilihan untuk membela negara atau keluarga, maka Ahok akan menentukan pilihan. "Saya pilih negara," ujarnya.
Maka, dia sudah berdoa kepada Tuhan agar selalu kuat. Dia juga sudah berpesan kepada keluarganya, bila takdir menjemputnya di jalan politik, maka mayat Ahok agar dikubur di tanah kampung halamannya, Belitung. Bahkan tulisan di pusara Ahok juga sudah disiapkan.
"Di pusara ditulis apa, saya sudah berpesan: mati adalah keuntungan," kata Ahok.
Menurutnya, mati dengan baik apalagi menjadi martir adalah keuntungan. Meski belum tentu bernasib menjadi martir yang heroik, namun Ahok mengaku harus bersiap segalanya.