Gusnan
6th November 2015, 05:13 AM
http://ad.beritasatumedia.com/b1-ads/www/delivery/lg.php?bannerid=0&campaignid=0&zoneid=59&loc=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fdunia%2F3200 78-pertama-kali-presiden-italia-kunjungi-indonesia.html&referer=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2F&cb=93a47d5210
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/311446748977.jpg
Presiden Italia Sergio Mattarella. (Istimewa)
Jakarta – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arrmanatha Nasir atau Tata, pada Kamis (5/11), mengatakan, Presiden Italia Sergio Mattarella akan ke Indonesia. Ini adalah kunjungan pertama kalinya bagi pimpinan negeri pizza tersebut, khususnya sejak terbentuknya kerja sama bilateral antara Indonesia dan Italia pada 1949.
"Mattarella akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 9 November 2015. Kunjungan ini bertujuan meningkatkan kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi. Sesuai dengan tema kerja sama ekonomi, Mattarella akan didampingi oleh 28 pengusaha asal Italia yang bergerak di berbagai bidang," ucap Tata kepada wartawan di Jakarta.
Pria berkepala plontos ini mengatakan beberapa isu yang akan menjadi pembahasan yaitu industri kreatif, infrastruktur maritim, pariwisata, dan pengelolaan cagar budaya.
Tata mengatakan pembicaraan bisa saja merambah ke hal lain dan diharapkan dapat tercipta kerja sama baru. "Kedua negara juga akan menandatangani dua nota kesepahaman (MoU), yaitu MoU tentang kebijakan bebas visa bagi pemegang paspor diplomat dan dinas serta MoU tentang kerja sama pariwisata,” ucap dia.
Tata menerangkan, Indonesia dan Italia juga akan membahas soal pasar sawit atau Crude Palm Oil (CPO) Indonesia di Italia. Sebab, Italia merupakan salah satu negara Eropa yang mengakui CPO Indonesia di tengah gempuran kampanye negatif CPO Indonesia di Eropa.
"Italia mengambil langkah untuk melindungi dan mendorong perkembangan dan penggunaan CPO Indonesia," ungkap dia.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Mattarella juga dijadwalkan untuk menyampaikan keynote speech di Lembaga Ketahanan Nasional.
Italia merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia di Eropa. Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Italia mencapai US$ 4 miliar pada 2014, dengan surplus untuk Indonesia sebesar US$ 560 juta.
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/311446748977.jpg
Presiden Italia Sergio Mattarella. (Istimewa)
Jakarta – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arrmanatha Nasir atau Tata, pada Kamis (5/11), mengatakan, Presiden Italia Sergio Mattarella akan ke Indonesia. Ini adalah kunjungan pertama kalinya bagi pimpinan negeri pizza tersebut, khususnya sejak terbentuknya kerja sama bilateral antara Indonesia dan Italia pada 1949.
"Mattarella akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 9 November 2015. Kunjungan ini bertujuan meningkatkan kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi. Sesuai dengan tema kerja sama ekonomi, Mattarella akan didampingi oleh 28 pengusaha asal Italia yang bergerak di berbagai bidang," ucap Tata kepada wartawan di Jakarta.
Pria berkepala plontos ini mengatakan beberapa isu yang akan menjadi pembahasan yaitu industri kreatif, infrastruktur maritim, pariwisata, dan pengelolaan cagar budaya.
Tata mengatakan pembicaraan bisa saja merambah ke hal lain dan diharapkan dapat tercipta kerja sama baru. "Kedua negara juga akan menandatangani dua nota kesepahaman (MoU), yaitu MoU tentang kebijakan bebas visa bagi pemegang paspor diplomat dan dinas serta MoU tentang kerja sama pariwisata,” ucap dia.
Tata menerangkan, Indonesia dan Italia juga akan membahas soal pasar sawit atau Crude Palm Oil (CPO) Indonesia di Italia. Sebab, Italia merupakan salah satu negara Eropa yang mengakui CPO Indonesia di tengah gempuran kampanye negatif CPO Indonesia di Eropa.
"Italia mengambil langkah untuk melindungi dan mendorong perkembangan dan penggunaan CPO Indonesia," ungkap dia.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Mattarella juga dijadwalkan untuk menyampaikan keynote speech di Lembaga Ketahanan Nasional.
Italia merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia di Eropa. Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Italia mencapai US$ 4 miliar pada 2014, dengan surplus untuk Indonesia sebesar US$ 560 juta.