PDA

View Full Version : Risma dan Yoyok Sabet Bung Hatta Anti-Corruption Award 2015 Walikota Surabaya, Tri Ri


Gusnan
5th November 2015, 04:57 AM
http://ad.beritasatumedia.com/b1-ads/www/delivery/lg.php?bannerid=0&campaignid=0&zoneid=59&loc=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fnasional%2F3 19735-risma-dan-yoyok-sabet-bung-hatta-anticorruption-award-2015.html&referer=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fnasional %2F319772-arb-saya-pimpin-golkar-sampai-2019.html&cb=a7248d429e

http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/331440754298.jpg

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini memberi keterangan kepada awak media di sela acara "Kabta Web Award Beritasatu.com" di BeritaSatu Plaza, Jakarta, 28 Agustus 2015. (Beritasatu.com/Danung Arifin)



Jakarta - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan Bupati Batang Riyo Sudibyo merai penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) 2015.
Keduanya dipilih oleh Dewan Juri yang terdiri Wartawan Senior The Jakarta Post Endy M. Bayuni, aktivis antikorupsi Luky Djani dan Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gajah Mada (Pukat UGM) Zainal Arifin Mochtar dari 16 nama yang dinominasikan.
"Dewan Juri pada 20 Oktober mengeluarkan keputusan bahwa BHACA 2015 akan diberikan kepada Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya periode 2010-2015 dan Yoyok Riyo Sudibyo Bupati Batang periode 2012-2017," kata Endy dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (4/11).
Endy mengatakan, Risma dan Yoyok terpilih lantaran dinilai bersih dari praktek korupsi, tidak pernah menyalahgunakan kekuasaan atau jabatannya, menyuap atau menerima suap.
Selain itu, dua kepala daerah penerima penghargaan ini juga dianggap berperan aktif memberikan inspirasi atau mempengaruhi masyarakat atau lingkungannya dalam pemberantasan korupsi.
Menurut Endy, sejak 2012, saat menjabat sebagai Kepala Bagian Bina Program Pembangunan di Pemkot Surabaya, Risma telah memulai proses lelang pengadaan barang secara elektronik atau e-procurement.
Dengan demikian, proses lelang berjalan secara transparan tanpa korupsi. Sementara saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, Risma menerapkan sistem e-government di seluruh sektor pemerintahan yang membuat kontrol pengeluaran dinas-dinas menjadi lebih mudah.
Dengan langkah tersebut, Risma yang maju kembali dalam Pilkada Surabaya menghemat Rp600 miliar hingga Rp800 miliar anggaran setiap tahunnya.
"Risma juga memberi teladan dengan praktek langsung di lapangan. Sering kali masyarakat melihat Risma di jalanan melakukan sendiri pekerjaan bawahannya ketika dianggap perlu. Surabaya di tangan Risma menjadi kota yang cantik dan tertata. Tidak hanya di pusat kota, tetapi hingga ke pelosok," papar Endy.
Sementara Yoyok, kata Endy, terpilih menerima penghargaan BHACA lantaran sejumlah gebrakannya saat mulai menjabat sebagai Bupati Batang.
Saat mulai menjabat, Yoyok membuat surat pernyataan tidak akan meminta proyek dengan mengatasnamakan pribadi, keluarga atau kelompoknya. Tak hanya itu, Yoyok juga membuat pakta integritas pelaksana kegiatan SKPD dalam mencegah dan memberantas korupsi.
Gebrakan Yoyok lainnya dalam upaya pemberantasan korupsi, yakni dengan mengadakan Festival Anggaran agar seluruh perencanaan anggaran dipamerkan kepada masyarakat secara transparan.
"Yoyok juga menggandeng Transparency International Indonesia, ICW, dan KPK untuk mendorong terciptanya pemerintahan yang bersih. Hasilnya, Batang menjadi daerah pertama di Jawa Tengah dalam pencanangan zona integritas bebas korupsi. Penghematan Kabupaten Batang mencapai Rp5 miliar hingga Rp6 miliar, pendapatan daerah meningkat Rp 14,4 miliar dan efisiensi belanja pegawai mencapai Rp42,4 miliar," jelasnya.
Sejak didirikan 12 tahun lalu, penghargaan BHACA telah digelar enam kali dan terdapat 15 orang yang menerima penghargaan ini. Beberapa diantaranya, Presiden Joko Widodo saat menjabat sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama saat menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI, dan lainnya.
Endy berharap, pemberian penghargaan ini dapat memberikan semangat baru dalam usaha melawan korupsi di tengah meningkatnya skeptimisme masyarakat terhadap komitmen negara.
"Risma dan Yoyok bersama para peraih BHACA sebelumnya diharapkan menjadi panutan agar tujuan mulia melawan korupsi terus diperjuangkan," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pengurus Harian BHACA, Natalia Soebagjo mengatakan, penghargaan ini diberikan untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa masih ada sosok-sosok yang inspiratif, berintegritas, danberkarya dengan tulus untuk kepentingan publik.
Apalagi, di tengah maraknya berita yg kita dengar bersifat negatif. Dikatakan, di tengah masyarakat yang skeptis karena maraknya pemberitaan buruk ulah para koruptor, sosok-sosok tersebut memberikan harapan dan inspirasi untuk melawan korupsi.
"Dengan adanya individu-individu seperti Risma dan Yoyok, kita semakin yakin bahwa di Indonesia masih ada orang-orang baik yang memberi kita harapan masa depan yang lebih mulia," harap Natalia.
Pemberian penghargaan BHACA akan disematkan kepada Risma dan Yoyok esok hari di Gedung Niaga, Jakarta.

(http://www.suarapembaruan.com/home/)