Log in

View Full Version : Begini Frekuensi Buang Air Besar yang Normal


Gusnan
27th October 2015, 01:14 PM
http://beta.newopenx.detik.com/delivery/lg.php?bannerid=14959&campaignid=4880&zoneid=236&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fhealth.detik.com%2Fread%2F201 5%2F10%2F26%2F200052%2F3053874%2F763%2Fbegini-frekuensi-buang-air-besar-yang-normal&cb=4e58e3b2cf



http://images.detik.com/visual/2015/10/26/da7d8904-8f3f-44b3-ada6-519ba0bf8bb3_43.jpg?w=500

Jakarta, Masing-masing orang memiliki rutinitas buang air besar alias BAB yang berbeda. Ada orang yang rutin BAB satu kali setiap hari, bahkan tiga kali sehari. Namun, ada pula yang BAB setiap beberapa hari sekali. Normalkah frekuensi seperti itu?

"Rata-rata orang BAB sekali sehari, tapi ada pula yang tiga kali dalam sehari bahkan tiga hari sekali, itu masih normal. Toh ketika kebiasaan BAB Anda tidak berada dalam kisaran tersebut, Anda tak perlu khawatir. Sebab, yang penting adalah Anda tetap konsisten dengan kebiasaan selama ini," tutur Pradeep Kumar, MD, pakar gastroenterologi di Austin Gastroenterology, Texas.

Menurut Kumar, ada banyak faktor yang memengaruhi kebiasaan BAB seseorang di antaranya genetika, kebiasaan makan, dan rutinitas berolahraga. Misalnya terkait genetik, dikatakan Kumar ada orang yang bereaksi langsung BAB usai menenggak kopi di pagi hari. Namun, beberapa orang justru tidak BAB saat ia minum kopi di pagi hari.

Faktor penting lainnya yakni kebiasaan makan. Kumar merekomendasikan, konsumsilah air sesuai kebutuhan dan jangan sampai dehidrasi, kemudian asup setidaknya 25 gram serat sehari. Serat bisa didapat melalui buah, sayur, dan biji-bijian. Diungkapkan Kumar, serat bermanfaat untuk membuat tekstur feses lebih halus.

"Sedangkan air berguna untuk memudahkan pengeluaran feses. Dengan mengasup air dan serat yang cukup, Anda bisa terhindar dari risiko sembelit dan BAB dengan feses keras," imbuh Kumar, dikutip dari Women's Health pada Senin (26/10/2015).

Selain itu, kebiasaan olahraga juga berperan penting. Sebab, jarang berolahraga menyebabkan pergerakan usus menjadi lambat, demikian diungkapkan pakar gastroenterologi di Montefiore Health System, New York, Lawrence Brandt, MD. Dengan rajin berolahraga, maka akan terdapat dorongan di usus sehingga alur pergerakan sisa-sisa kotoran pun lebih lancar.

Brandt menuturkan, biasanya perubahan pola buang air besar bisa terjadi ketika ada perubahan pada gaya hidup termasuk pola makan. Namun, ketika terdapat perubahan pada pola BAB atau struktur feses tanpa diketahui sebab yang pasti, tak ada salahnya jika Anda segera berkonsultasi ke dokter.