Gusnan
15th October 2015, 05:07 AM
http://ad.beritasatumedia.com/b1-ads/www/delivery/lg.php?bannerid=0&campaignid=0&zoneid=59&loc=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fdunia%2F3143 77-bantu-suriah-dan-rusia-iran-kirim-ribuan-pasukan.html&referer=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2F&cb=51786bf84c
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/781444828689.jpg
Pasukan militer Iran dalam sebuah parade. (Middle East Monitor)
Aleppo - Tentara Suriah dan sekutunya Iran serta kekuatan Hisbullah sedang mempersiapkan diri untuk melakukan serangan darat besar-besaran di wilayah Aleppo, Suriah, dengan didukung serangan udara Rusia, menurut keterangan sejumlah pejabat, Selasa (14/10).
Serangan ini nanti merupakan kelanjutan serangan darat yang dilakukan aliansi yang sama pekan lalu dengan sasaran para pemberontak di Porvinsi Hama. Para pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan ribuan pasukan Iran telah tiba untuk ambil bagian dalam serangan darat mendukung Presiden Bashar al-Assad.
Serangan besar-besaran di area dekat perbatasan dengan Turki bisa memicu kemarahan Turki yang merupakan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Turki telah memberi dukungan pada para pemberontak anti-Assad dan juga menyatakan keprihatinan mendalam atas serangan udara Rusia pada para pemberontak itu.
Kota Aleppo dan sejumlah provinsi di dekatnya telah dikuasai beragam kelompok antara lain pemerintah Suriah, sejumlah kelompok pemberontak penentang Assad, dan kelompok militan Islamic State yang bercokol di sejumlah desa dekat kota itu.
"Jelas ada persiapan untuk perang besar di area tersebut. Ada mobilisasi besar pasukan Suriah, pejuang elite Hisbullah, dan ribuan orang Iran yang tiba secara bertahap dalam beberapa hari terakhir," kata seorang pejabat.
Pejabat lainnya yang bekerja di pemerintahan Suriah mengatakan keputusan untuk melancarkan serangan di Aleppo telah dibuat.
"Tak perlu ditutupi lagi bahwa ribuan orang Iran sekarang berada di Suriah dan peran mereka akan fundamental," ujarnya.
Serangan akan segera dimulai, kata para pejabat itu, namun tidak disebutkan kapan.
Hossein Hamedani, seorang jenderal di korps Garda Revolusi Iran, terbunuh di Provinsi Aleppo di mana dia bekerja sebagai penasihat tentara Suriah melawan Islamic State di kawasan itu, menurut keterangan Garda Revolusi Jumat pekan lalu.
Aleppo adalah kota terpadat penduduknya di Suriah sebelum perang saudara meletus pada 2011 menyusul aksi pemerintah menumpas gerakan demonstrasi anti-Assad. Pemerintah menguasai wilayah barat kota itu, sementara beragam kelompok pemberontak mengendalikan bagian timur.
Islamic State dan kelompok-kelompok pemberontak lainnya, termasuk mereka yang didukung negara-negara asing musuh Assad, saling bertempur satu sama lain di wilayah utara Aleppo.
Di wilayah utara itulah koalisi pimpinan Amerika Serikat sering melakukan misi serangan udara menggempur kelompok IS.
Rusia juga mengatakan serangan udara yang dimulai sejak 30 September menargetkan IS, meskipun banyak serangan yang ternyata menghantam area kelompok-kelompok lain.
Pekan lalu, IS merebut sejumlah desa dekat kota Aleppo dari tangan kelompok lain, sementara menurut stasiun televisi pemerintah sebuah wilayah yang dikuasai IS berhasil direbut kembali oleh tentara.
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/781444828689.jpg
Pasukan militer Iran dalam sebuah parade. (Middle East Monitor)
Aleppo - Tentara Suriah dan sekutunya Iran serta kekuatan Hisbullah sedang mempersiapkan diri untuk melakukan serangan darat besar-besaran di wilayah Aleppo, Suriah, dengan didukung serangan udara Rusia, menurut keterangan sejumlah pejabat, Selasa (14/10).
Serangan ini nanti merupakan kelanjutan serangan darat yang dilakukan aliansi yang sama pekan lalu dengan sasaran para pemberontak di Porvinsi Hama. Para pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan ribuan pasukan Iran telah tiba untuk ambil bagian dalam serangan darat mendukung Presiden Bashar al-Assad.
Serangan besar-besaran di area dekat perbatasan dengan Turki bisa memicu kemarahan Turki yang merupakan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Turki telah memberi dukungan pada para pemberontak anti-Assad dan juga menyatakan keprihatinan mendalam atas serangan udara Rusia pada para pemberontak itu.
Kota Aleppo dan sejumlah provinsi di dekatnya telah dikuasai beragam kelompok antara lain pemerintah Suriah, sejumlah kelompok pemberontak penentang Assad, dan kelompok militan Islamic State yang bercokol di sejumlah desa dekat kota itu.
"Jelas ada persiapan untuk perang besar di area tersebut. Ada mobilisasi besar pasukan Suriah, pejuang elite Hisbullah, dan ribuan orang Iran yang tiba secara bertahap dalam beberapa hari terakhir," kata seorang pejabat.
Pejabat lainnya yang bekerja di pemerintahan Suriah mengatakan keputusan untuk melancarkan serangan di Aleppo telah dibuat.
"Tak perlu ditutupi lagi bahwa ribuan orang Iran sekarang berada di Suriah dan peran mereka akan fundamental," ujarnya.
Serangan akan segera dimulai, kata para pejabat itu, namun tidak disebutkan kapan.
Hossein Hamedani, seorang jenderal di korps Garda Revolusi Iran, terbunuh di Provinsi Aleppo di mana dia bekerja sebagai penasihat tentara Suriah melawan Islamic State di kawasan itu, menurut keterangan Garda Revolusi Jumat pekan lalu.
Aleppo adalah kota terpadat penduduknya di Suriah sebelum perang saudara meletus pada 2011 menyusul aksi pemerintah menumpas gerakan demonstrasi anti-Assad. Pemerintah menguasai wilayah barat kota itu, sementara beragam kelompok pemberontak mengendalikan bagian timur.
Islamic State dan kelompok-kelompok pemberontak lainnya, termasuk mereka yang didukung negara-negara asing musuh Assad, saling bertempur satu sama lain di wilayah utara Aleppo.
Di wilayah utara itulah koalisi pimpinan Amerika Serikat sering melakukan misi serangan udara menggempur kelompok IS.
Rusia juga mengatakan serangan udara yang dimulai sejak 30 September menargetkan IS, meskipun banyak serangan yang ternyata menghantam area kelompok-kelompok lain.
Pekan lalu, IS merebut sejumlah desa dekat kota Aleppo dari tangan kelompok lain, sementara menurut stasiun televisi pemerintah sebuah wilayah yang dikuasai IS berhasil direbut kembali oleh tentara.