Gusnan
8th October 2015, 04:25 AM
http://assets.kompas.com/data/photo/2015/02/18/074342420150217-164850780x390.JPG
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) bersama CEO PT Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim, di Balai Kota, Selasa (17/2/2015).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberi peringatan keras terhadap pihak dari pelayanan ojek berbasis aplikasi, Go-Jek (http://megapolitan.kompas.com/tag/Go-Jek). Menurut Basuki, banyak pengemudi Go-Jek (http://megapolitan.kompas.com/tag/Go-Jek) yang mulai melanggar aturan, seperti berhenti atau ngetem sembarangan di pinggir jalan maupun ngetem di trotoar.
"Kami pasti tangkap karena dari pengelola Go-Jek (http://megapolitan.kompas.com/tag/Go-Jek) juga kasih 'kartu kuning'. Lama-lama, Go-Jek (http://megapolitan.kompas.com/tag/Go-Jek) saya coret dan lama-lama aplikasi bakal mati sendiri, pasti," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (7/10/2015).
Basuki menjanjikan bakal terus memperbaiki sistem transportasi massal di Ibu Kota. Salah satunya ialah dengan memperbanyak bus tingkat gratis yang membelah pusat Kota Jakarta. Dengan demikian, warga lambat laun akan memilih menggunakan transportasi massal yang disediakan DKI.
"Pasti dong, kamu (aplikasi ojek online) kalah bersaing," kata Basuki.
Dalam pertemuan Go-Jek (http://megapolitan.kompas.com/tag/Go-Jek) dengan Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Selasa kemarin, telah disepakati untuk menempatkan pengemudi ke dalam jalan lingkungan. CEO sekaligus Founder Go-Jek (http://megapolitan.kompas.com/tag/Go-Jek), Nadiem Makarim, mengatakan bakal membantu Dishubtrans dan kepolisian untuk menertibkan pengemudi Go-Jek (http://megapolitan.kompas.com/tag/Go-Jek) yang ngetem di trotoar.
"Kami ini kan perusahaan teknologi. Sisi undang-undang penertiban itu Dishub dan Polda. Tapi, kami harus bekerja sama dan kami akan bantu sosialisasi kepada member kami agar tidak mangkal di trotoar," kata Nadiem.
Sejak Senin lalu, Dishubtrans DKI telah menertibkan sebanyak delapan pengemudi Go-Jek (http://megapolitan.kompas.com/tag/Go-Jek) dengan memberi sanksi pelanggaran lalu lintas. Hal itu akan terus dilakukan hingga tidak ada lagi ojek-ojek yang mangkal di trotoar.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) bersama CEO PT Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim, di Balai Kota, Selasa (17/2/2015).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberi peringatan keras terhadap pihak dari pelayanan ojek berbasis aplikasi, Go-Jek (http://megapolitan.kompas.com/tag/Go-Jek). Menurut Basuki, banyak pengemudi Go-Jek (http://megapolitan.kompas.com/tag/Go-Jek) yang mulai melanggar aturan, seperti berhenti atau ngetem sembarangan di pinggir jalan maupun ngetem di trotoar.
"Kami pasti tangkap karena dari pengelola Go-Jek (http://megapolitan.kompas.com/tag/Go-Jek) juga kasih 'kartu kuning'. Lama-lama, Go-Jek (http://megapolitan.kompas.com/tag/Go-Jek) saya coret dan lama-lama aplikasi bakal mati sendiri, pasti," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (7/10/2015).
Basuki menjanjikan bakal terus memperbaiki sistem transportasi massal di Ibu Kota. Salah satunya ialah dengan memperbanyak bus tingkat gratis yang membelah pusat Kota Jakarta. Dengan demikian, warga lambat laun akan memilih menggunakan transportasi massal yang disediakan DKI.
"Pasti dong, kamu (aplikasi ojek online) kalah bersaing," kata Basuki.
Dalam pertemuan Go-Jek (http://megapolitan.kompas.com/tag/Go-Jek) dengan Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Selasa kemarin, telah disepakati untuk menempatkan pengemudi ke dalam jalan lingkungan. CEO sekaligus Founder Go-Jek (http://megapolitan.kompas.com/tag/Go-Jek), Nadiem Makarim, mengatakan bakal membantu Dishubtrans dan kepolisian untuk menertibkan pengemudi Go-Jek (http://megapolitan.kompas.com/tag/Go-Jek) yang ngetem di trotoar.
"Kami ini kan perusahaan teknologi. Sisi undang-undang penertiban itu Dishub dan Polda. Tapi, kami harus bekerja sama dan kami akan bantu sosialisasi kepada member kami agar tidak mangkal di trotoar," kata Nadiem.
Sejak Senin lalu, Dishubtrans DKI telah menertibkan sebanyak delapan pengemudi Go-Jek (http://megapolitan.kompas.com/tag/Go-Jek) dengan memberi sanksi pelanggaran lalu lintas. Hal itu akan terus dilakukan hingga tidak ada lagi ojek-ojek yang mangkal di trotoar.