Gusnan
26th September 2015, 08:38 AM
(http://www.jpnn.com/read/2015/09/25/328964/Jokowi:-Jangan-Jangan-Hanya-Seremonial-)
http://assets2.jpnn.com/picture/normal/20150925_193007/193007_78198_jokowi_lahan_gambut_bikin_kanal_.jpg
Jokowi saat acara seremonial di Banjarbaru, Kalsel/ Foto: prokal.co
BANJARBARU – Presiden Joko Widodo telah menyaksikan secara langsung penanganan kebakaran lahan dan hutan di Kalimantan Selatan, Rabu (23/9). Namun, ada kejadian memalukan usai acara resmi saat Jokowi menghadiri langsung acara penangan asap tersebut.
Awalnya, acara resmi berlangsug serius, semua pejabat hadir dan proses pemadaman dilakukan secara maksimal di hadapan Presiden Jokowi. Dalam acara resmi itu, Jokowi juga memberikan solusi, terutama untuk lahan gambut.
kabut asap di kawasan lahan gambut, terutama di Kalimantan Selatan. Karena itu salah satu solusinya menurut orang nomor satu di Indonesia itu dengan pembangunan kanal-kanal di lahan gambut.
"Solusinya yang pertama adalah membuat kanal-kanal, sehingga ada airnya terus. Kemudian sosialisasi kepada masyarakat," katanya seperti dilansir, prokal.co (grup JPNN).
Usai acara yang digelar siang hari itu, sekitar pukul 16.15 Wita, Jokowi kembali keluar dari hotel tempatnya menginap. Dia berangkat bersama rombongan wartawan dan beberapa rombongan pribadi presiden lainnya, tanpa pengamanan. Ternyata, Jokowi kembali ke lokasi pertama tempat dia menyaksikan seremonial pemadaman lahan, yakni di Desa Gantung Damar, Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalsel.
Padahal, pukul 11.05 Wita, Presiden sempat memberikan pengarahan kepada prajurit dan petugas pemadam kebakaran. Hanya lima jam berselang, ratusan prajurit dan petugas pemadam kebakaran sudah tidak ada di lokasi.
Presiden yang turun dari mobil meninjau kembali hot spot. Dia berjalan sendiri. Dari pengamatannya, Jokowi sudah bisa mengukur bagaimana keseriusan penanganan pemadaman hutan dan lahan.
"Saya kembali karena ingin melihat, jangan-jangan hanya seremonial," katanya saat ditanya para wartawan.
Dari pantauan Jokowi, dia terlihat terkejut karena petugas yang tadinya berjumlah banyak, terlihat sepi. Tak ada lagi kegiatan pemadaman di sana. Pantauan Jokowi, memang kegiatan pemadaman sudah dilakukan, namun masih ada titik api yang belum tertangani dengan baik.
"Tadi saya liat ada tiga titik api yang belum padam. Yang saya takutkan, saya pulang semua ikut pulang tidak ada yang mengerjakan (pemadaman)," tegasnya
http://assets2.jpnn.com/picture/normal/20150925_193007/193007_78198_jokowi_lahan_gambut_bikin_kanal_.jpg
Jokowi saat acara seremonial di Banjarbaru, Kalsel/ Foto: prokal.co
BANJARBARU – Presiden Joko Widodo telah menyaksikan secara langsung penanganan kebakaran lahan dan hutan di Kalimantan Selatan, Rabu (23/9). Namun, ada kejadian memalukan usai acara resmi saat Jokowi menghadiri langsung acara penangan asap tersebut.
Awalnya, acara resmi berlangsug serius, semua pejabat hadir dan proses pemadaman dilakukan secara maksimal di hadapan Presiden Jokowi. Dalam acara resmi itu, Jokowi juga memberikan solusi, terutama untuk lahan gambut.
kabut asap di kawasan lahan gambut, terutama di Kalimantan Selatan. Karena itu salah satu solusinya menurut orang nomor satu di Indonesia itu dengan pembangunan kanal-kanal di lahan gambut.
"Solusinya yang pertama adalah membuat kanal-kanal, sehingga ada airnya terus. Kemudian sosialisasi kepada masyarakat," katanya seperti dilansir, prokal.co (grup JPNN).
Usai acara yang digelar siang hari itu, sekitar pukul 16.15 Wita, Jokowi kembali keluar dari hotel tempatnya menginap. Dia berangkat bersama rombongan wartawan dan beberapa rombongan pribadi presiden lainnya, tanpa pengamanan. Ternyata, Jokowi kembali ke lokasi pertama tempat dia menyaksikan seremonial pemadaman lahan, yakni di Desa Gantung Damar, Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalsel.
Padahal, pukul 11.05 Wita, Presiden sempat memberikan pengarahan kepada prajurit dan petugas pemadam kebakaran. Hanya lima jam berselang, ratusan prajurit dan petugas pemadam kebakaran sudah tidak ada di lokasi.
Presiden yang turun dari mobil meninjau kembali hot spot. Dia berjalan sendiri. Dari pengamatannya, Jokowi sudah bisa mengukur bagaimana keseriusan penanganan pemadaman hutan dan lahan.
"Saya kembali karena ingin melihat, jangan-jangan hanya seremonial," katanya saat ditanya para wartawan.
Dari pantauan Jokowi, dia terlihat terkejut karena petugas yang tadinya berjumlah banyak, terlihat sepi. Tak ada lagi kegiatan pemadaman di sana. Pantauan Jokowi, memang kegiatan pemadaman sudah dilakukan, namun masih ada titik api yang belum tertangani dengan baik.
"Tadi saya liat ada tiga titik api yang belum padam. Yang saya takutkan, saya pulang semua ikut pulang tidak ada yang mengerjakan (pemadaman)," tegasnya