PDA

View Full Version : Bertengkar dengan Kekasih, Pria Tionghoa Ini Bersepeda ke Afrika


Gusnan
23rd September 2015, 04:30 AM
http://assets.kompas.com/data/photo/2015/09/22/2036252He-Ganhui780x390.jpg

DAILYSTAR.CO.UK Pria Tionghoa, He Ganhui, pilih bersepeda hingga afrika untuk meredakan emosi kala bertengkar dengan kekasih.



Pria Tionghoa bernama He Ganhui bermukim di Foshan, sebuah kota kecil di Tiongkok Selatan, Provinsi Guangdong. Pada tahun 2012 silam, He bertengkar dengan kekasihnya. Emosi yang memuncak membuatnya ingin segera pergi. Dia pun meminjam sepeda teman untuk menjauh sementara waktu dari kekasihnya. Tanpa dia sadari, saat itu dia telah mengayuh pedal sepeda sejauh 2200 kilometer dan nyaris melewati perbatasan Beijing.



He yang berprofesi sebagai pelatih olahraga anggar ini, mengatakan bahwa keputusannya itu sangat impulsif dan bertujuan untuk meredakan amarah sekaligus menenangkan emosi setelah bertengkar dengan sang kekasih.
“Saya meminjam sepeda seorang teman dan mulai mengayuh tanpa henti. Itu kali pertama saya melakukan perjalanan jauh menggunakan sepeda, saya sama sekali tidak berpikir. Saya bahkan tidak tahu cara mengatasi ban sepeda yang kempes,” jelas Ganhui.
Lucunya, saat kekasihnya mengetahui apa yang telah dilakukan He, dia menyusulnya dengan sepeda baru. Lalu, mereka pun bertemu dan memutuskan untuk terus bersepeda mengitari Tionghoa Selatan, melewati Shanghai dan terus melanjutkan perjalanan ke Shandong, Jiangsu, dan Zhejian, lalu kembali ke Beijing.
“Hal paling mengejutkan adalah kami tidak bertengkar sama sekali saat berada di perjalanan,” imbuhnya.
Pengalaman tersebut akhirnya membuat He jadi mencintai olahraga sepeda. Namun, tak lama setelah mereka kembali ke kota asal, tiba-tiba perselisihan antara mereka kembali terjadi.
Pertengkaran kembali memanas di tahun 2013, dan He kembali kesulitan menurunkan emosi sehingga dia pun memutuskan untuk bersepeda. Kali ini, He bersepeda hingga Afrika.
He ditemani oleh seorang teman melalui barat daya Tionghoa. Lalu, mereka menyebrangi perbatasan Nepal dan sampai di Kenya.
“Sampai di Afrika, kami tidak memiliki tempat menginap. Akhirnya, kami pun menginap di rumah kepala suku setempat. Semua orang di sana melihat kami dengan pandangan aneh, seolah kami datang dari planet,” jelasnya.
Perjalanan luar biasa He ini harus berakhir ketika tas dan sepeda mereka dicuri di Zambia.
Setelah perjalanan jauh dengan sepeda itu, He kembali akur dengan kekasih. Selain itu, He pun berjanji bahwa jika mereka mengalami konflik di waktu mendatang, dia tidak akan melarikan diri lagi dan menyelesaikannya secara dewasa.
“Saya rasa saya sudah cukup melihat dunia yang sesungguhnya. Sekarang, saatnya untuk memperbaiki segala kesalahan yang terjadi di rumah,” pungkasnya.