Gusnan
14th September 2015, 06:38 PM
http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/medias/986869/big/092114900_1442132380-20150913-Tania_Head.jpg (http://news.liputan6.com/read/2316437/kisah-penipu-ulung-dan-pengkhianat-dalam-tragedi-911?p=1#)[/URL] (https://www.facebook.com/sharer/sharer.php?u=http://news.liputan6.com/read/2316437/kisah-penipu-ulung-dan-pengkhianat-dalam-tragedi-911?photo=986869)[URL="http://news.liputan6.com/read/2316437/kisah-penipu-ulung-dan-pengkhianat-dalam-tragedi-911?photo=986869"] (https://plus.google.com/share?url=http://news.liputan6.com/read/2316437/kisah-penipu-ulung-dan-pengkhianat-dalam-tragedi-911?photo=986869)
Tania Head berpura-pura sebagai korban selamat 9/11 (Daily Beast)
"Nama aslinya bahkan bukan Tania Head," kata penulis 'The Woman Who Wasn’t There', Angelo Guglielmo kepada NPR, seperti dikutip dari News.com.au (http://www.news.com.au/entertainment/books-magazines/tania-head-the-ultimate-betrayal-of-911/story-fna50uae-1227523092750), Minggu (13/9/2015).
Gugliemo bertemu Tania -- yang ia pikir adalah korban 9/11 -- saat menjadi relawan di ground zero.
"Kami langsung berteman saat itu. Ia datang kepadaku dan menceritakan kisahnya," tambah dia. "Dan air mata seketika menggenangi mataku."
Padahal, saat 9/11 terjadi, Tania bahkan tak berada di AS. Ia sedang mengambil sekolah bisnis di Barcelona, Spanyol.
Kebohongannya terkuak oleh New York Times. Kala itu media tersebut sedang mencari profil sosok yang menginspirasi untuk dimuat dalam rangka peringatan ke-6 tragedi yang mengguncang AS itu.
Banyak orang mengusulkan Tania Head. Informasi itu yang kemudian justru membongkar dusta besarnya.
"Kemungkinan ia bertemu suaminya, yang memang adalah korban sungguhan, sama sekali tak masuk akal," kata Guglielmo. Faktanya, Tania tak pernah menikah.
Sebelumnya tak ada yang mempermasalahkan inkonsistensi kisah Tania. Ia menyebut Dave sebagai suami, kadang sebagai tunangan. Juga tak ada yang menganggap serius saat perempuan itu tak mau menyebut nama belakang pasangannya dengan alasan untuk melindungi privasi orangtua korban.
http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/986870/big/059400500_1442132424-20150913-Tania_Head2.jpg (http://news.liputan6.com/read/2316437/kisah-penipu-ulung-dan-pengkhianat-dalam-tragedi-911?p=1#) (https://www.facebook.com/sharer/sharer.php?u=http://news.liputan6.com/read/2316437/kisah-penipu-ulung-dan-pengkhianat-dalam-tragedi-911?p=1) (https://twitter.com/home?status=http://news.liputan6.com/read/2316437/kisah-penipu-ulung-dan-pengkhianat-dalam-tragedi-911?p=1) (https://plus.google.com/share?url=http://news.liputan6.com/read/2316437/kisah-penipu-ulung-dan-pengkhianat-dalam-tragedi-911?p=1) (?to=&subject=%5BLIPUTAN6%5D%20Tania%20Head%20berpura-pura%20sebagai%20korban%20selamat%209%2F11%2C%20ke bohongan%20yang%20akhirnya%20terbongkar%20%28Phila delphia%20Inquirer%29&body=http%3A%2F%2Fnews.liputan6.com%2Fread%2F23164 37%2Fkisah-penipu-ulung-dan-pengkhianat-dalam-tragedi-911%3Fp%3D1) (http://news.liputan6.com/read/2316437/kisah-penipu-ulung-dan-pengkhianat-dalam-tragedi-911?p=1)
Tania Head berpura-pura sebagai korban selamat 9/11, kebohongan yang akhirnya terbongkar (Philadelphia Inquirer) Ketika Tania mengunjungi monumen yang tertera nama Dave, membawa miniatur taksi kuning, yang mengingatkan pertemuan pertama mereka -- semua itu begitu meyakinkan, mengharukan -- tak ada satu pun yang tega menuduhnya berbohong.
Hingga akhirnya, artikel tentang Tania Head muncul di New York Times.
"Media mengecek latar belakangnya dan menemukan hal aneh," kata penulis 'The Woman Who Wasn’t There' lainnya, Robin Gaby Fisher.
Tania mengklaim sebagai lulusan Harvard dan Stanford. Ia juga mengaku bekerja di World Trade Center sebagai pegawai Merrill Lynch. Namun, namanya tak terdata di 3 lembaga tersebut.
Nama asli Tania Head adalah Alicia Esteve Head. Ia berasal dari keluarga kaya di Spanyol dan memimpikan ketenaran. Meski tak pernah mengincar bantuan dana, perempuan itu berharap kisah palsunya itu bisa dijadikan film dan memberi keuntungan baginya.
"Aku pergi ke apartemennya di hari yang sama dengan kemunculan artikel New York Times. Aku ingin memberikan kesempatan padanya untuk bicara yang sesungguhnya," kata Guglielmo.
Hari itu, Tania Head berjanji akan mengungkapkan kisah sebenarnya 'suatu saat nanti'. Janjinya tak pernah ditepati.
Guglielmo justru melihatnya kembali di Manhattan, pada 2011, saat peringatan 10 tahun tragedi 9/11.
"Jangan dekat-dekat denganku, Angelo," kata Guglielmo, menirukan permintaan Tania Head padanya.
Ia pun menjawab: "Kok tega kau muncul di sini pada peringatan 10 tahun 9/11?"
Sempat terjadi sedikit konfrontasi. Namun mereka kemudian menjauh. Tania Head kemudian menghilang dari ingatan orang. Meninggalkan tanda tanya besar dan orang-orang yang merasa telah 'dikhianati' olehnya
Tania Head berpura-pura sebagai korban selamat 9/11 (Daily Beast)
"Nama aslinya bahkan bukan Tania Head," kata penulis 'The Woman Who Wasn’t There', Angelo Guglielmo kepada NPR, seperti dikutip dari News.com.au (http://www.news.com.au/entertainment/books-magazines/tania-head-the-ultimate-betrayal-of-911/story-fna50uae-1227523092750), Minggu (13/9/2015).
Gugliemo bertemu Tania -- yang ia pikir adalah korban 9/11 -- saat menjadi relawan di ground zero.
"Kami langsung berteman saat itu. Ia datang kepadaku dan menceritakan kisahnya," tambah dia. "Dan air mata seketika menggenangi mataku."
Padahal, saat 9/11 terjadi, Tania bahkan tak berada di AS. Ia sedang mengambil sekolah bisnis di Barcelona, Spanyol.
Kebohongannya terkuak oleh New York Times. Kala itu media tersebut sedang mencari profil sosok yang menginspirasi untuk dimuat dalam rangka peringatan ke-6 tragedi yang mengguncang AS itu.
Banyak orang mengusulkan Tania Head. Informasi itu yang kemudian justru membongkar dusta besarnya.
"Kemungkinan ia bertemu suaminya, yang memang adalah korban sungguhan, sama sekali tak masuk akal," kata Guglielmo. Faktanya, Tania tak pernah menikah.
Sebelumnya tak ada yang mempermasalahkan inkonsistensi kisah Tania. Ia menyebut Dave sebagai suami, kadang sebagai tunangan. Juga tak ada yang menganggap serius saat perempuan itu tak mau menyebut nama belakang pasangannya dengan alasan untuk melindungi privasi orangtua korban.
http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/986870/big/059400500_1442132424-20150913-Tania_Head2.jpg (http://news.liputan6.com/read/2316437/kisah-penipu-ulung-dan-pengkhianat-dalam-tragedi-911?p=1#) (https://www.facebook.com/sharer/sharer.php?u=http://news.liputan6.com/read/2316437/kisah-penipu-ulung-dan-pengkhianat-dalam-tragedi-911?p=1) (https://twitter.com/home?status=http://news.liputan6.com/read/2316437/kisah-penipu-ulung-dan-pengkhianat-dalam-tragedi-911?p=1) (https://plus.google.com/share?url=http://news.liputan6.com/read/2316437/kisah-penipu-ulung-dan-pengkhianat-dalam-tragedi-911?p=1) (?to=&subject=%5BLIPUTAN6%5D%20Tania%20Head%20berpura-pura%20sebagai%20korban%20selamat%209%2F11%2C%20ke bohongan%20yang%20akhirnya%20terbongkar%20%28Phila delphia%20Inquirer%29&body=http%3A%2F%2Fnews.liputan6.com%2Fread%2F23164 37%2Fkisah-penipu-ulung-dan-pengkhianat-dalam-tragedi-911%3Fp%3D1) (http://news.liputan6.com/read/2316437/kisah-penipu-ulung-dan-pengkhianat-dalam-tragedi-911?p=1)
Tania Head berpura-pura sebagai korban selamat 9/11, kebohongan yang akhirnya terbongkar (Philadelphia Inquirer) Ketika Tania mengunjungi monumen yang tertera nama Dave, membawa miniatur taksi kuning, yang mengingatkan pertemuan pertama mereka -- semua itu begitu meyakinkan, mengharukan -- tak ada satu pun yang tega menuduhnya berbohong.
Hingga akhirnya, artikel tentang Tania Head muncul di New York Times.
"Media mengecek latar belakangnya dan menemukan hal aneh," kata penulis 'The Woman Who Wasn’t There' lainnya, Robin Gaby Fisher.
Tania mengklaim sebagai lulusan Harvard dan Stanford. Ia juga mengaku bekerja di World Trade Center sebagai pegawai Merrill Lynch. Namun, namanya tak terdata di 3 lembaga tersebut.
Nama asli Tania Head adalah Alicia Esteve Head. Ia berasal dari keluarga kaya di Spanyol dan memimpikan ketenaran. Meski tak pernah mengincar bantuan dana, perempuan itu berharap kisah palsunya itu bisa dijadikan film dan memberi keuntungan baginya.
"Aku pergi ke apartemennya di hari yang sama dengan kemunculan artikel New York Times. Aku ingin memberikan kesempatan padanya untuk bicara yang sesungguhnya," kata Guglielmo.
Hari itu, Tania Head berjanji akan mengungkapkan kisah sebenarnya 'suatu saat nanti'. Janjinya tak pernah ditepati.
Guglielmo justru melihatnya kembali di Manhattan, pada 2011, saat peringatan 10 tahun tragedi 9/11.
"Jangan dekat-dekat denganku, Angelo," kata Guglielmo, menirukan permintaan Tania Head padanya.
Ia pun menjawab: "Kok tega kau muncul di sini pada peringatan 10 tahun 9/11?"
Sempat terjadi sedikit konfrontasi. Namun mereka kemudian menjauh. Tania Head kemudian menghilang dari ingatan orang. Meninggalkan tanda tanya besar dan orang-orang yang merasa telah 'dikhianati' olehnya