Gusnan
7th September 2015, 02:21 PM
http://assets2.jpnn.com/picture/normal/20150907_122516/122516_148730_kabut_asap_murid_kelas_5_SDN__012_me nggunakan_masker_di_dalam_kelas_akibat_kabut_asap_ yang_terjadi_di_peaknbaru_bertamnbah_parah.jpg_%28 13%29.JPG
Siswa siswi SDN 012 Tampan Pekanbaru harus mengenakan masker di dalam kelas, menyusul kian parahnya kabut asap di kotanya. Foto-foto: Widiarso/Pekanbaru Pos/JPNN.com
PEKANBARU - Bencana asap yang tak kunjung hilang, diperparah dengan musim kemarau berkepanjangan. Senin (7/9), ribuan masyarakat pun tumpah ruah di Masjid Agung An Nur Pekanbaru, melaksanakan salat sunah Istisqa atau salat minta hujan.
Hadir dalam kegiatan ini Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan jajaran pejabat Pemprov. Ribuan masyarakat hadir dari berbagai elemen, mulai dari pegawai pemerintah, swasta, anggota TNI/Polisi, pelajar hingga masyarakat biasa.
Awalnya pelaksanaan salat berlangsung khidmat. Mayoritas jamaah yang hadir terlihat mengenakan masker. Meski kabut asap pekat menyelimuti kota, para jamaah khusyuk melaksanakan salat sunah memohon turunnya hujan.
http://www.jpnn.com/beritafoto/watermark/20150902_160313/160313_407307_00_asap.kph_%281%29.JPG
Suasana haru baru terlihat saat imam masjid mulai membacakan doa yang isinya memohon ampunan Allah Swt. Andailah bencana asap yang tak kunjung pergi ini karna kemurkaan Tuhan, para jamaah yang hadir pun mengharapkan ampunan.
''Ya Allah, ampuni atas segala dosa-dosa kami. Ya Allah, kami mohon turunkanlah hujan dan jauhkan bencana dari negeri ini,'' doa imam diamini jemaah.
Iringan doa imam ini semakin mengharu biru dengan suara tangisan dari banyak jamaah. Bahkan tak sedikit yang sampai menangis terisak-isak.
Kabut asap di Pekanbaru hari ini memang parah. Jarak pandang hanya sekitar 200 meter, memaksa dinas pendidikan harus meliburkan sekolah mulai dari tingkat PAUD hingga SMA sederajat. Di beberapa wilayah lainnya, jarak pandang bahkan ada yang hanya 20 meter.
Siswa siswi SDN 012 Tampan Pekanbaru harus mengenakan masker di dalam kelas, menyusul kian parahnya kabut asap di kotanya. Foto-foto: Widiarso/Pekanbaru Pos/JPNN.com
PEKANBARU - Bencana asap yang tak kunjung hilang, diperparah dengan musim kemarau berkepanjangan. Senin (7/9), ribuan masyarakat pun tumpah ruah di Masjid Agung An Nur Pekanbaru, melaksanakan salat sunah Istisqa atau salat minta hujan.
Hadir dalam kegiatan ini Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan jajaran pejabat Pemprov. Ribuan masyarakat hadir dari berbagai elemen, mulai dari pegawai pemerintah, swasta, anggota TNI/Polisi, pelajar hingga masyarakat biasa.
Awalnya pelaksanaan salat berlangsung khidmat. Mayoritas jamaah yang hadir terlihat mengenakan masker. Meski kabut asap pekat menyelimuti kota, para jamaah khusyuk melaksanakan salat sunah memohon turunnya hujan.
http://www.jpnn.com/beritafoto/watermark/20150902_160313/160313_407307_00_asap.kph_%281%29.JPG
Suasana haru baru terlihat saat imam masjid mulai membacakan doa yang isinya memohon ampunan Allah Swt. Andailah bencana asap yang tak kunjung pergi ini karna kemurkaan Tuhan, para jamaah yang hadir pun mengharapkan ampunan.
''Ya Allah, ampuni atas segala dosa-dosa kami. Ya Allah, kami mohon turunkanlah hujan dan jauhkan bencana dari negeri ini,'' doa imam diamini jemaah.
Iringan doa imam ini semakin mengharu biru dengan suara tangisan dari banyak jamaah. Bahkan tak sedikit yang sampai menangis terisak-isak.
Kabut asap di Pekanbaru hari ini memang parah. Jarak pandang hanya sekitar 200 meter, memaksa dinas pendidikan harus meliburkan sekolah mulai dari tingkat PAUD hingga SMA sederajat. Di beberapa wilayah lainnya, jarak pandang bahkan ada yang hanya 20 meter.