Gusnan
17th August 2015, 05:04 AM
http://ad.beritasatumedia.com/b1-ads/www/delivery/lg.php?bannerid=0&campaignid=0&zoneid=59&loc=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fsains%2F2994 64-di-masa-depan-anda-bisa-tonton-mimpi-masa-lalu-seperti-film.html&referer=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fiptek&cb=18ce7d27fd
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1393638261.jpg
Ilustrasi mimpi buruk (bbc.com)
Para ilmuwan dari UCLA, Amerika Serikat (AS) dan University of Tel Aviv, Israel menyatakan, saat bermimpi sebenarnya sel-sel otak manusia mampu merekam informasi visual saat terjaga. Hal ini memungkinkan sebuah cara, dimana pada suatu hari di masa mendatang, manusia dapat melihat mimpinya seperti memutar sebuah rekaman.
Ketika memasuki tidur, yang disebut rapid eye movement (REM), tubuh kita yang terdalam menjadi lumpuh sebagian. Belakang kelopak mata kita akan berkedip dan kita mengalami mimpi. Ketika terbangun, kita kadang-kadang ingat sedang terbang, jatuh, atau merasa ngeri saat merasa jatuh. Namun begitu bangun, kenangan ini cenderung memudar.
Para ilmuwan menyadari, ketika kita terjaga, mata menyampaikan informasi ke otak, seperti sebuah file yang bisa digunakan untuk masa depan. Ketika kita melihat gambar yang berbeda, atau bahkan hanya membayangkan satu hal, sel-sel di bagian otak kita yang disebut lobus temporal medial mengirimkan sinyal-sinyal listrik dengan cepat.
"Ini hampir seperti ketika saya tumbuh dewasa dan kami memiliki proyektor slide. Anda bisa pindah ke slide mimpi berikutnya, jika Anda suka, " kata Yuval Nir, seorang ilmuwan saraf di University of Tel Aviv.
Untuk melihat lebih dekat pada cara otak tentang bermimpi, Nir dan timnya mengamati otak pasien yang menjalani kejang epilepsi. Para peneliti mengamati aktivitas otak saat mereka tidur dan memasuki REM dalam.
Mereka menemukan bahwa sel-sel di lobus temporal medial mengirimkan sinyal-sinyal listrik dengan cepat. Mata bergerak, sementara kita bermimpi dan otak kita memperhatikan perubahan yang berbeda dalam pemandangan.
"Kami menemukan bahwa aktivitas otak selama REM sangat mirip dengan apa yang terjadi ketika pemirsa melihat gambar baru untuk pertama kalinya. Para peneliti akhirnya dapat menafsirkan mimpi berdasarkan cara sel otak seseorang menerima respons," ujar Nir.
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1393638261.jpg
Ilustrasi mimpi buruk (bbc.com)
Para ilmuwan dari UCLA, Amerika Serikat (AS) dan University of Tel Aviv, Israel menyatakan, saat bermimpi sebenarnya sel-sel otak manusia mampu merekam informasi visual saat terjaga. Hal ini memungkinkan sebuah cara, dimana pada suatu hari di masa mendatang, manusia dapat melihat mimpinya seperti memutar sebuah rekaman.
Ketika memasuki tidur, yang disebut rapid eye movement (REM), tubuh kita yang terdalam menjadi lumpuh sebagian. Belakang kelopak mata kita akan berkedip dan kita mengalami mimpi. Ketika terbangun, kita kadang-kadang ingat sedang terbang, jatuh, atau merasa ngeri saat merasa jatuh. Namun begitu bangun, kenangan ini cenderung memudar.
Para ilmuwan menyadari, ketika kita terjaga, mata menyampaikan informasi ke otak, seperti sebuah file yang bisa digunakan untuk masa depan. Ketika kita melihat gambar yang berbeda, atau bahkan hanya membayangkan satu hal, sel-sel di bagian otak kita yang disebut lobus temporal medial mengirimkan sinyal-sinyal listrik dengan cepat.
"Ini hampir seperti ketika saya tumbuh dewasa dan kami memiliki proyektor slide. Anda bisa pindah ke slide mimpi berikutnya, jika Anda suka, " kata Yuval Nir, seorang ilmuwan saraf di University of Tel Aviv.
Untuk melihat lebih dekat pada cara otak tentang bermimpi, Nir dan timnya mengamati otak pasien yang menjalani kejang epilepsi. Para peneliti mengamati aktivitas otak saat mereka tidur dan memasuki REM dalam.
Mereka menemukan bahwa sel-sel di lobus temporal medial mengirimkan sinyal-sinyal listrik dengan cepat. Mata bergerak, sementara kita bermimpi dan otak kita memperhatikan perubahan yang berbeda dalam pemandangan.
"Kami menemukan bahwa aktivitas otak selama REM sangat mirip dengan apa yang terjadi ketika pemirsa melihat gambar baru untuk pertama kalinya. Para peneliti akhirnya dapat menafsirkan mimpi berdasarkan cara sel otak seseorang menerima respons," ujar Nir.