Gusnan
17th August 2015, 04:53 AM
http://ad.beritasatumedia.com/b1-ads/www/delivery/lg.php?bannerid=0&campaignid=0&zoneid=59&loc=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Folahraga%2F2 99544-hendraahsan-beri-kado-gelar-juara-dunia.html&referer=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fgp%2F299 564-hasil-lengkap-gp-ceska-dan-klasemen.html&cb=324ba8bc0d
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/461439555972.jpg
Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan (kanan) dan Hendra Setiawan (kiri) (AFP Photo / Bay Ismoyo)
Jakarta - Pasangan putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan memberikan kado gelar juara dunia bagi bangsa Indonesia yang besok merayakan ulang tahun ke-70 kemerdekaannya. Gelar juara itu mereka persembahkan dengan menundukkan pasangan Tiongkok Liu Xiaolong/Qiu Zihan 21-17, 21-14 di final Total BWF World Championships 2015 yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Minggu (16/8).
Dukungan ribuan penonton yang memadati Istora membuat duet mantan ganda nomor satu dunia ini bermain luar biasa. Sepertinya, mereka mempunyai energi lebih untuk mengatasi lawan mereka, yang merupakan unggulan kesembilan. Terbukti, mereka menang cukup mudah.
Bagi Hendra, gelar juara monumental ini merupakan yang kedua kalinya. Pada 16 Agustus 2008, bersama Markis Kido, mereka merebut medali emas Olimpiade di Tiongkok. Esok harinya, di Kedutaan Indonesia di Beijing, mereka mendapat penghargaan khusus saat upacara peringatan kemerdekaan. Saat itu, hadir ratusan warga Indonesia yang tinggal di negeri tirai bambu itu.
Sebelumnya, Hendra/Ahsan, yang kali ini menjadi unggulan ketiga, telah merebut gelar juara pada 2013 di Tiongkok. Khusus Hendra, pemain asal Pemalang, Jateng, yang merupakan adik ipar dari juara dunia 2001 Hendrawan ini, gelar juara dunia tersebut merupakan yang ketiga kalinya sepanjang kariernya. Bersama Markis Kido, Hendra merebut juara dunia pertamanya pada 2007.
Gelar ganda putra Indonesia ini merupakan yang kesembilan kalinya. Indonesia pertama kali merebut pada 1997 lewat Tjun Tjun/Johan Wahyudi.
Gelar juara empat nomor lainnya pada Kejuraan Dunia Bulutangkis 2015 kali ini direbut para juara bertahan, yaitu Zhao Yunlei/Tian Qing (ganda putri, Tiongkok), Chen Long (tunggal putra, Tiongkok), Carolina Marin (tunggal putri, Spanyol), dan Zhang Nan/Zhao Yunlei (ganda campuran, Tiongkok).
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/461439555972.jpg
Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan (kanan) dan Hendra Setiawan (kiri) (AFP Photo / Bay Ismoyo)
Jakarta - Pasangan putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan memberikan kado gelar juara dunia bagi bangsa Indonesia yang besok merayakan ulang tahun ke-70 kemerdekaannya. Gelar juara itu mereka persembahkan dengan menundukkan pasangan Tiongkok Liu Xiaolong/Qiu Zihan 21-17, 21-14 di final Total BWF World Championships 2015 yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Minggu (16/8).
Dukungan ribuan penonton yang memadati Istora membuat duet mantan ganda nomor satu dunia ini bermain luar biasa. Sepertinya, mereka mempunyai energi lebih untuk mengatasi lawan mereka, yang merupakan unggulan kesembilan. Terbukti, mereka menang cukup mudah.
Bagi Hendra, gelar juara monumental ini merupakan yang kedua kalinya. Pada 16 Agustus 2008, bersama Markis Kido, mereka merebut medali emas Olimpiade di Tiongkok. Esok harinya, di Kedutaan Indonesia di Beijing, mereka mendapat penghargaan khusus saat upacara peringatan kemerdekaan. Saat itu, hadir ratusan warga Indonesia yang tinggal di negeri tirai bambu itu.
Sebelumnya, Hendra/Ahsan, yang kali ini menjadi unggulan ketiga, telah merebut gelar juara pada 2013 di Tiongkok. Khusus Hendra, pemain asal Pemalang, Jateng, yang merupakan adik ipar dari juara dunia 2001 Hendrawan ini, gelar juara dunia tersebut merupakan yang ketiga kalinya sepanjang kariernya. Bersama Markis Kido, Hendra merebut juara dunia pertamanya pada 2007.
Gelar ganda putra Indonesia ini merupakan yang kesembilan kalinya. Indonesia pertama kali merebut pada 1997 lewat Tjun Tjun/Johan Wahyudi.
Gelar juara empat nomor lainnya pada Kejuraan Dunia Bulutangkis 2015 kali ini direbut para juara bertahan, yaitu Zhao Yunlei/Tian Qing (ganda putri, Tiongkok), Chen Long (tunggal putra, Tiongkok), Carolina Marin (tunggal putri, Spanyol), dan Zhang Nan/Zhao Yunlei (ganda campuran, Tiongkok).