PDA

View Full Version : Keterangan 2 Tersangka Pemerkosa Remaja Putri Berbeda


Gusnan
16th August 2015, 04:50 AM
http://ad.beritasatumedia.com/b1-ads/www/delivery/lg.php?bannerid=0&campaignid=0&zoneid=59&loc=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fhukum-kriminalitas%2F299339-keterangan-2-tersangka-pemerkosa-remaja-putri-berbeda.html&referer=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2F&cb=beba215777

http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1372388621.jpg

Ilustrasi perkosaan (Antara)


Jakarta - Salah satu faktor polisi berhasil mengungkap kasus pemerkosaan terhadap remaja putri berinisial TD alias T (16), berkat tersangka Budi (21) yang kooperatif saat pemeriksaan.
Budi, membeberkan semua kronologi peristiwa dan siapa saja pelaku serta di mana peristiwa pemerkosaan tersebut terjadi. Berbeda, tersangka Medi (22) justru tetap teguh menyatakan tidak pernah melakukan perbuatan pemerkosaan seperti yang ditudingkan.
"Saya tidak pernah melakukan. Saya memang berada di lokasi, tetapi saya tidak melakukan," ujar tersangka Medi, di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (15/8).
Ketika kembali ditanya, apa benar memperkosa TD di dalam mobil dan di hotel, lagi-lagi Medi mengelak. "Saya di mobil duduk di kursi depan. Saya tidak melakukan," katanya.
Sementara itu, keterangan berbeda terlontar dari Budi. "Dia (Medi) melakukan pertama di mobil, kedua di hotel," ucapnya.
Budi memaparkan, kronologi kejadian bermula ketika dia dan dua teman SMA-nya Ali (20) dan Medi, menyambangi sebuah kelab di jalan Sudirman, Jakarta. Kemudian, mereka memesan meja dan satu botol minuman keras.
"Jadi, posisi meja itu di depan bar. T (korban), ada di bar sama teman-temannya. Lalu, T dan temannya ke floor dance," ungkapnya.
Sejurus kemudian, Budi mengaku, menghampiri korban dan teman-temannya mengajak bergabung ke meja. Namun, hanya korban yang mau, sementara teman-temannya menolak.
Setelah korban berada di meja, lanjut Budi, ia kembali ke lantai dansa. Sementara, korban bersama Ali dan Medi. Korban kemudian dicekoki minum minuman keras hingga mabuk saat itu.
"Pas saya balik lagi ke meja mereka sudah tidak ada. Tetapi, botolnya masih ada," imbuhnya.
Budi menyampaikan, ia kemudian mencari mereka. Di sela-sela mencari, ia menerima telepon dari salah satu tersangka.
"Lu di mana, buruan turun Jer (Bojer -panggilan akrab Budi). T mabuk. Lu nyetir, Jer," jelasnya.
Kemudian, Budi turun dan mengambil mobil, sekitar pukul 03.00 WIB. Lalu korban yang berada di kursi roda karena mabuk berat, dimasukkan ke dalam mobil. Di dalam mobil itu, korban diperkosa tersangka Ali dan Medi.
"Itu di bangku tengah. Saya tidak melakukan di mobil. Kalau di hotel, iya," tambahnya.
Budi melanjutkan, memang ia yang memesan kamar di salah satu hotel di kawasan Matraman, Jakarta Timur, menggunakan uang patungan. "Tarifnya Rp 380.000, tetapi saya bayar Rp 400.000."
Pagi harinya, sekitar pukul 08.00 WIB, Budi terbangun dari tidur. Pada saat itu, korban dan kawan-kawannya sudah lebih dulu bangun.
Selanjutnya, mereka bingung mau mengantar korban ke mana. Akhirnya, korban diantar ke apartemen temannya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Korban selanjutnya ditinggal di lobi.
Sempat Diminta Buat Alibi
Polisi memiliki satu alat bukti kuat bahwa tersangka Medi ikut melakukan pemerkosaan, yakni rekaman telepon antara Medi dan Budi.
Pada percakapan di telepon, Medi sempat meminta Budi untuk menyamakan alibi, jika kasus pemerkosaan itu terbongkar.
"Saya ditelepon, dia bilang kita buat perkuatan alibi. Kalau bisa, lu aja sendiri yang mengaku. Kalau lu sendiri di dalam (penjara), nanti keluarga lu ditanggung," ujar Budi menyampaikan pernyataan Medi di telepon.
Sementara itu, menyoal alasan mengapa kooperatif kepada polisi, Budi menyampaikan, itu permintaan dari ibunya. "Waktu surat panggilan datang, saya ceritakan semua ke ibu saya. Lalu, ibu saya bilang, jujur saja sudah. Ceritakan semuanya ke polisi," katanya, dengan mata berkaca-kaca.