Gusnan
28th July 2015, 04:53 AM
http://ad.beritasatumedia.com/b1-ads/www/delivery/lg.php?bannerid=0&campaignid=0&zoneid=59&loc=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fnasional%2F2 94164-mutasi-dan-isu-pembersihan-orang-sby-ini-klarifikasi-tni.html&referer=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fnasional %2F294116-tni-lakukan-mutasi-84-perwira-tinggi.html&cb=44a7c9edbd
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1399441067.jpg
Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya (Antara/Widodo S.Jusuf)
Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan mutasi besar-besaran pada Senin (27/7). Tercatat, sebanyak 84 perwira tinggi (Pati) yang digeser maupun yang dipromosikan.
Ada anggapan mutasi besar-besaran itu dilakukan untuk 'membersihkan' atau 'membuang' para loyalis mantan Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY).
Dua jenderal yang dinilai dekat dengan SBY dan saat ini dirotasi adalah Mayjen TNI Agus Sutomo dari semua menjabat Pangdam Jaya menjadi Dankodiklat TNI AD, dan Mayjen TNI Doni Munardo dari Danjen Kopassus menjadi Pangdam XVI/Patimura-Ambon. Kedua jenderal ini merupakan mantan Komandan Paspampres pada masa SBY berkuasa.
Kapuspen TNI Mochamad Fuad Basya membantah mutasi dilakukan untuk membuang para loyalis SBY. Mutasi dilakukan sebagai proses biasa di lingkungan TNI, yaitu tour of area dan tour of duty.
Setiap prajurit tidak bisa duduk statis dalam satu jabatan saja, tetapi harus ada promosi dan pengembangan karier. "Tidak ada pembersihan itu. Itu tidak benar. Siapa yang dibersihkan. Itu tour of area saja," kata Fuad di Jakarta, Senin (27/7) sore.
Fuad menjelaskan jabatan yang diterima Agus Sutomo bukan pembuangan, justru merupakan promosi. Sebab, dengan jabatan tersebut, pangkat Agus naik dari bintang dua (Mayjen) menjadi bintang tiga (Letjen).
"Panglima TNI sekarang, dulu juga pernah menjabat jabatan itu (Dankodiklat-Red). Jadi, apa yang dibuang. Justru sangat bahagia karena naik menjadi bintang tiga," tuturnya.
Selain itu, Fuad menandaskan jabatan Pangdam Patimura bagi Doni bukan langkah pembuangan. Setiap prajurit harus siap ditugaskan di mana saja di republik ini.
"Jabatan Danjen Kopasus adalah untuk promosi dari bintang satu ke bintang dua. Sementara, jabatan Pangdam itu, pemantapan untuk bisa naik ke jenjang berikutnya. Setelah Pangdam, maka peluang besar untuk naik ke bintang tiga. Soal ditugaskan kemana saja, prajurit TNI harus siap," tandas Fuad.
Mengenai pengganti Doni di Kopasus, Fuad menjelaskan akan dijabat Brigjen Muhammad Herindra. Sementara, untuk jabatan Pangdam Jaya masih kosong. "Dalam waktu dekat, akan ada penganti Pangdam Jaya," tuturnya.
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1399441067.jpg
Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya (Antara/Widodo S.Jusuf)
Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan mutasi besar-besaran pada Senin (27/7). Tercatat, sebanyak 84 perwira tinggi (Pati) yang digeser maupun yang dipromosikan.
Ada anggapan mutasi besar-besaran itu dilakukan untuk 'membersihkan' atau 'membuang' para loyalis mantan Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY).
Dua jenderal yang dinilai dekat dengan SBY dan saat ini dirotasi adalah Mayjen TNI Agus Sutomo dari semua menjabat Pangdam Jaya menjadi Dankodiklat TNI AD, dan Mayjen TNI Doni Munardo dari Danjen Kopassus menjadi Pangdam XVI/Patimura-Ambon. Kedua jenderal ini merupakan mantan Komandan Paspampres pada masa SBY berkuasa.
Kapuspen TNI Mochamad Fuad Basya membantah mutasi dilakukan untuk membuang para loyalis SBY. Mutasi dilakukan sebagai proses biasa di lingkungan TNI, yaitu tour of area dan tour of duty.
Setiap prajurit tidak bisa duduk statis dalam satu jabatan saja, tetapi harus ada promosi dan pengembangan karier. "Tidak ada pembersihan itu. Itu tidak benar. Siapa yang dibersihkan. Itu tour of area saja," kata Fuad di Jakarta, Senin (27/7) sore.
Fuad menjelaskan jabatan yang diterima Agus Sutomo bukan pembuangan, justru merupakan promosi. Sebab, dengan jabatan tersebut, pangkat Agus naik dari bintang dua (Mayjen) menjadi bintang tiga (Letjen).
"Panglima TNI sekarang, dulu juga pernah menjabat jabatan itu (Dankodiklat-Red). Jadi, apa yang dibuang. Justru sangat bahagia karena naik menjadi bintang tiga," tuturnya.
Selain itu, Fuad menandaskan jabatan Pangdam Patimura bagi Doni bukan langkah pembuangan. Setiap prajurit harus siap ditugaskan di mana saja di republik ini.
"Jabatan Danjen Kopasus adalah untuk promosi dari bintang satu ke bintang dua. Sementara, jabatan Pangdam itu, pemantapan untuk bisa naik ke jenjang berikutnya. Setelah Pangdam, maka peluang besar untuk naik ke bintang tiga. Soal ditugaskan kemana saja, prajurit TNI harus siap," tandas Fuad.
Mengenai pengganti Doni di Kopasus, Fuad menjelaskan akan dijabat Brigjen Muhammad Herindra. Sementara, untuk jabatan Pangdam Jaya masih kosong. "Dalam waktu dekat, akan ada penganti Pangdam Jaya," tuturnya.