Log in

View Full Version : Musala Ikut Terbakar, Bukan Sengaja Dibakar


Gusnan
19th July 2015, 04:42 AM
http://ad.beritasatumedia.com/b1-ads/www/delivery/lg.php?bannerid=0&campaignid=0&zoneid=59&loc=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fnasional%2F2 92081-musala-ikut-terbakar-bukan-sengaja-dibakar.html&referer=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2F&cb=c7dbc61e2d

http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/791437211652.jpg Pembakaran di Tolikara (Istimewa)


Jayapura - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan dan Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende meninjau lokasi kebakaran kios dan mushala di Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara usai rapat mediasi di kediaman bupati, Sabtu (18/7).
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Teguh PR mengatakan rombongan meninjau lokasi kejadian dan mencatat 38 rumah dan 63 kios terbakar serta 153 jiwa mengungsi. Salah satu informasi penting yang disampaikan adalah musala di sana ikut terbakar, bukan sengaja dibakar massa.
"Dari hasil peninjauan sementara diketahui bahwa awalnya rumah Pak Sarno dan kios Silvi yang terbakar, kemudian api merambat ke kios BBM dan akhirnya membakar seluruh kios atau rumah, termasuk musala di dalamnya," katanya di Jayapura, Sabtu (18/7).
Kobaran api cepat menjalar karena ada kios BBM yang ikut terbakar. "Hasil peninjauan pangdam dan kapolda ini sekaligus meluruskan informasi bahwa musala sengaja dibakar massa adalah tidak benar," tegasnya.
Dikatakan, yang menjadi korban bukan hanya warga Muslim saja, tetapi umat Nasrani maupun masyarakat asli Papua juga menjadi korban. Beberapa warga Papua yang menjadi korban adalah Bindo Jikwa, Dorkas Jikwa, Nasiora Jikwa, Natina Jikwa dan Timobe Kogoya.
"Masalah ini secepatnya ditangani, karena pangdam dan kapolda telah komitmen untuk bantu penyelesaian dan bangun kembali mushala dan kios/rumah yang ludes terbakar," katanya.
Sebelumnya, rombongan Pangdam Cenderawasih dan Kapolda Papua disambut Bupati Usman Wanimbo dan Muspida Tolikara saat tiba di lapangan terbang Karubaga. Selanjutnya, pangdam dan kapolda bersama bupati Tolikara menggelar rapat mediasi untuk mencari solusi terbaik penyelesaian masalah.
Beberapa saat sebelum pangdam dan kapolda tiba, Bupati Tolikara bersama Muspida sudah membuat kesepakatan, yakni pertama, bertanggung jawab atas kerugian dan akan membangun kembali rumah dan kios.
Kedua, bupati akan menfasilitasi pertemuan antar komponen yang ada, sekaligus mencari solusi pemecahan masalah.
Ketiga, bupati meminta maaf kepada masyarakat yang menjadi korban, baik yang Muslim maupun korban masyarakat asli Papua.
Keempat atau poin terakhir, TNI dan Polri akan menjaga keamanan dan membantu membangun fasilitas sementara.