Gusnan
30th June 2015, 04:54 AM
http://ad.beritasatumedia.com/b1-ads/www/delivery/lg.php?bannerid=0&campaignid=0&zoneid=59&loc=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fekonomi%2F28 6738-sejumlah-ekonom-temui-jokowi-dorong-kerja-pemerintah-lebih-optimal.html&referer=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fekonomi% 2F286786-jokowi-mengaku-belum-temukan-sosok-tepat-ahli-ekonominya.html&cb=cb1d96d6c7
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/861435563426.jpg
Sejumlah pengamat ekonomi di Kompleks Kepresidenan, 29 Juni 2015.
Jakarta – Kalangan ekonom mengingatkan pemerintah agar lebih optimal menyelesaikan berbagai persoalan ekonomi yang bersifat jangka pendek.
Ekonom Bank Mandiri yang juga Ketua Pansel Anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Destry Damayanti menyebutkan, dalam jangka pendek (short term) terdapat persoalan market perception yang kurang bagus sebab minimnya informasi terkait perkembangan proyek pembangunan yang disampaikan ke publik.
“Mungkin ke depan harus lebih dioptimalkan, apa yang bisa dilakukan pemerintah sebab pemerintah punya banyak proyek infrastruktur. Nah, perkembangannya harus terus di-update ke market,” kata Destry di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/6).
Selain Destry, ekonom lainnya yang bertemu Presiden Jokowi adalah Arief Budimanta, Iman Sugema, Hendri Saparini, Djisman Simanjuntak, Anton Gunawan, Agustinus Prasetyantoko, Poltak Hotradero, Tony Prasetyantono, Lin Che Wei, dan Raden Pardede.
Di sisi lain, lanjut Destry, diperlukan suatu tim khusus yang membantu Presiden Jokowi untuk memonitor perkembangan proyek pembangunan infrastruktur di berbagai daerah di Tanah Air.
“Kan, tidak mungkin Presiden mendatangi semua proyek itu. Presiden mungkin saja sidak ke satu atau dua tempat yang strategis. Tapi tidak perlu mengunjungi semuanya,” jelas Destry.
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/861435563426.jpg
Sejumlah pengamat ekonomi di Kompleks Kepresidenan, 29 Juni 2015.
Jakarta – Kalangan ekonom mengingatkan pemerintah agar lebih optimal menyelesaikan berbagai persoalan ekonomi yang bersifat jangka pendek.
Ekonom Bank Mandiri yang juga Ketua Pansel Anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Destry Damayanti menyebutkan, dalam jangka pendek (short term) terdapat persoalan market perception yang kurang bagus sebab minimnya informasi terkait perkembangan proyek pembangunan yang disampaikan ke publik.
“Mungkin ke depan harus lebih dioptimalkan, apa yang bisa dilakukan pemerintah sebab pemerintah punya banyak proyek infrastruktur. Nah, perkembangannya harus terus di-update ke market,” kata Destry di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/6).
Selain Destry, ekonom lainnya yang bertemu Presiden Jokowi adalah Arief Budimanta, Iman Sugema, Hendri Saparini, Djisman Simanjuntak, Anton Gunawan, Agustinus Prasetyantoko, Poltak Hotradero, Tony Prasetyantono, Lin Che Wei, dan Raden Pardede.
Di sisi lain, lanjut Destry, diperlukan suatu tim khusus yang membantu Presiden Jokowi untuk memonitor perkembangan proyek pembangunan infrastruktur di berbagai daerah di Tanah Air.
“Kan, tidak mungkin Presiden mendatangi semua proyek itu. Presiden mungkin saja sidak ke satu atau dua tempat yang strategis. Tapi tidak perlu mengunjungi semuanya,” jelas Destry.