adidananto
16th June 2015, 01:27 PM
https://securitiesacademy.files.wordpress.com/2015/03/giaa-1-700x357.jpg?w=300&h=153
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. dikabarkan tengah memesan 90 unit pesawat Boeing dan Airbus dengan nilai US$20 miliar setara dengan Rp266,4 triliun. Garuda memesan 60 unit pesawat baru dari Boeing senilai total US$10,9 miliar setara dengan Rp145,1 triliun. Sedangkan, maskapai badan usaha milik negara (BUMN) itu juga memesan 30 unit pesawat baru dai Airbus senilai lebih dari US$9 miliar setara dengan Rp119,8 triliun. Meski demikian, skema pembayaran dan sumber dana masih didiskusikan perseroan.
Garuda meneken nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Boeing untuk pemesanan 30 unit pesawat 787-9 Dreamliners seharga US$7,7 miliar, bersamaan dengan 30 unit pesawat berukuran lebih kecil 737 MAX 8s senilai US$3,2 miliar. Perseroan juga meneken letter of intent dengan Airbus untuk pembelian 30 unit pesawat berbadan lebar A350 dengan model terbaru pabrikan Eropa. Nilai kesepakatan mencapai lebih dari US$9 miliar.
Melihat kondisi keuangan perseroan, GIAA sebelumnya baru saja mendapatkan persetujuan dari pemegang sahamnya untuk menerbitkan sukuk global senilai US$ 500 juta atau setara dengan Rp 6,5 triliun untuk reproviling hutang. Persetujuan emisi global syariah global itu dilakukan dalam Rapat Umum
Selengkapnya (http://securitiesacademy.co.id/2015/06/16/giaa-pesan-90-armada-baru-upaya-tinggalkan-level-support/)
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. dikabarkan tengah memesan 90 unit pesawat Boeing dan Airbus dengan nilai US$20 miliar setara dengan Rp266,4 triliun. Garuda memesan 60 unit pesawat baru dari Boeing senilai total US$10,9 miliar setara dengan Rp145,1 triliun. Sedangkan, maskapai badan usaha milik negara (BUMN) itu juga memesan 30 unit pesawat baru dai Airbus senilai lebih dari US$9 miliar setara dengan Rp119,8 triliun. Meski demikian, skema pembayaran dan sumber dana masih didiskusikan perseroan.
Garuda meneken nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Boeing untuk pemesanan 30 unit pesawat 787-9 Dreamliners seharga US$7,7 miliar, bersamaan dengan 30 unit pesawat berukuran lebih kecil 737 MAX 8s senilai US$3,2 miliar. Perseroan juga meneken letter of intent dengan Airbus untuk pembelian 30 unit pesawat berbadan lebar A350 dengan model terbaru pabrikan Eropa. Nilai kesepakatan mencapai lebih dari US$9 miliar.
Melihat kondisi keuangan perseroan, GIAA sebelumnya baru saja mendapatkan persetujuan dari pemegang sahamnya untuk menerbitkan sukuk global senilai US$ 500 juta atau setara dengan Rp 6,5 triliun untuk reproviling hutang. Persetujuan emisi global syariah global itu dilakukan dalam Rapat Umum
Selengkapnya (http://securitiesacademy.co.id/2015/06/16/giaa-pesan-90-armada-baru-upaya-tinggalkan-level-support/)