Gusnan
8th June 2015, 04:48 AM
http://ad.beritasatumedia.com/b1-ads/www/delivery/lg.php?bannerid=0&campaignid=0&zoneid=59&loc=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fnasional%2F2 80425-pansel-kpk-harus-cari-manusia-setengah-dewa.html&referer=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fnasional %2F280383-bila-payung-tak-mengembang-serahkan-nyawamu-pada-tuhan.html&cb=d25ca55cad
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1432566855.jpg
Panitia Seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terdiri dari praktisi dan akademisi berbagai bidang. (Antara/Yudhi Mahatma)
Jakarta - Tugas Panitia Seleksi (Pansel) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai sangat berat sebab harus memilih manusia setengah dewa atau figur profesional yang minim kesalahan untuk mengisi jabatan pimpinan lembaga antikorupsi.
"Karena mereka harus memilih manusia setengah dewa. Tentunya hal itu harus dilakukan dengan cermat, transparan, akuntabel, dan nonpartisan," kata Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al-Habsy Minggu (7/6) melalui keterangan tertulis.
Pria yang akrab disapa Habib ini menjelaskan, menyangkut cermat artinya artinya harus memperhatikan aspek detail dari profil calon pimpinan KPK.
Kemudian transparan berarti prosesnya harus dilakukan secara terbuka dan informasi dapat diakses masyarakat luas. Sedangkan akuntabel bahwa setiap proses dilakukan harus dapat dipertanggung jawabkan.
"Dan yang paling penting semua proses harus dilakukan secara profesional, jangan sampai mereka terlihat partisan atau memprioritaskan kelompok tertentu," pungkasnya.
/FEB
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1432566855.jpg
Panitia Seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terdiri dari praktisi dan akademisi berbagai bidang. (Antara/Yudhi Mahatma)
Jakarta - Tugas Panitia Seleksi (Pansel) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai sangat berat sebab harus memilih manusia setengah dewa atau figur profesional yang minim kesalahan untuk mengisi jabatan pimpinan lembaga antikorupsi.
"Karena mereka harus memilih manusia setengah dewa. Tentunya hal itu harus dilakukan dengan cermat, transparan, akuntabel, dan nonpartisan," kata Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al-Habsy Minggu (7/6) melalui keterangan tertulis.
Pria yang akrab disapa Habib ini menjelaskan, menyangkut cermat artinya artinya harus memperhatikan aspek detail dari profil calon pimpinan KPK.
Kemudian transparan berarti prosesnya harus dilakukan secara terbuka dan informasi dapat diakses masyarakat luas. Sedangkan akuntabel bahwa setiap proses dilakukan harus dapat dipertanggung jawabkan.
"Dan yang paling penting semua proses harus dilakukan secara profesional, jangan sampai mereka terlihat partisan atau memprioritaskan kelompok tertentu," pungkasnya.
/FEB