Gusnan
5th June 2015, 01:54 PM
http://images.detik.com/customthumb/2015/06/05/1148/125151_malaysiaaaa.jpg?w=500
Kuala Lumpur, - Kepolisian Malaysia menahan 29 WNI, termasuk 13 anak-anak dan bayi saat melakukan operasi pengejaran komplotan perampok bersenjata. Nyaris seluruh warga Indonesia yang ditahan tersebut, tidak memiliki surat-surat identitas yang valid.
Pada Rabu, 3 Juni, kepolisian Malaysia melancarkan operasi untuk menangkap enam orang perampok bersenjata, yang diyakini sebagai WNI. Operasi yang diberi nama Op Rantau tersebut dilancarkan bersama-sama para petugas Departemen Imigrasi dan Departemen Pertahanan Sipil. Operasi ini bukan hanya untuk mengejar geng perampok tersebut, namun juga untuk mengecek warga asing secara keseluruhan.
Pejabat kepolisian Brickfields, Muhammad Azlee Abdullah mengatakan, dalam operasi selama tujuh jam tersebut, polisi menemukan pemukiman liar yang dibangun para imigran.
"Lima pria, 11 wanita dan 13 anak, termasuk bayi-bayi, diamankan dalam operasi tersebut. Sebanyak 26 orang dari mereka tidak punya dokumen perjalanan yang sah," ujarnya seraya mengatakan para WNI yang ditangkap itu berumur antara beberapa bulan dan 50 tahun.
Dikatakan Azlee seperti dilansir New Straits Times, Jumat (5/6/2015), para WNI dewasa yang ditahan akan ditanyai untuk memastikan apakah mereka mengenal para pelaku perampokan atau mengetahui keberadaan mereka. Selanjutnya, mereka yang tak punya dokumen perjalanan valid akan diserahkan ke Departemen Imigrasi untuk diambil tindakan selanjutnya.
"Namun kami tidak menemukan para perampok selama operasi tersebut," ujar Azlee.
Sebelumnya, Inspektur Jenderal Kepolisian Tan Sri Khalid Abu Bakar mengatakan, kepolisian tengah menggencarkan pengejaran komplotan perampok tersebut setelah meningkatnya insiden pembobolan rumah-rumah di wilayah Puncak Bukit Kiara dan Sungai Penchala
Kuala Lumpur, - Kepolisian Malaysia menahan 29 WNI, termasuk 13 anak-anak dan bayi saat melakukan operasi pengejaran komplotan perampok bersenjata. Nyaris seluruh warga Indonesia yang ditahan tersebut, tidak memiliki surat-surat identitas yang valid.
Pada Rabu, 3 Juni, kepolisian Malaysia melancarkan operasi untuk menangkap enam orang perampok bersenjata, yang diyakini sebagai WNI. Operasi yang diberi nama Op Rantau tersebut dilancarkan bersama-sama para petugas Departemen Imigrasi dan Departemen Pertahanan Sipil. Operasi ini bukan hanya untuk mengejar geng perampok tersebut, namun juga untuk mengecek warga asing secara keseluruhan.
Pejabat kepolisian Brickfields, Muhammad Azlee Abdullah mengatakan, dalam operasi selama tujuh jam tersebut, polisi menemukan pemukiman liar yang dibangun para imigran.
"Lima pria, 11 wanita dan 13 anak, termasuk bayi-bayi, diamankan dalam operasi tersebut. Sebanyak 26 orang dari mereka tidak punya dokumen perjalanan yang sah," ujarnya seraya mengatakan para WNI yang ditangkap itu berumur antara beberapa bulan dan 50 tahun.
Dikatakan Azlee seperti dilansir New Straits Times, Jumat (5/6/2015), para WNI dewasa yang ditahan akan ditanyai untuk memastikan apakah mereka mengenal para pelaku perampokan atau mengetahui keberadaan mereka. Selanjutnya, mereka yang tak punya dokumen perjalanan valid akan diserahkan ke Departemen Imigrasi untuk diambil tindakan selanjutnya.
"Namun kami tidak menemukan para perampok selama operasi tersebut," ujar Azlee.
Sebelumnya, Inspektur Jenderal Kepolisian Tan Sri Khalid Abu Bakar mengatakan, kepolisian tengah menggencarkan pengejaran komplotan perampok tersebut setelah meningkatnya insiden pembobolan rumah-rumah di wilayah Puncak Bukit Kiara dan Sungai Penchala