Log in

View Full Version : Tipe Status FB Ini Mencerminkan Narsisme Tinggi


Gusnan
31st May 2015, 04:55 AM
http://ad.beritasatumedia.com/b1-ads/www/delivery/lg.php?bannerid=0&campaignid=0&zoneid=59&loc=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fdigital-life%2F278527-tipe-status-fb-ini-mencerminkan-narsisme-tinggi.html&referer=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fiptek&cb=f78ed07856

http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1432988431.jpg

Ilustrasi sosial media. (Freedigitalphotos)


Amerika Serikat - Pengguna Facebook (FB) yang sangat sering mengunggah status tentang kekasihnya yang seakan sempurna, liburan yang superkeren, atau pencapaian hebat di pekerjaannya bisa jadi memiliki kepribadian narsisistik atau justru memiliki kepercayaan diri yang rendah. Demikian disimpulkan penelitian yang dilakukan oleh Brunel University, London, baru-baru ini.
"Secara khusus, orang yang sering mengunggah hal-hal terkait hebatnya hubungan romantis, termasuk tentang pasangannya, cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah. Sementara posting-an yang selalu berisi tentang program diet yang dijalankan, program olahraga yang sedang ditekuni, dan pencapaian-pencapaian pribadi lainnya cenderung memiliki kepribadian narsisistik," demikian kesimpulan laporan tersebut sebagaimana dikutip dari Medical Daily, Sabtu (30/5).
Penelitian yang memerhatikan aktivitas 555 pengguna FB ini digelar dalam upaya mengenali kaitan antara tipe kepribadian pengguna FB dengan tipe status yang diunggahnya. Para peneliti menggunakan lima tipe tolok ukur kepribadian dalam penelitian ini, yakni ekstrover, neurotik, terbuka, mudah setuju, dan berhati-hati. Para peneliti juga mengukur tingkat kepercayaan diri dan narsisme seseorang.
Didapati, orang-orang dengan kepercayaan diri yang rendah cenderung mengunggah posting terkait pasangannya. Sementara orang dengan kepercayaan diri rendah cenderung sering mengunggah pencapaian dirinya.
Orang yang memiliki sikap terbuka cenderung mengunggah post berkait subjek intelektual. Orang yang berkepribadian ekstrover cenderung mengunggah kegiatan sosial serta kesehariannya. Sementara orang dengan kepribadian narsisistik tinggi selalu berharap mendapatkan "like" dalam jumlah banyak (Uniknya, tipe ini memang cenderung mendapat banyak "like").
Tentu saja, mendiagnosis seseorang memiliki masalah narsisme tidak semudah dengan melihat unggahannya (meski bisa jadi salah satu faktor), ada banyak faktor yang harus diteliti.
"Mungkin bukan rahasia besar yang terungkap dari penelitian ini, bahwa status FB seseorang terkait dengan tipe kepribadiannya. Namun, penting untuk mengerti alasan seseorang menuliskan topik tertentu di FB, sebab status tersebut bisa diberi 'like' dan dikomentari dengan cara yang berbeda. Sebab, orang-orang yang mendapat banyak komentar positif atau 'like' akan merasa dianggap penting dalam kehidupan sosial. Sementara orang yang tidak mendapat 'like' atau komentar positif cenderung merasa terasing," kata pemimpin penelitian ini, Dr Tara Marshall.
Terkait dengan penelitiannya, para peneliti menawarkan nasihat kepada pengguna sosial media untuk mengenali diri dulu. Sebab, saat ini banyak orang memilih meninggalkan FB atau sosial media lain karena kerap merasa tidak nyaman. Sebagian merasa tak percaya diri karena kerap merasa harus membandingkan diri dengan orang yang sering mengunggah prestasi atau pencapaian teman-temannya di sosial media yang terlihat begitu mempesona.
Penting diketahui, kata Dr Marshall, kenyataannya, filter sosial media dan Instagram membuat kehidupan orang lain terasa sangat jauh lebih "mengilap" dari pada yang terjadi sebenarnya.
"Walau hasil penelitian kami menunjukkan, posting pengguna sosial media yang memiliki kepribadian narsisistik memang cenderung banyak mendapat tanda 'like', bisa jadi karena teman-temannya hanya bersikap 'sopan', meski sebenarnya bisa jadi diam-diam tidak suka dengan gaya sombong orang tersebut. Kesadaran diri bahwa status atau posting bisa memengaruhi sikap dan perasaan orang lain bisa membantu seseorang untuk menghindari topik yang cenderung mengganggu ketimbang menghibur orang lain," tambah Dr Marshall.