Gusnan
31st May 2015, 04:32 AM
http://ad.beritasatumedia.com/b1-ads/www/delivery/lg.php?bannerid=0&campaignid=0&zoneid=59&loc=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Finternasiona l%2F278504-ini-solusi-singkirkan-blatter-dari-fifa.html&referer=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2F&cb=f645f521e4
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1432891200.jpg Presiden FIFA, Sepp Blatter (AFP/Michael Buholzer)
London – Sangat kuat kuku yang ditancapkan Sepp Blatter di FIFA. Meskipun digoyang dengan insiden penangkapan sejumlah pejabat tinggi FIFA yang diduga terlibat tindak korupsi, dan ditentang UEFA, konfederasi sepakbola Benua Biru yang berpengaruh dalam persepakbolaan dunia, Blatter tetap terpilih menjadi Presiden FIFA untuk kelima kalinya dalam Kongres FIFA yang digelar di Zurich, Jumat (29/5) kemarin.
Kembali terpilihnya Blatter menjadi buah bibir media massa di seluruh dunia. Sebagian pihak, termasuk Chairman FA Grey Dyke, meyakini Blatter dapat diturunkan dari kedudukannya sebelum masa jabatannya berakhir. Caranya? “Lewat proses hukum sebagaimana yang saat ini tengah dilakukan Jaksa Agung AS,” ujar Dyke.
Terkait upaya sejumlah pihak yang merasa kecewa dengan kemenangan Blatter, muncul usulan yang kiranya dapat menjadi solusi semua pihak dalam menjatuhkan Blatter dari jabatannya sebagai Presiden FIFA. Usulan dimaksud datang dari mantan bek Manchester United dan Timnas Inggris, Gary Neville.
Menurut Neville, Blatter tidak akan berkutik dan mau tidak mau bakal lengser dari kedudukannya andaikata dirinya tidak mendapat dukungan dari para pemain. Neville menjamin Blatter bakal berpikir “tujuh keliling” seandainya dua pemain bintang yang juga saat ini menjabat sebagai kapten timnasnya masing-masing, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, menyuarakan aksi boikot di Piala Dunia 2018.
“Coba pikir, apa yang akan terjadi jika Piala Dunia tidak akan diikuti dua bintang terbesar di dunia saat ini, Cristiano Ronaldo dan Messi. Turnamen itu sendiri tidak akan berjalan jika Ronaldo dan Messi memboikotnya sebagai akibat manajemen FIFA dalam mengelola sepakbola. Jika itu terjadi, bakal berpengaruh pada sponsor dan televisi,” ujar Neville.
Meski demikian. Neville menggarisbawahi bahwasanya perlawanan terhadap Blatter tidak dapat dilakukan secara individual, melainkan secara organisatoris. Dalam konteks ini, Neville menunjuk Federasi Pesepakbola Profesional (FIFPro) yang anggotanya tersebar di 58 negara dan Asosiasi Pesepakbola Profesional di Inggris Raya (PFA) mau menggunakan kekuatannya untuk mendongkel Blatter.
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1432891200.jpg Presiden FIFA, Sepp Blatter (AFP/Michael Buholzer)
London – Sangat kuat kuku yang ditancapkan Sepp Blatter di FIFA. Meskipun digoyang dengan insiden penangkapan sejumlah pejabat tinggi FIFA yang diduga terlibat tindak korupsi, dan ditentang UEFA, konfederasi sepakbola Benua Biru yang berpengaruh dalam persepakbolaan dunia, Blatter tetap terpilih menjadi Presiden FIFA untuk kelima kalinya dalam Kongres FIFA yang digelar di Zurich, Jumat (29/5) kemarin.
Kembali terpilihnya Blatter menjadi buah bibir media massa di seluruh dunia. Sebagian pihak, termasuk Chairman FA Grey Dyke, meyakini Blatter dapat diturunkan dari kedudukannya sebelum masa jabatannya berakhir. Caranya? “Lewat proses hukum sebagaimana yang saat ini tengah dilakukan Jaksa Agung AS,” ujar Dyke.
Terkait upaya sejumlah pihak yang merasa kecewa dengan kemenangan Blatter, muncul usulan yang kiranya dapat menjadi solusi semua pihak dalam menjatuhkan Blatter dari jabatannya sebagai Presiden FIFA. Usulan dimaksud datang dari mantan bek Manchester United dan Timnas Inggris, Gary Neville.
Menurut Neville, Blatter tidak akan berkutik dan mau tidak mau bakal lengser dari kedudukannya andaikata dirinya tidak mendapat dukungan dari para pemain. Neville menjamin Blatter bakal berpikir “tujuh keliling” seandainya dua pemain bintang yang juga saat ini menjabat sebagai kapten timnasnya masing-masing, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, menyuarakan aksi boikot di Piala Dunia 2018.
“Coba pikir, apa yang akan terjadi jika Piala Dunia tidak akan diikuti dua bintang terbesar di dunia saat ini, Cristiano Ronaldo dan Messi. Turnamen itu sendiri tidak akan berjalan jika Ronaldo dan Messi memboikotnya sebagai akibat manajemen FIFA dalam mengelola sepakbola. Jika itu terjadi, bakal berpengaruh pada sponsor dan televisi,” ujar Neville.
Meski demikian. Neville menggarisbawahi bahwasanya perlawanan terhadap Blatter tidak dapat dilakukan secara individual, melainkan secara organisatoris. Dalam konteks ini, Neville menunjuk Federasi Pesepakbola Profesional (FIFPro) yang anggotanya tersebar di 58 negara dan Asosiasi Pesepakbola Profesional di Inggris Raya (PFA) mau menggunakan kekuatannya untuk mendongkel Blatter.