Gusnan
29th May 2015, 12:53 PM
http://images.cnnindonesia.com/visual/2015/05/23/1b16592c-db92-4acd-b8fe-4861a4b94976_169.jpg?w=650
Holli Cheung terbaring tak berdaya di tempat tidur rumah sakit. Detakan jantungnya dipacu dengan mesin pemompa. Dokter pun takut harapan hidup Cheung makin menipis.
Sebelumnya, Cheung sempat pingsan saat Tahun Baru. Dia pingsan ketika sedang mengganti popok Jordan. Setelahnya, ia menderita sakit kepala hebat. Dia pun menenggak parasetamol untuk mengurangi sakitnya. Dia memutuskan pergi ke dokter dan didiagnosa kondisinya menurun disebabkan karena kekurangan tidur. Namun satu jam setelah kembali ke rumah, dia pingsan.
Cheung menderita serangan jantung karena serangan virus di jantungnya. Penyakitnya disebut myocarditis. Dokter mengatakan bahwa satu-satunya kesempatan untuk bertahan hidup adalah dengan melakukan transplantasi jantung.
Ia dibawa ke rumah sakit Stoke Mandeville sebelum dipindahkan ke Oxford John Radcliffe. Serangan virus membuat jantungnya tak berdetak. Prosedur penggunaan defibrillator pun dilakukan. Dia dikejutkan 45 kali dengan alat ini untuk membuat jantungnya berdetak.
Pengobatan belum selesai, penggemar gym ini dipindahkan ke rumah sakit Birmingham Queen Elizabeth untuk perawaran mendalam. Namun ia lagi-lagi mendapat serangan jantung.
Tim medis harus melakukan CPR selama 45 menit untuk menyelamatkannya. Untuk membuat jantungnya berdetak, dia harus dipasangi alat pemompa jantung.
"Ini sangat mengejutkan karena hal ini tak terduga bisa terjadi pada orang yang masih muda. Holli tidak terlihat sakit, dan kemudian dia datang ke rumah sakit dengan kegagalan jantung. saya tak bisa menerimanya," kata Jason. "Yang saya bisa lakukan adalah duduk di sana dan berharap jantungnya membaik."
Masalah muncul kembali ketika mesin ini hanya bisa digunakan maksimal dua minggu. Setelah 10 hari dirawat dan tak menunjukkan kemajuan apapun, tim medis memasukkannya ke dalam daftar tunggu transplantasi jantung. "Holli sangat syok. Dia jadi pendia, dan sering melamun."
"Tim medis mau saya berpikir positif ke depan, saya masuk dalam daftar prioritas karena saya masih muda dan juga seorang ibu. Tapi saya masih sulit menerimanya," ucap Cheung.
Saat itu, Cheung merasa lelah dan sangat merindukan putranya, Jordan. "Saya rindu menggendongnya, menyusuinya dan mengganti popoknya,"
Teman dan keluarganya pun mencoba menyemangatinya dengan meletakkan foto Jordan di ruang rawatnya. "Kami bahkan memanggilnya Jordan Suite," ucap Cheung.
Menyadari berbagai hal terburuk mungkin saja terjadi, suami Cheung, Jason membawa putra mereka, Jordan yang baru berusia tiga bulan. Jason membawa Jordan dan membaringkannya di sebelah Cheung. Saat itu keajaiban pun terjadi. Organ-organ Cheung yang rusak mulai berdetak dengan sendirinya.
Tim medis pun tak percaya melihat pemulihan diri Cheung yang menakjubkan setelah kunjungan bayi Jordan selama dua jam.
Ia memang sudah tak melihat buah hatinya selama 10 hari. "Saya pikir untuk alasan apapun, dia membangunkan hati saya," kata Cheung kepada Mirror.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi ketika Jordan tidur di sebelah saya. Saya sangat merindukannya, jadi ketika saya bisa melihat dia itu sangat menakjubkan. Yang saya tahu adalah saat dokter datang keesokan harinya, mereka tercengang melihat jantung saya berdetak," ucapnya.
Sejak malam pertemuannya dengan Jason, perlahan tapi pasti, Cheung mengaku jantungnya semakin kuat dan memasuki masa pemulihan.
"Bayiku menyelamatkanku, tak ada keraguan soal itu. Dia membuat saya berjuang, dia membuat saya kuat dan jadi sembuh. Dia membantu saya untuk pulih."
Melihat keajaiban ini, Jason, sang suami mengaku tak terpikir hal ini bakal terjadi. Jason mengatakan kalai dia membawa Jordan melihat ibunya untuk menyemangatinya.
"Saya membiarkannya tidur di sisi ibunya selama dua jam," ucapnya. "Ajaib, di malam ketika jantungnya mulai berdetak lagi, dia langsung keluar dari daftar transplantasi dan mulai pulih."
Setelah delapan minggu dirawat, dia diperbolehkan pulang. Namun ia masih membutuhkan fisioterapi untuk mengembalikan kekuatan. Dia diberitahu bahwa pemulihan total bisa menghabiskan waktu sampai satu tahun.
Namun tekatnya untuk sembuh dan berterima kasih kepada semua orang yang mendukungnya, Cheung mendaftar ikut serta dalam 5K Color run untuk amal pada 15 Agustus mendatang. Dia yakin, hanya dengan memikirkan Jordan, akan membantunya menyelesaikan lari sampai garis akhir.
"Dia adalah inspirasi saya. Saya tidak tahu ini adalah sebuah keajaiban atau bukan. Namun suster perawat mengatakan bahwa tanpa dia, saya tidak akan bisa ada di sini," katanya.
Holli Cheung terbaring tak berdaya di tempat tidur rumah sakit. Detakan jantungnya dipacu dengan mesin pemompa. Dokter pun takut harapan hidup Cheung makin menipis.
Sebelumnya, Cheung sempat pingsan saat Tahun Baru. Dia pingsan ketika sedang mengganti popok Jordan. Setelahnya, ia menderita sakit kepala hebat. Dia pun menenggak parasetamol untuk mengurangi sakitnya. Dia memutuskan pergi ke dokter dan didiagnosa kondisinya menurun disebabkan karena kekurangan tidur. Namun satu jam setelah kembali ke rumah, dia pingsan.
Cheung menderita serangan jantung karena serangan virus di jantungnya. Penyakitnya disebut myocarditis. Dokter mengatakan bahwa satu-satunya kesempatan untuk bertahan hidup adalah dengan melakukan transplantasi jantung.
Ia dibawa ke rumah sakit Stoke Mandeville sebelum dipindahkan ke Oxford John Radcliffe. Serangan virus membuat jantungnya tak berdetak. Prosedur penggunaan defibrillator pun dilakukan. Dia dikejutkan 45 kali dengan alat ini untuk membuat jantungnya berdetak.
Pengobatan belum selesai, penggemar gym ini dipindahkan ke rumah sakit Birmingham Queen Elizabeth untuk perawaran mendalam. Namun ia lagi-lagi mendapat serangan jantung.
Tim medis harus melakukan CPR selama 45 menit untuk menyelamatkannya. Untuk membuat jantungnya berdetak, dia harus dipasangi alat pemompa jantung.
"Ini sangat mengejutkan karena hal ini tak terduga bisa terjadi pada orang yang masih muda. Holli tidak terlihat sakit, dan kemudian dia datang ke rumah sakit dengan kegagalan jantung. saya tak bisa menerimanya," kata Jason. "Yang saya bisa lakukan adalah duduk di sana dan berharap jantungnya membaik."
Masalah muncul kembali ketika mesin ini hanya bisa digunakan maksimal dua minggu. Setelah 10 hari dirawat dan tak menunjukkan kemajuan apapun, tim medis memasukkannya ke dalam daftar tunggu transplantasi jantung. "Holli sangat syok. Dia jadi pendia, dan sering melamun."
"Tim medis mau saya berpikir positif ke depan, saya masuk dalam daftar prioritas karena saya masih muda dan juga seorang ibu. Tapi saya masih sulit menerimanya," ucap Cheung.
Saat itu, Cheung merasa lelah dan sangat merindukan putranya, Jordan. "Saya rindu menggendongnya, menyusuinya dan mengganti popoknya,"
Teman dan keluarganya pun mencoba menyemangatinya dengan meletakkan foto Jordan di ruang rawatnya. "Kami bahkan memanggilnya Jordan Suite," ucap Cheung.
Menyadari berbagai hal terburuk mungkin saja terjadi, suami Cheung, Jason membawa putra mereka, Jordan yang baru berusia tiga bulan. Jason membawa Jordan dan membaringkannya di sebelah Cheung. Saat itu keajaiban pun terjadi. Organ-organ Cheung yang rusak mulai berdetak dengan sendirinya.
Tim medis pun tak percaya melihat pemulihan diri Cheung yang menakjubkan setelah kunjungan bayi Jordan selama dua jam.
Ia memang sudah tak melihat buah hatinya selama 10 hari. "Saya pikir untuk alasan apapun, dia membangunkan hati saya," kata Cheung kepada Mirror.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi ketika Jordan tidur di sebelah saya. Saya sangat merindukannya, jadi ketika saya bisa melihat dia itu sangat menakjubkan. Yang saya tahu adalah saat dokter datang keesokan harinya, mereka tercengang melihat jantung saya berdetak," ucapnya.
Sejak malam pertemuannya dengan Jason, perlahan tapi pasti, Cheung mengaku jantungnya semakin kuat dan memasuki masa pemulihan.
"Bayiku menyelamatkanku, tak ada keraguan soal itu. Dia membuat saya berjuang, dia membuat saya kuat dan jadi sembuh. Dia membantu saya untuk pulih."
Melihat keajaiban ini, Jason, sang suami mengaku tak terpikir hal ini bakal terjadi. Jason mengatakan kalai dia membawa Jordan melihat ibunya untuk menyemangatinya.
"Saya membiarkannya tidur di sisi ibunya selama dua jam," ucapnya. "Ajaib, di malam ketika jantungnya mulai berdetak lagi, dia langsung keluar dari daftar transplantasi dan mulai pulih."
Setelah delapan minggu dirawat, dia diperbolehkan pulang. Namun ia masih membutuhkan fisioterapi untuk mengembalikan kekuatan. Dia diberitahu bahwa pemulihan total bisa menghabiskan waktu sampai satu tahun.
Namun tekatnya untuk sembuh dan berterima kasih kepada semua orang yang mendukungnya, Cheung mendaftar ikut serta dalam 5K Color run untuk amal pada 15 Agustus mendatang. Dia yakin, hanya dengan memikirkan Jordan, akan membantunya menyelesaikan lari sampai garis akhir.
"Dia adalah inspirasi saya. Saya tidak tahu ini adalah sebuah keajaiban atau bukan. Namun suster perawat mengatakan bahwa tanpa dia, saya tidak akan bisa ada di sini," katanya.