Log in

View Full Version : Tondo Widodo: Mereka Menakut-nakuti dengan Sanksi FIFA


Gusnan
28th May 2015, 07:43 AM
Kisruh persepakbolaan nasional semakin mengental setelah terjadi perbedaan sikap antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi yang mendapat restu dari Presiden Joko Widodo. Apakah kondisi ini akan semakin memperparah karut marut persepakbolaan nasional. Berikut petikan wawancara Koran Jakarta dengan pengamat sepak bola nasional, Tondo Widodo, Selasa (26/5).

Perbedaan Pendapat Menpora dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, bagaimana menurut pendapat Anda?
Sejak awal pernyataan Pak Jokowi tentang kebijakan Menpora bahwa beliau mendukung sepenuhnya apa yang Menpora lakukan terkait PSSI, semua media juga menulis tentang itu. Presiden juga mengatakan tak akan takut meski FIFA mengancam akan menjatuhkan sanksi. Itu kan sikap Kepala Negara, kemudian yang menjadi pertanyaan kenapa wakil presiden mengangkangi kebijakan presiden? Ini banyak kaitan dalam keputusan JK itu.

Kaitan apa maksud Anda?
Kaitannya ada yang politis dan bisnis. Semuanya juga tahu siapa yang berada di belakang PSSI. JK juga berada di situ. Satu kesalahan besar bagi politikus yang ada di situ jika PSSI lepas. Untuk bisnis, ini terkait QNB (Qatar National Bank) yang jadi sponsor dan bisnis-bisnis lain, semuanya saling kait mengkait.

Lantas mengapa Menpora terlihat mengiyakan pernyataan Wapres?
Apa yang disampaikan Menpora ke media setelah bertemu pak Jokowi itu basa-basi politik namanya. Tak mungkin Menpora menyampaikan apa yang dibicarakan di dalam ruangan bersama pak Jokowi. Pak Jokowi mendukung apa yang dilakukan Menpora. Tapi dengan semua yang terjadi, kita menjadi terperangah kenapa JK mengambil alih.

Dalam pernyataannya Wapres juga mengatakan langkah itu untuk menyelamatkan sepakbola Indonesia dari sanksi FIFA yang kemungkinan jatuh tiga hari lagi. Apakah Anda yakin sanksi itu akan jatuh?
Ada mainstream media yang begitu gencar memberitakan tentang sanksi itu. Menurut saya itu tak sepenuhnya benar, karena FIFA itu sudah beberapa kali memberikan ancaman serupa. Tapi semuanya tidak terwujud. Itu karena PSSI ingin lepas dari pembekuan, mereka menakut-nakuti dengan sanksi FIFA. Dulu kan semuanya lancar-lancar saja meski mereka (PSSI) tidak akur. Sekarang dengan adanya tindakan dari pemerintah, PSSI yang terkena getahnya ini berusaha terus masyarakat pencinta sepakbola nasional ketakutan.

Apakah Anda yakin sanksi itu benar-benar dijatuhkan?
Selama Presiden FIFA masih Sepp Blater, dia tak akan pernah menjatuhkan sanksi. FIFA selama periode Blatter selalu berada di pihak PSSI karena kedekatan mereka dengan salah satu petinggi sepak bola nasional yang gencar mempengaruhi kebijakan-kebijakan FIFA. Kalau sampai Blatter diganti, mereka pasti ketakutan. Jika Prince Ali yang naik maka semua akan diganti dan dia sangat pro Indonesia. FIFA ada kepentingan juga di sini.

Harapan Anda bagaimana untuk ke depan?
Kita dilematis juga karena PTUN dalam putusan sela memenangkan PSSI, jadi sangat dilematis, Saya tak bisa memprediksi apa yang akan terjadi ke depan. Semuanya masih sulit diduga.

Terkait pembinaan pemain muda bagaimana menurut Anda, apakah akan terpengaruh?
Itu tetap akan berjalan karena mereka (pemain muda) tak akan terpengaruh karena mereka tak terikat kontra dan bukan terlibat daam bisnis sepak bola. Yang terpengaruh adalah sepak bola yang terkait bisnis, yang tak ada bisnisnya tak akan terpengaruh. Kita semua masih bisa bermain sepak bola, yang ada bisnisnya itu yang akan terkena dampak. Pemain asing, hak siar, kontrak-kontrak yang masing mengambang, itu yang akan terkena dampak, itu yang tidak mau diubah PSSI karena itu adalah sumber duit mereka. N Beny Mudesta Putra/S-1