Gusnan
26th May 2015, 04:38 AM
http://ad.beritasatumedia.com/b1-ads/www/delivery/lg.php?bannerid=0&campaignid=0&zoneid=59&loc=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fkuliner%2F27 6846-rasa-makanan-di-pesawat-cenderung-tidak-enak-ini-alasannya.html&referer=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fkuliner% 2F276884-untuk-tambah-stamina-presiden-rutin-minum-temulawak-jahe.html&cb=7cb15c5da7
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1432523252.jpg Menu makanan di pesawat.
Banyak orang yang membawa sendiri makanan dan cemilan saat akan menempuh perjalanan cukup lama di pesawat. Penyebabnya adalah anggapan bahwa makanan yang disajikan di pesawat memiliki rasa yang hambar dan cenderung tidak enak.
Ternyata, menurut penelitian dari Cornell University, AS, makanan di pesawat yang tidak enak bukan hanya ditentukan oleh rasanya. Tapi lebih pada suasana dalam pesawat yang dirasakan penumpang.
Untuk menganalisis hal ini dilibatkan 48 orang. Mereka disajikan berbagai makanan yang memiliki lima rasa dasar, yaitu manis, asin, asam, pahit dan gurih.
Dalam tes pertama, semua makanan disajikan dalam suasan tenang. Lalu di tes kedua, mereka diminta mengkonsumsi makanan sambil menggunakan headset yang isinya suara bising 85 desibel seperti dalam pesawat.
Hasilnya, tingkat sensitivitas rasa asin, asam, dan pahit tetap terasa di lingkungan yang bising. Namun untuk tingkat sensitivitas pada rasa manis dan gurih cenderung berkurang ketika berada di area yang sangat bising seperti dalam pesawat.
"Penelitian kami menegaskan bahwa dalam lingkungan suara keras, membuat sensitivitas kita tentang rasa terganggu. Menariknya, ini hanya terjadi pada rasa manis dan gurih," kata Robin Dando, asisten profesor ilmu makanan di Cornell University.
Ini bukan pertama kalinya sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui mengapa makanan yang disajikan pesawat rasanya tidak enak. Fraunhofer Institute, sebuah lembaga penelitian yang berbasis di Jerman, juga melakukan penelitian untuk mencari tahu mengapa hidangan yang di daratan memiliki rasa nikmat tetapi saat berada di udara jadi terkesan hambar.
Peneliti melakukan tes rasa pada dua kondisi, yaitu saat berada di atas permukaan laut dan dalam kondisi bertekanan. Tes tersebut mengungkap bahwa tekanan kabin atmosfer pada 8.000 kaki, yang juga berkombinasi dengan udara dingin serta kering akan "mematikan" selera makan.
Bahkan, persepsi rasa asin dan manis turun sekitar 30 persen pada ketinggian tertentu. Kondisi kabin yang stagnan, selaput lendir di hidung yang mengering, akan menumpulkan sensor penciuman yang mempengaruhi rasa. Semua keadaan ini akan menurunkan selera makan dan sensitivitas rasa sampai titik terendah.
Jadi, jangan heran kalau selezat apapun sajian makanan yang disajikan dalam pesawat namun Anda tidak bergairah untuk memakannya. Tapi sangat dianjurkan untuk minum banyak air putih agar Anda tak mengalami dehidrasi saat di pesawat.
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1432523252.jpg Menu makanan di pesawat.
Banyak orang yang membawa sendiri makanan dan cemilan saat akan menempuh perjalanan cukup lama di pesawat. Penyebabnya adalah anggapan bahwa makanan yang disajikan di pesawat memiliki rasa yang hambar dan cenderung tidak enak.
Ternyata, menurut penelitian dari Cornell University, AS, makanan di pesawat yang tidak enak bukan hanya ditentukan oleh rasanya. Tapi lebih pada suasana dalam pesawat yang dirasakan penumpang.
Untuk menganalisis hal ini dilibatkan 48 orang. Mereka disajikan berbagai makanan yang memiliki lima rasa dasar, yaitu manis, asin, asam, pahit dan gurih.
Dalam tes pertama, semua makanan disajikan dalam suasan tenang. Lalu di tes kedua, mereka diminta mengkonsumsi makanan sambil menggunakan headset yang isinya suara bising 85 desibel seperti dalam pesawat.
Hasilnya, tingkat sensitivitas rasa asin, asam, dan pahit tetap terasa di lingkungan yang bising. Namun untuk tingkat sensitivitas pada rasa manis dan gurih cenderung berkurang ketika berada di area yang sangat bising seperti dalam pesawat.
"Penelitian kami menegaskan bahwa dalam lingkungan suara keras, membuat sensitivitas kita tentang rasa terganggu. Menariknya, ini hanya terjadi pada rasa manis dan gurih," kata Robin Dando, asisten profesor ilmu makanan di Cornell University.
Ini bukan pertama kalinya sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui mengapa makanan yang disajikan pesawat rasanya tidak enak. Fraunhofer Institute, sebuah lembaga penelitian yang berbasis di Jerman, juga melakukan penelitian untuk mencari tahu mengapa hidangan yang di daratan memiliki rasa nikmat tetapi saat berada di udara jadi terkesan hambar.
Peneliti melakukan tes rasa pada dua kondisi, yaitu saat berada di atas permukaan laut dan dalam kondisi bertekanan. Tes tersebut mengungkap bahwa tekanan kabin atmosfer pada 8.000 kaki, yang juga berkombinasi dengan udara dingin serta kering akan "mematikan" selera makan.
Bahkan, persepsi rasa asin dan manis turun sekitar 30 persen pada ketinggian tertentu. Kondisi kabin yang stagnan, selaput lendir di hidung yang mengering, akan menumpulkan sensor penciuman yang mempengaruhi rasa. Semua keadaan ini akan menurunkan selera makan dan sensitivitas rasa sampai titik terendah.
Jadi, jangan heran kalau selezat apapun sajian makanan yang disajikan dalam pesawat namun Anda tidak bergairah untuk memakannya. Tapi sangat dianjurkan untuk minum banyak air putih agar Anda tak mengalami dehidrasi saat di pesawat.