Gusnan
23rd May 2015, 04:58 AM
http://ad.beritasatumedia.com/b1-ads/www/delivery/lg.php?bannerid=0&campaignid=0&zoneid=59&loc=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fdestinasi%2F 276127-tips-mencari-kartu-kredit-yang-paling-cocok-untuk-traveling.html&referer=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Ffood-travel&cb=c828a427ea
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1364545181.jpg Ilustrasi gesek kartu kredit. (Freedigitalphotos/ hin255)
Jakarta - Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statitik (BPS), terdapat 38,5 juta penumpang angkutan udara domestik selama periode Januari – Agustus 2014. Angka ini meningkat sekitar 6 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Lonjakan juga terjadi pada jumlah penumpang angkutan udara luar negeri, di mana terdapat 9 juta penumpang pada periode tersebut, naik sekitar 4,95 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2013.
Co-Founder & Managing Director HaloMoney Simon Costello mengatakan meningkatnya jumlah penumpang pesawat terbang ini sejalan dengan tingginya kenaikan jumlah masyarakat menengah di Indonesia, termasuk kelas menengah atas. Laporan Boston Consulting Group (BCG) pada 2013 mencatat saat ini ada sekitar 74 juta orang kelas menengah atas.
"Hal tersebut berarti mereka yang menghabiskan lebih dari 200 dollar AS setiap bulannya, di mana jumlah tersebut diprediksi melonjak hingga 141 juta orang pada tahun 2020," ujar Simon, dalam siaran persnya.
Saat ini, lanjut Simon, masyarakat menengah yang kebanyakan tinggal di kota-kota besar, seperti Jakarta, Medan dan Surabaya, sudah sangat akrab dengan penggunaan kartu kredit. Sebagai alat transaksi yang praktis dan nyaman, kartu kredit telah membantu masyarakat modern Indonesia dalam melakukan berbagai transaksi sehari-hari.
"Namun penggunaan kartu kredit belum terlalu dimaksimalkan oleh para pengguna di Indonesia, di mana mayoritas hanya mengandalkan kartu kredit untuk belanja bulanan, pembelian barang-barang elektronik dan transaksi di restoran," kata Simon.
Padahal, Simon mengatakan sudah banyak kartu kredit di Indonesia dengan program mileage menarik yang bekerjasama dengan berbagai maskapai penerbangan internasional. Dengan memiliki kartu kredit travel bisa membantu pengguna melakukan banyak penghematan, terutama bagi mereka yang memang sering berpergian jarak jauh menggunakan pesawat terbang.
"Menghasilkan air miles adalah fitur utama dari kartu kredit jenis ini, di mana hasil pengumpulan air miles tersebut bisa ditukarkan dengan berbagai promo, mulai dari voucher hotel hingga diskon tiket penerbangan,” ujar Simon.
Simon menjelaskan sebetulnya tidak ada rumus rahasia dalam memilih kartu kredit travel yang tepat bagi setiap penggunanya. Hanya saja, simon mengingatkan untuk tidak tergiur dengan promo yang ditawarkan.
"Paling penting yang dipertimbangkan adalah memilih kartu kredit yang benar-benar cocok dengan perilaku traveling anda sehingga manfaat maksimal bisa didapatkan," pungkas dia.
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1364545181.jpg Ilustrasi gesek kartu kredit. (Freedigitalphotos/ hin255)
Jakarta - Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statitik (BPS), terdapat 38,5 juta penumpang angkutan udara domestik selama periode Januari – Agustus 2014. Angka ini meningkat sekitar 6 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Lonjakan juga terjadi pada jumlah penumpang angkutan udara luar negeri, di mana terdapat 9 juta penumpang pada periode tersebut, naik sekitar 4,95 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2013.
Co-Founder & Managing Director HaloMoney Simon Costello mengatakan meningkatnya jumlah penumpang pesawat terbang ini sejalan dengan tingginya kenaikan jumlah masyarakat menengah di Indonesia, termasuk kelas menengah atas. Laporan Boston Consulting Group (BCG) pada 2013 mencatat saat ini ada sekitar 74 juta orang kelas menengah atas.
"Hal tersebut berarti mereka yang menghabiskan lebih dari 200 dollar AS setiap bulannya, di mana jumlah tersebut diprediksi melonjak hingga 141 juta orang pada tahun 2020," ujar Simon, dalam siaran persnya.
Saat ini, lanjut Simon, masyarakat menengah yang kebanyakan tinggal di kota-kota besar, seperti Jakarta, Medan dan Surabaya, sudah sangat akrab dengan penggunaan kartu kredit. Sebagai alat transaksi yang praktis dan nyaman, kartu kredit telah membantu masyarakat modern Indonesia dalam melakukan berbagai transaksi sehari-hari.
"Namun penggunaan kartu kredit belum terlalu dimaksimalkan oleh para pengguna di Indonesia, di mana mayoritas hanya mengandalkan kartu kredit untuk belanja bulanan, pembelian barang-barang elektronik dan transaksi di restoran," kata Simon.
Padahal, Simon mengatakan sudah banyak kartu kredit di Indonesia dengan program mileage menarik yang bekerjasama dengan berbagai maskapai penerbangan internasional. Dengan memiliki kartu kredit travel bisa membantu pengguna melakukan banyak penghematan, terutama bagi mereka yang memang sering berpergian jarak jauh menggunakan pesawat terbang.
"Menghasilkan air miles adalah fitur utama dari kartu kredit jenis ini, di mana hasil pengumpulan air miles tersebut bisa ditukarkan dengan berbagai promo, mulai dari voucher hotel hingga diskon tiket penerbangan,” ujar Simon.
Simon menjelaskan sebetulnya tidak ada rumus rahasia dalam memilih kartu kredit travel yang tepat bagi setiap penggunanya. Hanya saja, simon mengingatkan untuk tidak tergiur dengan promo yang ditawarkan.
"Paling penting yang dipertimbangkan adalah memilih kartu kredit yang benar-benar cocok dengan perilaku traveling anda sehingga manfaat maksimal bisa didapatkan," pungkas dia.