Gusnan
22nd May 2015, 12:17 PM
http://indo.hello-pet.com/assets/uploads/2015/05/penyakitindonesia.jpg Media yang seharusnya menjadi sumber informasi dan panutan masyarakat sekarang fungsinya sudah bergeser menjadi lahan cari duit. Pemilik media sudah mengesampingkan yang namanya informasi dan edukasi. Mereka lebih memikirkan rating dan pendapatan iklan. Bahkan ada juga media yang mengesampingkan kejujuran jurnalisme.
Belajar dari pengalaman yang sudah sudah, ternyata bukan media saja yang melakukan kesalahan besar, tapi ada juga para pengguna medsos yang menjadikan kecelakaan menjadi bahan candaan.
Mulai sekarang marilah kita bersama sama mengedepankan informasi, edukasi dan menjadi pembaca yang cerdas.
1 – Media Televisi yg Menyiarkan Kegiatan Personal Artis
http://indo.hello-pet.com/assets/uploads/2015/05/152.jpg
Source: http://http://www.kaskus.co.id/thread/54a371210d8b46c54f8b456d/inilah-penyakit-yg-menyerang-media-di-indonesia-berduka/
Mulai dari pernikahan, ngunduh mantu, hingga melahirkan semua disiarkan! Apakah ada unsur edukasinya disini? Atau TV hanya mengedepankan rating dan sponsor? Inikah egoisme jurnalisme?
2 – Media Televisi yg Menyiarkan Sinetron Berbau ‘Fauna’
http://indo.hello-pet.com/assets/uploads/2015/05/234.jpg
Source: http://http://www.kaskus.co.id/thread/54a371210d8b46c54f8b456d/inilah-penyakit-yg-menyerang-media-di-indonesia-berduka/
Ganteng Ganteng Serigala, Tujuh Manusia Harimau, Monyet Cantik. Entahlah apa yang dipikirkan oleh para sutradara. Mungkin mereka ingin mengekor drama drama asia dengan budget dan penggarapan lebih baik daripada sinetron Indonesia yang terkesan asal asalan yang penting keliatan keren.
Masih gagal paham juga sama sinetron seperti ini, dimana nilai pendidikannya? Sejauh ini sinetron ini mengajari anak anak untuk pacaran terlalu dini, cinta cintaan, pelukan. Kalau dikatakan nilai persahabatan, hanya sebagian kecil sekali dibandingkan adegan romantis romantisan.
FYI juga, sinetron fauna seperti ini sebenarnya sudah jatuh korban. Alih alih bermain seperti di sinetron, mereka tidak sadar mencederai dan bahkan menyebabkan temannya kehilangan nyawa.
3 – Media Televisi dan Cetak yg ‘Berantem’
http://indo.hello-pet.com/assets/uploads/2015/05/328.jpg
Source: http://http://www.kaskus.co.id/thread/54a371210d8b46c54f8b456d/inilah-penyakit-yg-menyerang-media-di-indonesia-berduka/
Apa sih untungnya dua media berantem membela salah satu kubu? Bahkan sekarang sudah lewat pemilu pun masih saja terkadang saling serang. Apa nilai edukasinya? Bukannya kalau seperti ini membuka aib pemerintahan sendiri?
4 – Sensornya Niat Tak Niat
http://indo.hello-pet.com/assets/uploads/2015/05/423.jpg
Source: http://http://www.kaskus.co.id/thread/54a371210d8b46c54f8b456d/inilah-penyakit-yg-menyerang-media-di-indonesia-berduka/
Ini yang menyebabkan salah satu stasiun TV Indonesia benar benar disorot media asing. Mereka terlalu vulgar dalam menampilkan foto korban Air Asia dan dituduh tidak menghormati keluarga korban.
5 – Media Sosial, Musibah Jadi Candaan.
http://indo.hello-pet.com/assets/uploads/2015/05/520.jpg
Source: http://http://www.kaskus.co.id/thread/54a371210d8b46c54f8b456d/inilah-penyakit-yg-menyerang-media-di-indonesia-berduka/
Ini adalah pengguna media sosial yang tergolong alay. Mereka menganggap kecelakaan itu hal bercandaan, tidak membayangkan kalau mereka di posisi keluarga korban.
Satu dua kali bercanda itu ya gak masalah. Berkali-kali bercanda itu namanya sengaja, sengaja ngetawain. Ya, memang mereka-mereka ini belum pernah menjadi korban. Nah, kalau keluarga korban melihat candaan kalian, yg ada malah nangis gak karuan, sakit hati dan malah makin ingin mengenang karib mereka yg hilang pada peristiwa itu.
Haduh, moralnya di mana dan apa lucunya sih musibah dijadiin lelucon? Bahkan atas nama lucu dan ketawa, musibah itu gak boleh dijadiin lelucon. Seorang artis yg entah kemana sekarang, yg dulu pernah menjadikan ‘pemerkosaan’ bahan lelucon, akhirnya dikecam juga.
Kira-kira yg bikin lelucon musibah ini, dikecam juga gak ya oleh keluarga korban?
6 – Making Stupid People Famous!
http://indo.hello-pet.com/assets/uploads/2015/05/615.jpg
Source: http://http://www.kaskus.co.id/thread/54a371210d8b46c54f8b456d/inilah-penyakit-yg-menyerang-media-di-indonesia-berduka/
Kalau ini rasanya udah ngga perlu dicontohin semuanya tahu. Dengan alasan lucu, mereka mengeksplorasi kebodohan orang itu dan menjadi terkenal. Wajahnya di kesan kesankan bodoh lah supaya terkenal.
Bahkan artis yg gak bisa berkarya apa-apa cuma modal tampang dan cakep (otaknya belum tentu), semakin dibangga-banggain media di Indonesia.
Pantas saja orang asli Indonesia yang gelarnya profesor doktor di Indonesia, malah diimpor ke negara lain dan jadi ilmuwan di sana. Negerinya sendiri (baca: media) malah lebih membutuhkan orang-orang yg tidak punya karya untuk dibanggakan sana sini.
Inikah wajah dunia pertelevisian sekarang ini? Bukan mendapat edukasi hanya mendapatkan acara ya nggak jelas. Sekarang malah banyak acara acara hura hura ketawa ketawa nggak jelas memperlihatkan kehebohan host nya tapi acaranya sendiri nggak jelas ngasi eduakasi apa. Kalau menurut anda?
Belajar dari pengalaman yang sudah sudah, ternyata bukan media saja yang melakukan kesalahan besar, tapi ada juga para pengguna medsos yang menjadikan kecelakaan menjadi bahan candaan.
Mulai sekarang marilah kita bersama sama mengedepankan informasi, edukasi dan menjadi pembaca yang cerdas.
1 – Media Televisi yg Menyiarkan Kegiatan Personal Artis
http://indo.hello-pet.com/assets/uploads/2015/05/152.jpg
Source: http://http://www.kaskus.co.id/thread/54a371210d8b46c54f8b456d/inilah-penyakit-yg-menyerang-media-di-indonesia-berduka/
Mulai dari pernikahan, ngunduh mantu, hingga melahirkan semua disiarkan! Apakah ada unsur edukasinya disini? Atau TV hanya mengedepankan rating dan sponsor? Inikah egoisme jurnalisme?
2 – Media Televisi yg Menyiarkan Sinetron Berbau ‘Fauna’
http://indo.hello-pet.com/assets/uploads/2015/05/234.jpg
Source: http://http://www.kaskus.co.id/thread/54a371210d8b46c54f8b456d/inilah-penyakit-yg-menyerang-media-di-indonesia-berduka/
Ganteng Ganteng Serigala, Tujuh Manusia Harimau, Monyet Cantik. Entahlah apa yang dipikirkan oleh para sutradara. Mungkin mereka ingin mengekor drama drama asia dengan budget dan penggarapan lebih baik daripada sinetron Indonesia yang terkesan asal asalan yang penting keliatan keren.
Masih gagal paham juga sama sinetron seperti ini, dimana nilai pendidikannya? Sejauh ini sinetron ini mengajari anak anak untuk pacaran terlalu dini, cinta cintaan, pelukan. Kalau dikatakan nilai persahabatan, hanya sebagian kecil sekali dibandingkan adegan romantis romantisan.
FYI juga, sinetron fauna seperti ini sebenarnya sudah jatuh korban. Alih alih bermain seperti di sinetron, mereka tidak sadar mencederai dan bahkan menyebabkan temannya kehilangan nyawa.
3 – Media Televisi dan Cetak yg ‘Berantem’
http://indo.hello-pet.com/assets/uploads/2015/05/328.jpg
Source: http://http://www.kaskus.co.id/thread/54a371210d8b46c54f8b456d/inilah-penyakit-yg-menyerang-media-di-indonesia-berduka/
Apa sih untungnya dua media berantem membela salah satu kubu? Bahkan sekarang sudah lewat pemilu pun masih saja terkadang saling serang. Apa nilai edukasinya? Bukannya kalau seperti ini membuka aib pemerintahan sendiri?
4 – Sensornya Niat Tak Niat
http://indo.hello-pet.com/assets/uploads/2015/05/423.jpg
Source: http://http://www.kaskus.co.id/thread/54a371210d8b46c54f8b456d/inilah-penyakit-yg-menyerang-media-di-indonesia-berduka/
Ini yang menyebabkan salah satu stasiun TV Indonesia benar benar disorot media asing. Mereka terlalu vulgar dalam menampilkan foto korban Air Asia dan dituduh tidak menghormati keluarga korban.
5 – Media Sosial, Musibah Jadi Candaan.
http://indo.hello-pet.com/assets/uploads/2015/05/520.jpg
Source: http://http://www.kaskus.co.id/thread/54a371210d8b46c54f8b456d/inilah-penyakit-yg-menyerang-media-di-indonesia-berduka/
Ini adalah pengguna media sosial yang tergolong alay. Mereka menganggap kecelakaan itu hal bercandaan, tidak membayangkan kalau mereka di posisi keluarga korban.
Satu dua kali bercanda itu ya gak masalah. Berkali-kali bercanda itu namanya sengaja, sengaja ngetawain. Ya, memang mereka-mereka ini belum pernah menjadi korban. Nah, kalau keluarga korban melihat candaan kalian, yg ada malah nangis gak karuan, sakit hati dan malah makin ingin mengenang karib mereka yg hilang pada peristiwa itu.
Haduh, moralnya di mana dan apa lucunya sih musibah dijadiin lelucon? Bahkan atas nama lucu dan ketawa, musibah itu gak boleh dijadiin lelucon. Seorang artis yg entah kemana sekarang, yg dulu pernah menjadikan ‘pemerkosaan’ bahan lelucon, akhirnya dikecam juga.
Kira-kira yg bikin lelucon musibah ini, dikecam juga gak ya oleh keluarga korban?
6 – Making Stupid People Famous!
http://indo.hello-pet.com/assets/uploads/2015/05/615.jpg
Source: http://http://www.kaskus.co.id/thread/54a371210d8b46c54f8b456d/inilah-penyakit-yg-menyerang-media-di-indonesia-berduka/
Kalau ini rasanya udah ngga perlu dicontohin semuanya tahu. Dengan alasan lucu, mereka mengeksplorasi kebodohan orang itu dan menjadi terkenal. Wajahnya di kesan kesankan bodoh lah supaya terkenal.
Bahkan artis yg gak bisa berkarya apa-apa cuma modal tampang dan cakep (otaknya belum tentu), semakin dibangga-banggain media di Indonesia.
Pantas saja orang asli Indonesia yang gelarnya profesor doktor di Indonesia, malah diimpor ke negara lain dan jadi ilmuwan di sana. Negerinya sendiri (baca: media) malah lebih membutuhkan orang-orang yg tidak punya karya untuk dibanggakan sana sini.
Inikah wajah dunia pertelevisian sekarang ini? Bukan mendapat edukasi hanya mendapatkan acara ya nggak jelas. Sekarang malah banyak acara acara hura hura ketawa ketawa nggak jelas memperlihatkan kehebohan host nya tapi acaranya sendiri nggak jelas ngasi eduakasi apa. Kalau menurut anda?