Gusnan
22nd May 2015, 04:26 AM
http://ad.beritasatumedia.com/b1-ads/www/delivery/lg.php?bannerid=0&campaignid=0&zoneid=59&loc=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fasia%2F27606 9-sengketa-laut-cina-selatan-tiongkok-usir-pesawat-as.html&referer=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fdunia&cb=55dac0f26e
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1401194953.jpg Gambar yang diambil tanggal 13 Mei 2014 dari sebuah kapal penjaga pantai Vietnam menunjukkan kapal penjaga pantai Tiongkok (kanan) berlayar dekat lokasi pengeboran minyak Tiongkok di perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan. (AFP Photo / Hoang Dinh Nam)
Tiongkok - Tiongkok menegaskan kepemilikan atas wilayah udara dan laut di sekitar pulau buatan di Laut Cina Selatan yang tengah dalam sengketa. Sebelumnya Tiongkok mengusir pesawat pengintai angkatan laut AS. AS mengatakan patrolinya di kawasan tersebut sesuai dengan hukum internasional.
CNN melaporkan bahwa krunya menyaksikan sebuah insiden Rabu lalu di mana angkatan laut Tiongkok meminta pesawat pengintai U.S. Navy P8-A Poseidon untuk meninggalkan area Fiery Cross Reef hingga delapan kali. Tiongkok tengah melakukan pekerjaan reklamasi untuk membangun pulau buatan di wilayah sengket tersebut.
Kru AL AS menjawab permintaan Tiongkok dengan mengatakan bahwa mereka terbang di atas kawasan internasional dan bukan teritori Tiongkok.
CNN berada dalam pesawat tersebut atas undangan dari AL AS yang ingin meningkatkan kesadaran akan pekerjaan reklamasi Tiongkok. AL AS juga mengatakan ini adalah pertama kalinya mereka membuka rekaman suara bernada ancaman dari Tiongkok.
Menteri Luar Negeri Tiongkok Hong Lei menegaskan bahwa kawasan tersebut adalah bagian dari teritori Tiongkok dan bukan kawasan internasional.
Tiongkok melakukan reklamasi dengan menimbun pasi di atas atol dan terumbu karang yang berpotensi merusak lingkungan.
"Kami harap negara-negara lain menghormati kedaulatan Tiongkok atas Laut Cina Selatan, dan mengabaikan tindakan yang dapat meningkatkan kontroversi," kata Hong kepada reporter.
Faisal Maliki Baskoro/FMB
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1401194953.jpg Gambar yang diambil tanggal 13 Mei 2014 dari sebuah kapal penjaga pantai Vietnam menunjukkan kapal penjaga pantai Tiongkok (kanan) berlayar dekat lokasi pengeboran minyak Tiongkok di perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan. (AFP Photo / Hoang Dinh Nam)
Tiongkok - Tiongkok menegaskan kepemilikan atas wilayah udara dan laut di sekitar pulau buatan di Laut Cina Selatan yang tengah dalam sengketa. Sebelumnya Tiongkok mengusir pesawat pengintai angkatan laut AS. AS mengatakan patrolinya di kawasan tersebut sesuai dengan hukum internasional.
CNN melaporkan bahwa krunya menyaksikan sebuah insiden Rabu lalu di mana angkatan laut Tiongkok meminta pesawat pengintai U.S. Navy P8-A Poseidon untuk meninggalkan area Fiery Cross Reef hingga delapan kali. Tiongkok tengah melakukan pekerjaan reklamasi untuk membangun pulau buatan di wilayah sengket tersebut.
Kru AL AS menjawab permintaan Tiongkok dengan mengatakan bahwa mereka terbang di atas kawasan internasional dan bukan teritori Tiongkok.
CNN berada dalam pesawat tersebut atas undangan dari AL AS yang ingin meningkatkan kesadaran akan pekerjaan reklamasi Tiongkok. AL AS juga mengatakan ini adalah pertama kalinya mereka membuka rekaman suara bernada ancaman dari Tiongkok.
Menteri Luar Negeri Tiongkok Hong Lei menegaskan bahwa kawasan tersebut adalah bagian dari teritori Tiongkok dan bukan kawasan internasional.
Tiongkok melakukan reklamasi dengan menimbun pasi di atas atol dan terumbu karang yang berpotensi merusak lingkungan.
"Kami harap negara-negara lain menghormati kedaulatan Tiongkok atas Laut Cina Selatan, dan mengabaikan tindakan yang dapat meningkatkan kontroversi," kata Hong kepada reporter.
Faisal Maliki Baskoro/FMB