Gusnan
19th May 2015, 05:24 AM
http://ad.beritasatumedia.com/b1-ads/www/delivery/lg.php?bannerid=0&campaignid=0&zoneid=59&loc=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fkuliner%2F27 5076-kreasi-sambal-rumahan-ala-the-rawits.html&referer=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Ffood-travel&cb=3ceef2696d
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1431963734.jpg
Sambal The Rawits Ala Rumahan
Sambal sepertinya sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat Indonesia. Kali ini, seorang wanita karir membuat bisnis kulinernya melalui sambal dengan inovasi baru.
Berawal dari suka memasak, Maria Indawati (42) membuat sambal rumahan yang dapat dikombinasi dengan makanan lain.
"Awalnya suka masak dan suka pedas, makanya aku coba buat sambal The Rawits ini karena paling gampang dan banyak disukai orang sebagai pelengkap untuk makan, " ujarnya di Jakarta, Senin (18/5).
Sambal yang dibuat Maria ini, tentunya buatannya sendiri yang dibantu oleh enam orang pegawai, dan dikirim oleh kurir. Sambal yang dibuat pun bermacam-macam, ada yang dicampur dengan ikan teri, petai, dan jengkol.
Rasa dari sambal The Rawits tentunya sangat pedas, berhubung Maria pun sangat menyukai makanan pedas. Sambal terasa semakin gurih dengan campuran ikan teri dan sedikit minyak yang membuat sambal ini semakin lezat sebagai pelengkap makanan. Bahkan sambal ini pun sangat cocok jika hanya ditemani dengan nasi.
Bagi pecinta petai dan jengkol pun dapat memesan sambal petai dan sambal jengkol. Sambal yang tak kalah menjadi favorit di The Rawits, yaitu sambal jambal roti petai. Terbayang akan gurihnya ikan asin jambal, rasa petai, dan pedasnya sambal digabung menjadi satu.
Uniknya sambal ini pun dapat sesuai dengan pemesanan. Misal, dapat diperbanyak sambalnya, atau pun teri, petai, dan jengkol. Petai yang digunakan pun dengan petai bulat.
Sambal ini pun tidak menggunakan vetsin dan gula, hanya cabai, bawang, dan garam.
"Maka dari itu sambal The Rawits ini tidak bertahan lama, karena tidak menggunakan pengawet. Jika di simpan di dalam kulkas dapat bertahan 10-12 hari, sementara jika di luar kulkas bertahan 5-7 hari, " tambahnya.
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1431963623.jpg
Maria melakukan produksi dan pengiriman hanya 1 kali setiap minggunya. Dalam produksi The Rawits ini, membutuhkan 15 kilogram cabai rawit merah di setiap minggunya dengan menghasilkan 50-75 botol, dengan berat bersih 250 gram. Harga yang ditawarkan pun tidak terlalu mahal, satu botolnya 40 ribu rupiah.
Sambal home made ini dapat dipesan melalui media sosial instagram, facebook, twitter, dan whats app. Pemesan dapat melakukan order pada hari Senin hingga Sabtu. Pengirimannya juga bisa untuk seluruh wilayah Indonesia.
Selain menu sambal, The Rawits pun memproduksi makanan lain, seperti sambal goreng ati, daging balado, cumi asin petai cabai hijau, rendang jengkol.
Kedepannya, The Rawits akan membuat menu baru yang tentunya tidak kalah lezatnya dari sambal sebelumnya. Menu barunya adalah sambal ebi dan sambal cumi, sementara untuk makanan, menu barunya adalah ayam suir kemangi
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1431963734.jpg
Sambal The Rawits Ala Rumahan
Sambal sepertinya sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat Indonesia. Kali ini, seorang wanita karir membuat bisnis kulinernya melalui sambal dengan inovasi baru.
Berawal dari suka memasak, Maria Indawati (42) membuat sambal rumahan yang dapat dikombinasi dengan makanan lain.
"Awalnya suka masak dan suka pedas, makanya aku coba buat sambal The Rawits ini karena paling gampang dan banyak disukai orang sebagai pelengkap untuk makan, " ujarnya di Jakarta, Senin (18/5).
Sambal yang dibuat Maria ini, tentunya buatannya sendiri yang dibantu oleh enam orang pegawai, dan dikirim oleh kurir. Sambal yang dibuat pun bermacam-macam, ada yang dicampur dengan ikan teri, petai, dan jengkol.
Rasa dari sambal The Rawits tentunya sangat pedas, berhubung Maria pun sangat menyukai makanan pedas. Sambal terasa semakin gurih dengan campuran ikan teri dan sedikit minyak yang membuat sambal ini semakin lezat sebagai pelengkap makanan. Bahkan sambal ini pun sangat cocok jika hanya ditemani dengan nasi.
Bagi pecinta petai dan jengkol pun dapat memesan sambal petai dan sambal jengkol. Sambal yang tak kalah menjadi favorit di The Rawits, yaitu sambal jambal roti petai. Terbayang akan gurihnya ikan asin jambal, rasa petai, dan pedasnya sambal digabung menjadi satu.
Uniknya sambal ini pun dapat sesuai dengan pemesanan. Misal, dapat diperbanyak sambalnya, atau pun teri, petai, dan jengkol. Petai yang digunakan pun dengan petai bulat.
Sambal ini pun tidak menggunakan vetsin dan gula, hanya cabai, bawang, dan garam.
"Maka dari itu sambal The Rawits ini tidak bertahan lama, karena tidak menggunakan pengawet. Jika di simpan di dalam kulkas dapat bertahan 10-12 hari, sementara jika di luar kulkas bertahan 5-7 hari, " tambahnya.
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1431963623.jpg
Maria melakukan produksi dan pengiriman hanya 1 kali setiap minggunya. Dalam produksi The Rawits ini, membutuhkan 15 kilogram cabai rawit merah di setiap minggunya dengan menghasilkan 50-75 botol, dengan berat bersih 250 gram. Harga yang ditawarkan pun tidak terlalu mahal, satu botolnya 40 ribu rupiah.
Sambal home made ini dapat dipesan melalui media sosial instagram, facebook, twitter, dan whats app. Pemesan dapat melakukan order pada hari Senin hingga Sabtu. Pengirimannya juga bisa untuk seluruh wilayah Indonesia.
Selain menu sambal, The Rawits pun memproduksi makanan lain, seperti sambal goreng ati, daging balado, cumi asin petai cabai hijau, rendang jengkol.
Kedepannya, The Rawits akan membuat menu baru yang tentunya tidak kalah lezatnya dari sambal sebelumnya. Menu barunya adalah sambal ebi dan sambal cumi, sementara untuk makanan, menu barunya adalah ayam suir kemangi