Log in

View Full Version : Mayweather, Mourinho, dan 'Boring, Boring Chelsea'


Gusnan
3rd May 2015, 05:20 AM
Halaman 1 dari 4



http://images.detik.com/content/2015/05/02/82/mayweathertopiputihgetty460.jpg Ethan Miller/Getty Images
Jakarta - Kecuali Anda tinggal di gua tanpa koneksi internet, anda seharusnya tahu bahwa even olahraga terbesar sejagat pekan ini adalah partai tinju antara Floyd Mayweather Jr. dan Manny Pacquiao. Setelah bertahun-tahun tertunda akibat negosiasi yang mandek karena berbagai faktor, akhirnya pertandingan tinju dengan bayaran termahal sepanjang sejarah ini akan digelar juga akhir pekan nanti di Las Vegas.

Pendapat umum menyayangkan mengapa partai mega bintang seperti ini baru digelar tahun 2015 ketika kedua petinju tak lagi berada di usia emas (Mayweather tahun ini 38 tahun, Pacquiao 2 tahun lebih muda). Walau begitu nama besar yang melegenda dari keduanya membuat bagaimana pun duel ini tetap dinanti meski mereka tak lagi berada di kondisi puncak. Serupa namun tak sebangun dengan derby AC Milan dan Inter Milan lah. Meski sedang awut-awutan dan tak akan seseru pertemuan keduanya 1 dekade silam, tetap saja punya prestise tersendiri.

Kedua petinju ini tak bisa lebih kontras lagi dalam segala sisi. Kecepatan dan kebrutalan pukulan Pacquiao melegenda. Gaya bertarungnya yang mirip preman berkelahi di jalan itu telah menganvaskan banyak nama besar, termasuk mempensiunkan Oscar De La Hoya dan Ricky Hatton. Pacquiao punya dosanya sendiri di masa lampau, namun secara umum ia dianggap sebagai idola banyak orang. People’s champ. Di luar ring ia ramah senyum. Ia adalah anggota kongres Filipina, merilis album sebagai penyanyi, menjadi pemilik sekaligus pemain klub basket profesional di negara, dan berbagai aksi lain yang meneguhkan statusnya sebagai orang Filipina paling populer sepanjang sejarah. Pacquiao adalah personifikasi kesuksesan wong cilik yang meniti karir tinju sejak masih jadi pekerja konstruksi bangunan di Manila hingga jadi superstar global.

Latar belakang Mayweather pun tak berbeda karena tumbuh besar dalam kemiskinan. Namun banyak hal yang membuat sulit untuk jatuh cinta seketika pada Mayweather. Dari gaya bertinju misalnya. Petinju yang gemar mengobral pukulan dengan sesekali mengeluarkan killing punch adalah mimpi basah semua promotor dan penonton tinju. Ini sama sekali bukan gaya Mayweather yang seorang counter-boxer. Ia lebih berfokus pada pertahanan dan efektif dalam melepaskan pukulan. Mereka yang mengharapkan adu jotos seru akan bosan melihat aksi Mayweather.

http://images.detik.com/albums/postmatchchelnewc/Mayweather1-Getty3002.jpg

Hal lain yang membuat orang malas menyukai Mayweather adalah kelakuannya di luar ring. Ia bermulut besar dan tukang cari gara-gara. Dosa terbesarnya adalah ia tercatat 7 kali tersangkut kasus penganiayaan yang membuatnya harus mendekam di penjara. Meski sebagai atlet kehebatannya tak terbantahkan, ada sesuatu yang dilematis secara moral untuk menjadi penggemar Mayweather, seperti halnya menjadi fans John Terry.

Walau begitu, ada satu hal yang membuat posisi Mayweather sebagai atlet nomor satu tak tergoyahkan meski sebagai manusia banyak tanda tanya bisa dialamatkan kepadanya: gelar juara. Ia memenangkan 10 gelar juara di 5 kelas yang berbeda dan punya sesuatu yang tak dimiliki Pacquiao: Mayweather belum pernah kalah sepanjang karir tinju profesionalnya.Next (http://sport.detik.com/read/2015/05/02/132422/2903826/82/2/mayweather-mourinho-dan-boring-boring-chelsea)

Halaman 1 (http://sport.detik.com/read/2015/05/02/132422/2903826/82/1/mayweather-mourinho-dan-boring-boring-chelsea)2 (http://sport.detik.com/read/2015/05/02/132422/2903826/82/2/mayweather-mourinho-dan-boring-boring-chelsea)3 (http://sport.detik.com/read/2015/05/02/132422/2903826/82/3/mayweather-mourinho-dan-boring-boring-chelsea)4 (http://sport.detik.com/read/2015/05/02/132422/2903826/82/4/mayweather-mourinho-dan-boring-boring-chelsea)
Next (http://sport.detik.com/read/2015/05/02/132422/2903826/82/2/mayweather-mourinho-dan-boring-boring-chelsea)

(din/din)