PDA

View Full Version : Imran Nekat Jebol Komputer dan Katrol Nilai Ujian


Gusnan
27th April 2015, 06:28 PM
http://beta.newopenx.detik.com/delivery/lg.php?bannerid=9213&campaignid=3380&zoneid=1173&loc=1&referer=http%3A%2F%2Finet.detik.com%2Fread%2F2015% 2F04%2F27%2F155736%2F2899402%2F323%2Fimran-nekat-jebol-komputer-dan-katrol-nilai-ujian%3Fmpiinet&cb=ccd3291372



http://images.detik.com/content/2015/04/27/323/160447_akui.jpg Imran (dailymail)
http://inet.detik.com/image/fokus_berita_title.png Hacker Kembar Asal Ponorogo (http://inet.detik.com/indeksfokus/1625/hacker-kembar-asal-ponorogo)


Birmingham, Inggris - Kesal karena nilai ujiannya jelek, mahasiswa ini berlaku curang. Dengan sedikit keahliannya sebagai hacker, dia menjebol sistem komputer universitasnya. Ulahnya ketahuan sehingga ditangkap polisi.

Mahasiswa bernama Imran Uddin usia 25 tahun itu menempuh kuliah di Birmingham University, Inggris. Imran membeli sebuah perangkat yang dapat memata-matai keyboard. Perangkat itu ia hubungkan dengan beberapa komputer kampus.

Melalui software yang dapat merekam tombol keyboard yang diketik, ia dapat mengetahui password yang dimasukkan oleh pegawai universitas. Maka, ia bisa memasuki sistem komputer universitas dengan password tersebut.

Kemudian, ia mengubah nilai ujian yang jelek menjadi bagus. Sayang, ulahnya itu ketahuan dan dia ditangkap polisi. Bahkan, hukuman yang dijatuhkan pengadilan padanya cukup berat yakni 4 bulan penjara.

Sebenarnya, Imran sudah hampir lulus dari kampusnya. Tapi ulahnya itu membuyarkan segalanya. Hakim sampai belum mengerti apa motifnya melakukan tindakan hack tersebut.

"Untuk alasan yang belum begitu jelas bagiku, mungkin terkait uang atau kebanggaan, kamu melakukan kecurangan dengan sengaja. Aku melihat bahwa aksimu itu direncanakan dan dilakukan terus menerus," kata hakim James Burbridge yang menangani kasus ini, dikutip detikINET dari Mirror, Senin (27/4/2015).

Sang hakim menjatuhkan hukuman cukup berat karena Imran dianggap berpotensi merusak kepercayaan masyarakat pada universitas serta untuk mencegah agar mahasiswa lain tak melakukan hal serupa.

Menurut pengacaranya, Balbir Singh, tersangka melakukan aksi hacking tersebut karena ia punya beban berat sebagai orang pertama di keluarganya yang menempuh kuliah. Sehingga ia merasa harus membanggakan keluarga dengan meraih nilai tinggi. Sayang, cara yang ditempuhnya salah.
(fyk/ash)