atheis
5th June 2011, 05:37 AM
http://www.mediaindonesia.com/mediatravelista/spaw/uploads/images/article/image/2011_05_06_03_37_39_Buruh.jpg
KASONGAN lebih dikenal sebagai sentra kerajinan gerabah di Yogyakarta. Tapi jika Anda berbelok ke Desa Tamanagung, Magelang, yang terkenal adalah sentra kerajinan batu pahat.
Empat dusun yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai pemahat batu adalah Dusun Ngawisan, Ngadiretno, Tejowarno, dan Prumpung. Nama dusun terakhir inilah yang merupakan cikal-bakal sentra Kerajinan Pahat Batu di Desa Tamanagung.
Material utama yang dipakai para pemahat batu ini umumnya diambil dari cairan lava panas yang membeku dan menjadi bebatuan di dekat lereng Gunung Merapi. Batu ini pun lebih dikenal dengan nama batu andesit.
Desa Tamanagung adalah salah satu objek wisata desa di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang yang banyak diminati wisatawan lokal maupun mancanegara.
Di desa ini juga terdapat ratusan sanggar pahat batu yang memproduksi berbagai jenis, bentuk, dan ukuran. Namun yang paling umum adalah pahatan patung dan beberapa archa kuno lainnya.
Tidak hanya disuguhkan hasil kerajinan pahat batu yang sudah jadi, tetapi pengunjung juga dapat memesan langsung sesuai dengan selera pemesan. Bahkan, tidak jarang pemesan sudah mempunyai sampel atau desain produk.
Para perajin juga sering mendapat pesanan untuk membuat tiruan berbagai bangunan bersejarah di beberapa negera seperti Angkor Wat di Kamboja, Pagoda Dagong Shwe di Myanmar, atau Istana Potala di Tibet.
Selain patung-patung klasik dan bangunan bersejarah, para perajin juga melayani pesanan patung untuk keperluan interior dan exterior hotel, perkantoran, biara, maupun klenteng.
Sentra Kerajinan Batu Pahat Desa Tamanagung hanya berjarak sekitar 29 kilometer dari Yogyakarta, atau sekitar 12 kilometer dari Candi Borobudur dan lebih kurang 125 kilometer dari Kota Semarang. (wisatamelayu.com/*/X-13)
~ SUMBER ~ (http://www.mediaindonesia.com/mediatravelista/index.php/read/2011/05/07/2575/2/Mengunjungi-Sentra-Kerajinan-Batu-di-Magelang)
KASONGAN lebih dikenal sebagai sentra kerajinan gerabah di Yogyakarta. Tapi jika Anda berbelok ke Desa Tamanagung, Magelang, yang terkenal adalah sentra kerajinan batu pahat.
Empat dusun yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai pemahat batu adalah Dusun Ngawisan, Ngadiretno, Tejowarno, dan Prumpung. Nama dusun terakhir inilah yang merupakan cikal-bakal sentra Kerajinan Pahat Batu di Desa Tamanagung.
Material utama yang dipakai para pemahat batu ini umumnya diambil dari cairan lava panas yang membeku dan menjadi bebatuan di dekat lereng Gunung Merapi. Batu ini pun lebih dikenal dengan nama batu andesit.
Desa Tamanagung adalah salah satu objek wisata desa di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang yang banyak diminati wisatawan lokal maupun mancanegara.
Di desa ini juga terdapat ratusan sanggar pahat batu yang memproduksi berbagai jenis, bentuk, dan ukuran. Namun yang paling umum adalah pahatan patung dan beberapa archa kuno lainnya.
Tidak hanya disuguhkan hasil kerajinan pahat batu yang sudah jadi, tetapi pengunjung juga dapat memesan langsung sesuai dengan selera pemesan. Bahkan, tidak jarang pemesan sudah mempunyai sampel atau desain produk.
Para perajin juga sering mendapat pesanan untuk membuat tiruan berbagai bangunan bersejarah di beberapa negera seperti Angkor Wat di Kamboja, Pagoda Dagong Shwe di Myanmar, atau Istana Potala di Tibet.
Selain patung-patung klasik dan bangunan bersejarah, para perajin juga melayani pesanan patung untuk keperluan interior dan exterior hotel, perkantoran, biara, maupun klenteng.
Sentra Kerajinan Batu Pahat Desa Tamanagung hanya berjarak sekitar 29 kilometer dari Yogyakarta, atau sekitar 12 kilometer dari Candi Borobudur dan lebih kurang 125 kilometer dari Kota Semarang. (wisatamelayu.com/*/X-13)
~ SUMBER ~ (http://www.mediaindonesia.com/mediatravelista/index.php/read/2011/05/07/2575/2/Mengunjungi-Sentra-Kerajinan-Batu-di-Magelang)