Gusnan
21st March 2015, 11:01 AM
Halaman 1 dari 2
http://beta.newopenx.detik.com/delivery/lg.php?bannerid=9131&campaignid=3379&zoneid=1124&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fnews.detik.com%2Fread%2F2015% 2F03%2F21%2F082514%2F2865460%2F10%2Fpemerintah-as-berencana-hentikan-siaran-radio-voa-indonesia%3F991101mainnews&cb=5bf3039d47
http://images.detik.com/customthumb/2015/03/21/10/082758_peringatanseptember2.jpg?w=460
Washington DC - Pemerintah Amerika Serikat berencana menghentikan siaran radio Voice of America (VOA) Indonesia. Alasannya, siaran radio tersebut sepi peminat jika dibandingkan platform online atau digital.
Rencana pemangkasan itu tertuang dalam usulan anggaran tahun 2016 dari Broadcasting Board of Governor (BBG), induk dari VOA, kepada Kongress AS. "Radio VOA Indonesia akan dihentikan. Riset media di Indonesia menunjukkan bahwa televisi merupakan media utama, dan platform digital online semakin populer," demikian tulis BBG dalam dokumen usulan anggaran 2016 yang diakses dari website resminya, Jumat (10/3/2015).
Penghentian program siaran radio Indonesia itu merupakan bagian dari pemotongan anggaran yang dilakukan BBG sebesar US$15,6 juta, yang mana sepertiganya atau US$5,8 juta merupakan pemangkasan anggaran VOA. Secara keseluruhan, anggaran untuk VOA sendiri mencapai US$212,5 juta pada tahun 2015.
Menurut survei BBG yang diakukan oleh Gallup pada bulan Februari-April 2014, pendengar radio VOA hanya 1,8 persen, atau sepersepuluh dari jumlah penonton televisinya yang mencapai 18,5 persen. Oleh karena itu, meski siaran radio dihentikan, siaran televisi akan terus jalan dengan frekuensi 3,83 jam seminggu.
"Indonesia tetap menjadi prioritas dalam kebijakan luar negeri dan siaran. Sumber daya yang ada akan dipindahkan dari radio ke televisi dan media online," tulis BBG.
VOA merupakan perangkat AS dalam menjalankan strategy soft power dalam kebijakan luar negeri dan diplomasi publik. Salah satu misinya adalah mendorong terjaganya tatanan internasional dan memajukan kebijakan AS di Asia Pasifik melalui peningkatan kesadaran dan keterlibatan publik.
Di antara isu yang menjadi perhatian VOA adalah perselisihan di Laut Tiongkok Selatan, di mana Tiongkok berselisih dengan beberapa negara di kawasan mengenai batas wilayah laut.Next (http://news.detik.com/read/2015/03/21/082514/2865460/10/2/pemerintah-as-berencana-hentikan-siaran-radio-voa-indonesia)
http://beta.newopenx.detik.com/delivery/lg.php?bannerid=9131&campaignid=3379&zoneid=1124&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fnews.detik.com%2Fread%2F2015% 2F03%2F21%2F082514%2F2865460%2F10%2Fpemerintah-as-berencana-hentikan-siaran-radio-voa-indonesia%3F991101mainnews&cb=5bf3039d47
http://images.detik.com/customthumb/2015/03/21/10/082758_peringatanseptember2.jpg?w=460
Washington DC - Pemerintah Amerika Serikat berencana menghentikan siaran radio Voice of America (VOA) Indonesia. Alasannya, siaran radio tersebut sepi peminat jika dibandingkan platform online atau digital.
Rencana pemangkasan itu tertuang dalam usulan anggaran tahun 2016 dari Broadcasting Board of Governor (BBG), induk dari VOA, kepada Kongress AS. "Radio VOA Indonesia akan dihentikan. Riset media di Indonesia menunjukkan bahwa televisi merupakan media utama, dan platform digital online semakin populer," demikian tulis BBG dalam dokumen usulan anggaran 2016 yang diakses dari website resminya, Jumat (10/3/2015).
Penghentian program siaran radio Indonesia itu merupakan bagian dari pemotongan anggaran yang dilakukan BBG sebesar US$15,6 juta, yang mana sepertiganya atau US$5,8 juta merupakan pemangkasan anggaran VOA. Secara keseluruhan, anggaran untuk VOA sendiri mencapai US$212,5 juta pada tahun 2015.
Menurut survei BBG yang diakukan oleh Gallup pada bulan Februari-April 2014, pendengar radio VOA hanya 1,8 persen, atau sepersepuluh dari jumlah penonton televisinya yang mencapai 18,5 persen. Oleh karena itu, meski siaran radio dihentikan, siaran televisi akan terus jalan dengan frekuensi 3,83 jam seminggu.
"Indonesia tetap menjadi prioritas dalam kebijakan luar negeri dan siaran. Sumber daya yang ada akan dipindahkan dari radio ke televisi dan media online," tulis BBG.
VOA merupakan perangkat AS dalam menjalankan strategy soft power dalam kebijakan luar negeri dan diplomasi publik. Salah satu misinya adalah mendorong terjaganya tatanan internasional dan memajukan kebijakan AS di Asia Pasifik melalui peningkatan kesadaran dan keterlibatan publik.
Di antara isu yang menjadi perhatian VOA adalah perselisihan di Laut Tiongkok Selatan, di mana Tiongkok berselisih dengan beberapa negara di kawasan mengenai batas wilayah laut.Next (http://news.detik.com/read/2015/03/21/082514/2865460/10/2/pemerintah-as-berencana-hentikan-siaran-radio-voa-indonesia)