Gusnan
5th March 2015, 08:50 AM
http://cat.jp.as.criteo.com/delivery/lg.php?cppv=1&cpp=fu%2BWDXxONDVWZW91VElCc1AySUlLcTlpdys0SGlzNklW ZHRqTFpQMVE1OXZMRGVaOHBVUnIxT1A5aEJEYXc0MFRUVC96YS 9ObU05SFRoUXpRZjJ2bHFGeTU4NC9jNjkrT3JjUWxES1pTRmJO dENNSkoyZFB4RG1xN01JdG9Nb0J6ZnFVRituMFB0Qm5nUnJma3 daVTBKYkozTEtSdUdUQmpMb1NRMjFuajk5MUpUMWd0d2ZiWTl2 czhzeWhLSVlYZm9EcS9wN28xc2ZTRTM5M2htUHdLaCthVmJRPT 18
http://beta.newopenx.detik.com/delivery/lg.php?bannerid=10613&campaignid=3382&zoneid=1158&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fwolipop.detik.com%2Fread%2F20 15%2F03%2F05%2F060333%2F2849960%2F233%2Flestarikan-budaya-oscar-lawalata-desain-kebaya-dengan-bordiran-tangan&cb=54dd2a9829
http://images.detik.com/content/2015/03/05/233/060512_oscarcover.jpg
Foto: M. Abduh/Wolipop
Jakarta - Embroidery of Life, tak sekadar menjadi tema besar koleksi desainer Oscar Lawalata kali ini. Embroidery atau bordir dipandang lebih dari itu, yaitu bagian dari budaya kaya Indonesia yang perlu dilestarikan.
Melihat ke prosesnya yang rumit dan memakan waktu, teknik bordiran dengan tangan mulai ditinggalkan para pengrajin, yang kini lebih memilih mesin untuk mengerjakan sulaman indah di atas kain. Proses pengerjaan yang lebih ringan, tentu nilai di dalamnya pun ikut berkurang. Hal itulah yang ditakutkan desainer Oscar Lawalata untuk kelestarian sulaman tangan yang ada di Indonesia.
"Ini adalah perayaan terhadap pelestarian budaya Indonesia. Temanya 'Embroidery of Life', saya mencoba mengembalikan embroidery tangan dengan sulam. Karena sekarang mulai punah dan pengrajin beralih ke bordir mesin. Jangan sampai kreativitas produk Indonesia menghilang jadi kita menerapkannya dengan keragaman kreativitas embroidery," tutur Oscar Lawalata sebelum memamerkan karya terbarunya ini di Nusantara Ballroom, Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2015).
Dari kekagumannya kepada proses dan ragam teknik sulam tangan, keindahan tersebut diaplikasikannya di atas helai demi helai kebaya kurung klasik dengan esensi gaya peranakan. Meski Tahun Baru China telah usai, namun koleksi peranakan kebaya Oscar terlihat timeless dan bisa dikenakan dalam berbagai kesempatan.
Terdiri atas kebaya kurung berdetail sulaman dan kain-kain batik. Tak hanya kebaya, kaftan dengan detail draperi juga menghiasi koleksi desainer yang selalu mengangkat keindahan kain nusantara ini. Tampilan yang lebih modern, Oscar menawarkan tunik tanpa lengan yang dipadankan dengan kain batik. Lainnya ditampilkan dengan celana panjang yang membuat tampilan atasan kebaya tak monoton dan tetap kekinian.
Ditampilkan dalam warna gelap sampai cerah, seperti hitam, kemudian hijau, oranye, ungu, biru dan merah. Seluruh busananya menghadirkan ragam hias bordir di atasnya.
16 tahun mengangkat kain Indonesia sebagai material utama, Oscar pun melihat beberapa tantangan untuk melestarikan kain wastra ini. "Orang-orang bicara fashion. Tapi fashion Indonesia itu sebenarnya seperti apa dan ada di mana? Para pengrajin membuat bahan dasarnya. Yang mereka punya adalah talenta. Dan tugas kita sebagai desainer adalah melihat skill mereka menjadi kekinian. Bagaimana motifnya, warnanya bisa jadi kekinian supaya bisa dipakai. Bagaimana desainer meramu dan memperkenalkannya," tambah Oscar lagi.
http://beta.newopenx.detik.com/delivery/lg.php?bannerid=10613&campaignid=3382&zoneid=1158&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fwolipop.detik.com%2Fread%2F20 15%2F03%2F05%2F060333%2F2849960%2F233%2Flestarikan-budaya-oscar-lawalata-desain-kebaya-dengan-bordiran-tangan&cb=54dd2a9829
http://images.detik.com/content/2015/03/05/233/060512_oscarcover.jpg
Foto: M. Abduh/Wolipop
Jakarta - Embroidery of Life, tak sekadar menjadi tema besar koleksi desainer Oscar Lawalata kali ini. Embroidery atau bordir dipandang lebih dari itu, yaitu bagian dari budaya kaya Indonesia yang perlu dilestarikan.
Melihat ke prosesnya yang rumit dan memakan waktu, teknik bordiran dengan tangan mulai ditinggalkan para pengrajin, yang kini lebih memilih mesin untuk mengerjakan sulaman indah di atas kain. Proses pengerjaan yang lebih ringan, tentu nilai di dalamnya pun ikut berkurang. Hal itulah yang ditakutkan desainer Oscar Lawalata untuk kelestarian sulaman tangan yang ada di Indonesia.
"Ini adalah perayaan terhadap pelestarian budaya Indonesia. Temanya 'Embroidery of Life', saya mencoba mengembalikan embroidery tangan dengan sulam. Karena sekarang mulai punah dan pengrajin beralih ke bordir mesin. Jangan sampai kreativitas produk Indonesia menghilang jadi kita menerapkannya dengan keragaman kreativitas embroidery," tutur Oscar Lawalata sebelum memamerkan karya terbarunya ini di Nusantara Ballroom, Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2015).
Dari kekagumannya kepada proses dan ragam teknik sulam tangan, keindahan tersebut diaplikasikannya di atas helai demi helai kebaya kurung klasik dengan esensi gaya peranakan. Meski Tahun Baru China telah usai, namun koleksi peranakan kebaya Oscar terlihat timeless dan bisa dikenakan dalam berbagai kesempatan.
Terdiri atas kebaya kurung berdetail sulaman dan kain-kain batik. Tak hanya kebaya, kaftan dengan detail draperi juga menghiasi koleksi desainer yang selalu mengangkat keindahan kain nusantara ini. Tampilan yang lebih modern, Oscar menawarkan tunik tanpa lengan yang dipadankan dengan kain batik. Lainnya ditampilkan dengan celana panjang yang membuat tampilan atasan kebaya tak monoton dan tetap kekinian.
Ditampilkan dalam warna gelap sampai cerah, seperti hitam, kemudian hijau, oranye, ungu, biru dan merah. Seluruh busananya menghadirkan ragam hias bordir di atasnya.
16 tahun mengangkat kain Indonesia sebagai material utama, Oscar pun melihat beberapa tantangan untuk melestarikan kain wastra ini. "Orang-orang bicara fashion. Tapi fashion Indonesia itu sebenarnya seperti apa dan ada di mana? Para pengrajin membuat bahan dasarnya. Yang mereka punya adalah talenta. Dan tugas kita sebagai desainer adalah melihat skill mereka menjadi kekinian. Bagaimana motifnya, warnanya bisa jadi kekinian supaya bisa dipakai. Bagaimana desainer meramu dan memperkenalkannya," tambah Oscar lagi.