Gusnan
3rd March 2015, 03:40 PM
http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2015/03/03/507423/670x335/rusak-robot-anjing-di-jepang-dimakamkan-secara-mewah.jpg
Robot anjing AIBO dimakamkan secara mewah.
Di Jepang beberapa bulan terakhir sedang marak pemakaman mewah robot anjing AIBO, produksi Sony Corp. Para pemilik merasa kecewa karena sahabat robot mereka itu kehabisan baterai atau mengalami kerusakan suku cadang. Adapun Sony atas alasan kerugian bisnis, menutup anak usaha AIBO sejak Maret tahun lalu.
Ritsuko Kobayashi, salah satu pemilik AIBO di Kota Kawasaki berinsiatif menggelar pertemuan rutin dengan sesama penyuka robot anjing itu. Mereka saling berkumpul untuk bertukar pikiran bagaimana merawat robot tanpa harus bergantung pada bengkel resmi Sony yang kini sudah tidak ada. Termasuk solusi mengakali ketiadaan suku cadang.
Bila tidak tertolong, robot itu akhirnya rusak. "Saya banyak mendapat order untuk menggelar pemakaman buat AIBO yang rusak," kata Nobuyuki Narimatsu, salah satu teknisi yang jadi andalan untuk memperbaiki AIBO.
Anjing robot tersebut diletakkan di altar, didoakan pendeta, untuk kemudian dimakamkan. Rata-rata yang menggelar pemakaman mewah itu adalah manula. Termasuk Hideko Mori, nenek 70 tahun, yang merasa robot ini sudah seperti darah dagingnya sendiri. "Dia tidak perlu diberi makan dan tidak pipis, saya tidak mengira dia bisa rusak," tuturnya.
http://cdn.klimg.com/merdeka.com/resized/476x476/i/w/news/2015/03/03/507423/content_images/670x335/20150303153624-1-robot-anjing-aibo-001-ardyan-mohamad.jpg
Sumie Maekawa (72 tahun) adalah salah satu pecinta AIBO yang menganggap robot itu bagaikan anak sendiri. Wanita yang tidak memiliki anak kandung itu ingin dikremasi bersama robotnya bila nanti meninggal. Saat ini, AIBO miliknya yang diberi nama Ai sudah mengalami beberapa gangguan karena usianya 13 tahun.
"Akan sangat menyedihkan bila Ai sudah tidak bisa berdiri lagi. Maka dari itu, saya ingin dimakamkan bersama dengannya," kata Maekawa seperti dilansir Oddity Central, Selasa (3/3).
Fenomena AIBO ini menunjukkan kecintaan bangsa Jepang pada teknologi robot. Tak sedikit yang memperlakukan anjing mainan itu seperti anggota keluarganya. Bahkan Sony pun tidak menduga kini para pembeli AIBO di Jepang sangat mencintai produk mereka.
Sony mulai menjual AIBO pada 1999 seharga USD 2.000 (setara Rp 25 juta). Saat peluncuran perdana, 3.000 unit anjing robot terjual hanya dalam 20 menit. Terakhir kali Sony menjual robot itu adalah pada 2006. Harganya sudah jauh lebih murah, menjadi USD 600 (Rp 7,7 juta). Sebanyak 150 ribu unit terjual selama enam tahun penjualan.
Robot anjing AIBO dimakamkan secara mewah.
Di Jepang beberapa bulan terakhir sedang marak pemakaman mewah robot anjing AIBO, produksi Sony Corp. Para pemilik merasa kecewa karena sahabat robot mereka itu kehabisan baterai atau mengalami kerusakan suku cadang. Adapun Sony atas alasan kerugian bisnis, menutup anak usaha AIBO sejak Maret tahun lalu.
Ritsuko Kobayashi, salah satu pemilik AIBO di Kota Kawasaki berinsiatif menggelar pertemuan rutin dengan sesama penyuka robot anjing itu. Mereka saling berkumpul untuk bertukar pikiran bagaimana merawat robot tanpa harus bergantung pada bengkel resmi Sony yang kini sudah tidak ada. Termasuk solusi mengakali ketiadaan suku cadang.
Bila tidak tertolong, robot itu akhirnya rusak. "Saya banyak mendapat order untuk menggelar pemakaman buat AIBO yang rusak," kata Nobuyuki Narimatsu, salah satu teknisi yang jadi andalan untuk memperbaiki AIBO.
Anjing robot tersebut diletakkan di altar, didoakan pendeta, untuk kemudian dimakamkan. Rata-rata yang menggelar pemakaman mewah itu adalah manula. Termasuk Hideko Mori, nenek 70 tahun, yang merasa robot ini sudah seperti darah dagingnya sendiri. "Dia tidak perlu diberi makan dan tidak pipis, saya tidak mengira dia bisa rusak," tuturnya.
http://cdn.klimg.com/merdeka.com/resized/476x476/i/w/news/2015/03/03/507423/content_images/670x335/20150303153624-1-robot-anjing-aibo-001-ardyan-mohamad.jpg
Sumie Maekawa (72 tahun) adalah salah satu pecinta AIBO yang menganggap robot itu bagaikan anak sendiri. Wanita yang tidak memiliki anak kandung itu ingin dikremasi bersama robotnya bila nanti meninggal. Saat ini, AIBO miliknya yang diberi nama Ai sudah mengalami beberapa gangguan karena usianya 13 tahun.
"Akan sangat menyedihkan bila Ai sudah tidak bisa berdiri lagi. Maka dari itu, saya ingin dimakamkan bersama dengannya," kata Maekawa seperti dilansir Oddity Central, Selasa (3/3).
Fenomena AIBO ini menunjukkan kecintaan bangsa Jepang pada teknologi robot. Tak sedikit yang memperlakukan anjing mainan itu seperti anggota keluarganya. Bahkan Sony pun tidak menduga kini para pembeli AIBO di Jepang sangat mencintai produk mereka.
Sony mulai menjual AIBO pada 1999 seharga USD 2.000 (setara Rp 25 juta). Saat peluncuran perdana, 3.000 unit anjing robot terjual hanya dalam 20 menit. Terakhir kali Sony menjual robot itu adalah pada 2006. Harganya sudah jauh lebih murah, menjadi USD 600 (Rp 7,7 juta). Sebanyak 150 ribu unit terjual selama enam tahun penjualan.