Gusnan
18th February 2015, 10:45 AM
http://images.cnnindonesia.com/visual/2014/11/22/16a867d5-5bba-43fe-9d59-6bef206191ac_169.jpg?w=650 Menyusul bentrok yang menewaskan 47 tentara Myanmar, Presdien Thein Sein mengumumkan darurat militer di wilayah Kokang. (Reuters/Soe Zeya Tun)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Myanmar Thein Sein mengumumkan darurat militer di iwlayah Kokang pada Selasa (17/2), setelah bentrok terjadi antara pemberontak dan tentara pemerintah.
Thein Sein membuat pengumuman di televisi pemerintah, mengatakan sarurat militer di Kokang akan berlangsung selama tiga bulan, dan akan efektif secepatnya.
r (http://www.cnnindonesia.com/internasional/20150205144419-106-29902/setidaknya-20-tewas-dalam-pertempuran-di-myanmar/)
Minggu lalu, media pemerintah Myanmar melaporkan bentrok antara pemberontak Kokang dan pasukan militer telah mengakibatkan tewasnya 47 tentara dan puluhan lainnya luka-luka.
Para pemberontak Kokang kehilangan banyak pasukan dan teritori saat digempur militer Myanmar pada 2009. Namun tampaknya, mereka telah berhasil menata kembali gerakan mereka.
Kokang adalah satu dari etnis minoritas di Myanmar yang berjuang untuk otonomi yang lebih luas. Para pemberontak belum menandatangani perjanjian perdamaian yang diajukan oleh pemerintah kepada banyak kelompok etnis bersenjata.
Dilansir CNN (http://edition.cnn.com/2015/02/17/asia/myanmar-kokang-state-of-emergency/index.html), Menurut perintah Thein Sein, komandan militer Myanmar kini bertanggung jawan atas “hak dan tanggung jawab administratif, perdamaian dan ketenangan komunitas, persoalan hukum dan kehakiman.”
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Myanmar Thein Sein mengumumkan darurat militer di iwlayah Kokang pada Selasa (17/2), setelah bentrok terjadi antara pemberontak dan tentara pemerintah.
Thein Sein membuat pengumuman di televisi pemerintah, mengatakan sarurat militer di Kokang akan berlangsung selama tiga bulan, dan akan efektif secepatnya.
r (http://www.cnnindonesia.com/internasional/20150205144419-106-29902/setidaknya-20-tewas-dalam-pertempuran-di-myanmar/)
Minggu lalu, media pemerintah Myanmar melaporkan bentrok antara pemberontak Kokang dan pasukan militer telah mengakibatkan tewasnya 47 tentara dan puluhan lainnya luka-luka.
Para pemberontak Kokang kehilangan banyak pasukan dan teritori saat digempur militer Myanmar pada 2009. Namun tampaknya, mereka telah berhasil menata kembali gerakan mereka.
Kokang adalah satu dari etnis minoritas di Myanmar yang berjuang untuk otonomi yang lebih luas. Para pemberontak belum menandatangani perjanjian perdamaian yang diajukan oleh pemerintah kepada banyak kelompok etnis bersenjata.
Dilansir CNN (http://edition.cnn.com/2015/02/17/asia/myanmar-kokang-state-of-emergency/index.html), Menurut perintah Thein Sein, komandan militer Myanmar kini bertanggung jawan atas “hak dan tanggung jawab administratif, perdamaian dan ketenangan komunitas, persoalan hukum dan kehakiman.”