Gusnan
3rd February 2015, 05:04 AM
http://thumbnews-e48.kxcdn.com/picture/normal/20150202_053652/053652_911220_diplomat_jepang.jpg
Diplomat Muda yang Cantik Itu Sudah Lama Jatuh Cinta pada Indonesia. Foto Guslan Gumilang/Jawa Pos/JPNN.com
http://ialaddin.genieesspv.jp/yie/ld/gl?zid=12785&asid=268609&cb=6fa69ab971&l=ne5T9NPVjFhej1HMX_HB15i0dTrNt_vQM51sLMR90_8DGVxI 96z1Vh5GM6VRa2qKU3zK_iqaWrsXL-T5z2gFG3UHcgrZPU54Cjzo6N-8yjeI5gJQZ2Mhsoea9eSFgxSJVo7YRv3OO3BEC1RHpy5kSrOYv dTteNEOKnmy9bSacQC5jiTZGUsNANLNwys1ZU2sMsll4HgV9Bv r5bDCu_YhYDKkmvL-B0tnVTar7ycOb_JVfqgj1ZkhsTo6MRqRHRKv7LV-WZCB_PEzTchZ-CJ4wWHfm3GgLx4reKINdWRPdKlvIDr16YqMltDBI5viTaskWfj 9MWGZKHygr67xrj00CDw2gmKZlSIVcXPhqPrkhqH_AwCF-vu3WmZ2NEEw6YZdYY_Y85H1icHOpB4VNSb64gBANbS4ATpayB5 El5GP490sjtvhW4sqmGBfCuanB7tHloI-PjaIUtCT0E0cAZsjr4AdyyKuZatiT1nKD41orLdAeJWTlsE2N-lfe6Xfd-KUvGE05AENDT688SSF9KGN8Zh2D6vcC6tuDfYEqvCD5nPn_yM2 TG5NIkW6MAwkg6ca3wnKolUqljR96zSBdYnTasTDvARvCqfKOm oks5Bj6ME5X7rJlYovAd_HGSnJjr6PS6PV6GZnn0ZGRHhU9qG_ qc9Tqo8sdJ50lOwsoN5f5pgTTrJjU0FvicNtUAz-3UjXS3cPBiznEwwbhLxyXsdo5flNCqIS4FZUPHh1Xti2VZlq36 1v8UCczYjJprgJOKccCoH7Lr0Vzy3XwYdTBV0yygAPkIkYJj7M
-----
Menjadi pejabat diplomat sejak usia 25 tahun, Kaori Morohira punya misi tersendiri. Konsul muda di Konsulat Jenderal Jepang Surabaya itu ingin mengenalkan negaranya dengan cara yang anak muda banget.
Seorang perempuan mengitari ruang SF 101 dan 102 gedung Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS Selasa lalu (27/1). Dia menyapa para pengunjung pameran How Did Architects Respond Immediately After 3/11 itu.
Puluhan karya berupa maket restorasi terpajang apik. Kegiatan tersebut diadakan untuk menunjukkan keberhasilan Jepang membangun kembali peradaban setelah gempa dahsyat dan tsunami menghantam seluruh bagian timur laut Negeri Matahari Terbit itu.
Perempuan tersebut adalah Kaori Morohira, konsul muda dari Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya. Perempuan kelahiran Kagoshima itu meneliti satu per satu daftar nama pengunjung pameran.
Sesekali dia bercengkerama dengan para mahasiswa yang menghadiri acara tersebut. Kaori begitu ramah. Tak pelak, banyak mahasiswa yang nempel dan betah berada di sampingnya. Apalagi Kaori terlihat lebih muda daripada usianya yang kini menginjak 30 tahun.
”Senang sekali bisa bertugas di Surabaya. Sangat nyaman,” ujar Kaori.
Dia menyatakan telah jatuh cinta pada Indonesia. Saat kuliah di Tokyo University of Foreign Studies, Jepang, Kaori memilih belajar bahasa Indonesia di antara 26 pilihan bahasa asing lain.
”Orang tua saya asli Kagoshima. Selesai SMA, saya ingin menjadi diplomat. Yang bisa jalan-jalan. Saya memilih Indonesia karena banyak pulau. Lagi pula, kalau Mandarin atau Inggris, sudah banyak yang bisa,” ujar perempuan kelahiran 30 Desember 1984 itu.
Setelah lulus, Kaori mendaftar sebagai pegawai di Kemenlu Jepang. Dia langsung diterima dengan penempatan di Indonesia. Dia digembleng dua tahun belajar bahasa Indonesia.
Di usia 25 tahun, Kaori mulai bertugas di Kedubes Jepang di Jakarta. Pada tahun itu pula Kaori melanjutkan S-2 di Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Indonesia. Pada 2014 dia pindah ke Surabaya. Lima bulan sudah dia berada di Kota Pahlawan.
Diplomat Muda yang Cantik Itu Sudah Lama Jatuh Cinta pada Indonesia. Foto Guslan Gumilang/Jawa Pos/JPNN.com
http://ialaddin.genieesspv.jp/yie/ld/gl?zid=12785&asid=268609&cb=6fa69ab971&l=ne5T9NPVjFhej1HMX_HB15i0dTrNt_vQM51sLMR90_8DGVxI 96z1Vh5GM6VRa2qKU3zK_iqaWrsXL-T5z2gFG3UHcgrZPU54Cjzo6N-8yjeI5gJQZ2Mhsoea9eSFgxSJVo7YRv3OO3BEC1RHpy5kSrOYv dTteNEOKnmy9bSacQC5jiTZGUsNANLNwys1ZU2sMsll4HgV9Bv r5bDCu_YhYDKkmvL-B0tnVTar7ycOb_JVfqgj1ZkhsTo6MRqRHRKv7LV-WZCB_PEzTchZ-CJ4wWHfm3GgLx4reKINdWRPdKlvIDr16YqMltDBI5viTaskWfj 9MWGZKHygr67xrj00CDw2gmKZlSIVcXPhqPrkhqH_AwCF-vu3WmZ2NEEw6YZdYY_Y85H1icHOpB4VNSb64gBANbS4ATpayB5 El5GP490sjtvhW4sqmGBfCuanB7tHloI-PjaIUtCT0E0cAZsjr4AdyyKuZatiT1nKD41orLdAeJWTlsE2N-lfe6Xfd-KUvGE05AENDT688SSF9KGN8Zh2D6vcC6tuDfYEqvCD5nPn_yM2 TG5NIkW6MAwkg6ca3wnKolUqljR96zSBdYnTasTDvARvCqfKOm oks5Bj6ME5X7rJlYovAd_HGSnJjr6PS6PV6GZnn0ZGRHhU9qG_ qc9Tqo8sdJ50lOwsoN5f5pgTTrJjU0FvicNtUAz-3UjXS3cPBiznEwwbhLxyXsdo5flNCqIS4FZUPHh1Xti2VZlq36 1v8UCczYjJprgJOKccCoH7Lr0Vzy3XwYdTBV0yygAPkIkYJj7M
-----
Menjadi pejabat diplomat sejak usia 25 tahun, Kaori Morohira punya misi tersendiri. Konsul muda di Konsulat Jenderal Jepang Surabaya itu ingin mengenalkan negaranya dengan cara yang anak muda banget.
Seorang perempuan mengitari ruang SF 101 dan 102 gedung Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS Selasa lalu (27/1). Dia menyapa para pengunjung pameran How Did Architects Respond Immediately After 3/11 itu.
Puluhan karya berupa maket restorasi terpajang apik. Kegiatan tersebut diadakan untuk menunjukkan keberhasilan Jepang membangun kembali peradaban setelah gempa dahsyat dan tsunami menghantam seluruh bagian timur laut Negeri Matahari Terbit itu.
Perempuan tersebut adalah Kaori Morohira, konsul muda dari Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya. Perempuan kelahiran Kagoshima itu meneliti satu per satu daftar nama pengunjung pameran.
Sesekali dia bercengkerama dengan para mahasiswa yang menghadiri acara tersebut. Kaori begitu ramah. Tak pelak, banyak mahasiswa yang nempel dan betah berada di sampingnya. Apalagi Kaori terlihat lebih muda daripada usianya yang kini menginjak 30 tahun.
”Senang sekali bisa bertugas di Surabaya. Sangat nyaman,” ujar Kaori.
Dia menyatakan telah jatuh cinta pada Indonesia. Saat kuliah di Tokyo University of Foreign Studies, Jepang, Kaori memilih belajar bahasa Indonesia di antara 26 pilihan bahasa asing lain.
”Orang tua saya asli Kagoshima. Selesai SMA, saya ingin menjadi diplomat. Yang bisa jalan-jalan. Saya memilih Indonesia karena banyak pulau. Lagi pula, kalau Mandarin atau Inggris, sudah banyak yang bisa,” ujar perempuan kelahiran 30 Desember 1984 itu.
Setelah lulus, Kaori mendaftar sebagai pegawai di Kemenlu Jepang. Dia langsung diterima dengan penempatan di Indonesia. Dia digembleng dua tahun belajar bahasa Indonesia.
Di usia 25 tahun, Kaori mulai bertugas di Kedubes Jepang di Jakarta. Pada tahun itu pula Kaori melanjutkan S-2 di Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Indonesia. Pada 2014 dia pindah ke Surabaya. Lima bulan sudah dia berada di Kota Pahlawan.