Gusnan
29th January 2015, 08:23 AM
http://assets.kompas.com/data/photo/2014/04/11/1644046dubes-as780x390.jpgDuta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert Blake
T- Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Robert Blake menggarisbawahi kebutuhan mendesak kota pintar atau smart city yang berbasis teknologi untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik.
"Konsep kota pintar harus diterapkan di kota-kota karena keberadaan kota semakin penting untuk masyarakat dilihat dari jumlah populasi yang mendiaminya terus meningkat," ujar Blake di Pusat Kebudayaan AS, Jakarta, Selasa (28/1/2015).
Dia menyampaikan hal ini di sela acara perbincangan publik dan presentasi bertema "Smart Cities: Using Technology to Promote Good Governance".
Blake melanjutkan saat ini ada sekitar empat miliar penduduk yang tinggal di kota seluruh dunia. Angka ini diprediksi akan bertambah lagi menjadi 6,5 milyar penduduk pada tahun 2050.
Menurut Blake, kota-kota tersebut, termasuk Jakarta, menghadapi permasalahan yang terus meningkat dari tahun-tahun. "Permasalahan tersebut meliputi banjir, kebersihan lingkungan, perubahan iklim hingga bagaimana menyediakan tata pemerintahan yang baik," tutur dia.
Karena itu, menurut dia dengan konsep kota pintar yang berbasis penggunaan teknologi informasi, permasalahan ini dapat diatasi.
Kegiatan "Smart Cities: Using Technology to Promote Good Governance" ini sendiri diadakan di Pusat Kebudayaan AS di Mal Pacific Place, Jakarta, dan menghadirkan tiga orang pemimpin daerah sebagai pembicara.
Ketiganya adalah Walikota Bandung Ridwan Kamil, Walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Mereka dianggap berhasil dalam menerapkan konsep kota pintar di daerahnya masing-masing.
Acara ini juga dihadiri oleh para praktisi dan akademisi dari beberapa perguruan tinggi di Jakarta dan sekitarnya.
T- Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Robert Blake menggarisbawahi kebutuhan mendesak kota pintar atau smart city yang berbasis teknologi untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik.
"Konsep kota pintar harus diterapkan di kota-kota karena keberadaan kota semakin penting untuk masyarakat dilihat dari jumlah populasi yang mendiaminya terus meningkat," ujar Blake di Pusat Kebudayaan AS, Jakarta, Selasa (28/1/2015).
Dia menyampaikan hal ini di sela acara perbincangan publik dan presentasi bertema "Smart Cities: Using Technology to Promote Good Governance".
Blake melanjutkan saat ini ada sekitar empat miliar penduduk yang tinggal di kota seluruh dunia. Angka ini diprediksi akan bertambah lagi menjadi 6,5 milyar penduduk pada tahun 2050.
Menurut Blake, kota-kota tersebut, termasuk Jakarta, menghadapi permasalahan yang terus meningkat dari tahun-tahun. "Permasalahan tersebut meliputi banjir, kebersihan lingkungan, perubahan iklim hingga bagaimana menyediakan tata pemerintahan yang baik," tutur dia.
Karena itu, menurut dia dengan konsep kota pintar yang berbasis penggunaan teknologi informasi, permasalahan ini dapat diatasi.
Kegiatan "Smart Cities: Using Technology to Promote Good Governance" ini sendiri diadakan di Pusat Kebudayaan AS di Mal Pacific Place, Jakarta, dan menghadirkan tiga orang pemimpin daerah sebagai pembicara.
Ketiganya adalah Walikota Bandung Ridwan Kamil, Walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Mereka dianggap berhasil dalam menerapkan konsep kota pintar di daerahnya masing-masing.
Acara ini juga dihadiri oleh para praktisi dan akademisi dari beberapa perguruan tinggi di Jakarta dan sekitarnya.