PDA

View Full Version : Ganggu Fertilitas Pria, Ponsel Jangan Ditaruh di Saku Celana


Gusnan
19th December 2014, 03:42 AM
http://images.detik.com/content/2014/12/17/1390/093346_gadgethpsakupria.jpgIlustrasiSel sperma dan telur yang sehat diperlukan oleh pasangan agar dapat cepat memiliki keturunan yang juga sehat. Namun, seringkali gaya hidup yang tidak sehat membuat kedua sel reproduksi tersebut terganggu sehingga masalah ketidaksuburan atau infertilitas saat ini semakin meningkat.


dr Budi Wiweko, SpOG(K), dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) mengatakan hampir 40 persen kasus infertilitas saat ini disebabkan oleh masalah pada sperma. Kelainan bentuk, gerak, dan jumlah sperma sangat berkaitan erat dengan gaya hidup pria saat ini.

"Jadi lifestyle memang sangat berpengaruh, yang pertama itu rokok karena bisa merusak informasi genetik pada sperma dan kedua suhu. Pabrik sperma itu sangat takut dengan suhu yang tinggi jadi makanya buah zakar letaknya di bawah tubuh supaya dingin," papar dr Budi ketika ditemui di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, Rabu (17/12/2014).

Meski didesain secara alamiah agar zakar lebih dingin dari anggota tubuh yang lain, namun saat ini kebiasaan masyarakat modern dikatakan dr Budi merusak hal tersebut. Banyak pria terutama yang tinggal di perkotaan sering menggunakan laptop di paha atau telepon seluler (ponsel) / handphone di saku celana. Hal tersebut dapat meningkatkan suhu di sekitar area paha dan mengganggu produksi sperma.

"Makanya dianjurkan menaruh handphone itu di pinggang. Pakai ikat pinggang yang bisa menaruh handphone, gak boleh disimpan di dalam celana. Gelombang elektromagnetiknya merusak materi genetik sperma," papar dr Budi.

Hal tersebut kemudian diperparah dengan kebiasaan masyarakat yang bisa memiliki lebih dari 1 ponsel. Saat ini seseorang bahkan bisa membawa sampai 3 ponsel saat bepergian seperti dikatakan oleh dr Budi sehingga dampaknya kepada kesehatan sperma dan infertilitas semakin besar.

"Kalau sudah rusak pengobatannya tentu dilakukan dengan pemberian antioksida dan mulai hidup sehat," tutup dr Budi.