Gusnan
31st January 2014, 12:05 PM
http://cdn.klimg.com/merdeka.com/resized/670x670/i/w/news/2014/01/31/314527/996x498/yingluck-pemilu-nanti-tentukan-masa-depan-thailand.jpg
Yingluck. AFP PHOTO
Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra kemarin menyerukan seluruh rakyat menyalurkan suaranya pada pemilihan umum Ahad nanti. Pemilu lusa akan menentukan masa depan Negeri Gajah Putih itu.
Dalam pesan di akun media sosial Facebooknya, Yingluck mengatakan sekelompok orang menilai pemilu nanti akan penuh dengan konflik politik dan kekerasan, sementara sebagian kalangan menganggap pemilu nanti sebagai landasan mempertahankan hak-hak rakyat di bawah konstitusi kerajaan.
"Pemilu nanti jadi salah satu yang paling berarti dan akan menjadi penerang untuk menentukan masa depan Thailand lewat demokrasi,"kata Yingluck, seperti dilansir surat kabar Bangkok Post, Kamis (30/1).
"Pemilu adalah mekanisme untuk mengakhiri konflik karena perbedaan pandangan politik dengan cara terbaik dan paling damai."
Issara Somchai, anggota partai antipemerintah Komite Reformasi Demokratik Rakyat (PDRC) dan mantan anggota parlemen dari partai Demokrat kemarin mengatakan di Bangkok, dia akan menyalurkan suaranya pada pemilu Ahad nanti untuk melawan rezim Thaksin di parlemen.
Pemimpin oposisi pemerintah Thailand Suthep Thaugsuban kemarin mengancam akan menutup total Ibu Kota Bangkok di hari pelaksanaan pemilihan umum 2 Februari.
"Pada 2 Februari kami akan menutup total Bangkok. Jalanan akan kami penuhi dengan pejalan kaki dan rakyat tidak akan pergi ke tempat pemungutan suara," kata Suthep.
Pemerintah telah mengumumkan akan mengerahkan 200 ribu polisi buat mengamankan pemilu dan 10 ribu di antaranya buat menjaga keamanan Bangkok.
Yingluck. AFP PHOTO
Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra kemarin menyerukan seluruh rakyat menyalurkan suaranya pada pemilihan umum Ahad nanti. Pemilu lusa akan menentukan masa depan Negeri Gajah Putih itu.
Dalam pesan di akun media sosial Facebooknya, Yingluck mengatakan sekelompok orang menilai pemilu nanti akan penuh dengan konflik politik dan kekerasan, sementara sebagian kalangan menganggap pemilu nanti sebagai landasan mempertahankan hak-hak rakyat di bawah konstitusi kerajaan.
"Pemilu nanti jadi salah satu yang paling berarti dan akan menjadi penerang untuk menentukan masa depan Thailand lewat demokrasi,"kata Yingluck, seperti dilansir surat kabar Bangkok Post, Kamis (30/1).
"Pemilu adalah mekanisme untuk mengakhiri konflik karena perbedaan pandangan politik dengan cara terbaik dan paling damai."
Issara Somchai, anggota partai antipemerintah Komite Reformasi Demokratik Rakyat (PDRC) dan mantan anggota parlemen dari partai Demokrat kemarin mengatakan di Bangkok, dia akan menyalurkan suaranya pada pemilu Ahad nanti untuk melawan rezim Thaksin di parlemen.
Pemimpin oposisi pemerintah Thailand Suthep Thaugsuban kemarin mengancam akan menutup total Ibu Kota Bangkok di hari pelaksanaan pemilihan umum 2 Februari.
"Pada 2 Februari kami akan menutup total Bangkok. Jalanan akan kami penuhi dengan pejalan kaki dan rakyat tidak akan pergi ke tempat pemungutan suara," kata Suthep.
Pemerintah telah mengumumkan akan mengerahkan 200 ribu polisi buat mengamankan pemilu dan 10 ribu di antaranya buat menjaga keamanan Bangkok.