View Full Version : Kronologi Penembakan di BCA Palu
Reporter
25th May 2011, 02:53 PM
Jakarta - Tiga polisi yang berjaga di depan BCA Palu, Jl Emy Saelan, Palu Selatan, Sulawesi Tengah, diberondong kelompok misterius. Aksi ini tergolong berani karena dilakukan di siang bolong.
Berikut ini kronologi peristiwa tersebut berdasar keterangan Kapolres Palu AKBP Deden Garnada dan sejumlah saksi:
Pukul 11.26 Wita
Empat pria berboncengan RX-King dan Jupiter. Mereka mengenakan penutup wajah (cadar) dan memakai helm. Wajah mereka tidak terlihat. Mereka berhenti di depan BCA Palu, Jl Emy Saelan. Saat itu BCA itu dijaga sejumlah polisi.
Pukul 11.30 Wita
Dua pria berbadan tegap turun dari motor dan menghampiri tiga polisi yang sedang berjaga. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun mereka langsung memberondong petugas dengan senjata laras panjang, diduga M-16.
Secepat kilat mereka lalu kabur ke arah selatan Kota Palu. Mereka tidak melakukan perampokan.
Akibat penembakan itu dua polisi yakni Bripda Irbar dan Bripda Yustidar tewas. Mereka kena tembak di kepala dan dada. Sedangkan Bripda Dedy Anwar luka tembak di kaki. Para korban lalu dibawa ke RS Bhayangkara.
Peristiwa ini membuat kawasan setempat heboh. Tak lama kemudian Gubernur Sulteng Ahmad Tanribali Lamo datang untuk meninjau. Sementara kantor BCA tersebut memutuskan tutup lebih awal.
sumber (http://www.detiknews.com/read/2011/05/25/144820/1646849/10/kronologi-penembakan-di-bca-palu)
j3ndiel
25th May 2011, 03:40 PM
Ndan TS...biar Tret nya ga jadi banyak...ane ijin update disini yaa yang penembakan di Palu...:hope:
j3ndiel
25th May 2011, 03:43 PM
Korban Penembakan dimakamkan di Makassar
PALU, KOMPAS.com - Jenazah dua orang polisi yang gugur dalam tugas karena tertembak orang tak dikenal di halaman Bank BCA Cabang Jalan Emy Saelan, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (25/5/2011), akan dibawa ke Makassar untuk dikebumikan. HAl ini sesuai permintaan keluarga masing-masing.
Orang tua kedua korban saat ini tinggal di Kota Makassar, salah satu di antaranya adalah AKP M Ali Lantara, anggota Polda Sulsel yang merupakan ayahanda korban Bripda Gustiar Yusdistira.
Tini, tante korban Yudistira mengemukakan di Rumah Sakit Bhayangkara Palu bahwa selama bertugas di Polda Sulteng, Yudi, nama panggilan Yudistira, tinggal di rumah kos di Jalan Cenderawasih, satu kos dengan Bripda Andi Irbar yang juga tewas dalam peristiwa yang sama.
"Ayahnya Yudi minta jenazah Yudi segera dibawa ke Makassar," kata Tini dengan tersedu-sedu karena duka yang mendalam.
Sementara paman Andi Irbar, Najamuddin Syah di tempat yang sama mengatakan bahwa keluarga meminta jenazah korban diterbangkan ke Makassar untuk dikebumikan di sana. "Ayah Irbar bernama Kiki meminta jenazah anaknya segera dibawa ke Makassar untuk dikebumikan," ujar Nadjamuddin.
Kedua korban hingga saat ini masih bujangan dan bertugas di Polda Sulteng dan pada Rabu siang mendapat tugas melakukan penjagaan di Bank BCA Cabang Jalan Emy Saelan Palu.
Namun pada sekitar pukul 11.30 WITA, dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter turun dan melakukan penembakan terhadap mereka hingga menyebabkan mereka tewas di tempat karena luka-luka tembak di dada, serta seorang rekan mereka luka berat dan kini dirawat di ruang ICU RS Bhayangkara Palu.
Jenazah kedua korban hingga kini masih sedang diotopsi di RS Bhayangkara. Pihak Polda Sulteng belum memberikan keterangan resmi mengenai kronologis peristiwa ini serta penanganan dan rencana pemakaman jenazah para korban.
Sumber berita: http://regional.kompas.com/read/2011/05/25/15234216/Korban.Penembakan.Dimakamkan.di.Makassar
j3ndiel
25th May 2011, 03:48 PM
Di TKP Penembakan tidak ada CCTV
PALU, KOMPAS.com - Kantor Cabang Bank BCA di Jalan Emy Saelan Palu, ternyata tidak memiliki kamera kontrol tersembunyi (CCTV-Closed Cammera Television) di halaman luar kantor. Peristiwa penembakan tiga orang polisi di depan kantor itu, Rabu (25/5/2011) pagi pun tak terekam kamera.
Aryo, seorang karyawan Bank BCA Cabang Emy Saelan itu mengemukakan bahwa CCTV hanya ada di dalam ruangan, sementara peristiwa penembakan itu tidak sampai berkembang ke dalam ruang kantor.
Sejak peristiwa penembakan yang menewaskan dua polisi dan seorang lainnya cedera berat itu terjadi pada sekitar pukul 11.30 WITA, pelayanan nasabah di bank tersebut ditutup.
Polisi memasang garis polisi dengan radius sekitar 35 meter untuk kepentingan olah tempat kejadian perkara dan menutup total arus lalu lintas di depan kantor bank itu. Sementara anggota Satpam Bank BCA bernama Jems mengaku bahwa saat kejadian tidak ada anggota Satpam bank setempat yang berada di luar ruangan (halaman) sehingga tidak bisa menyaksikan peristiwa tersebut.
Sedangkan Kepala Polres Palu AKBD Raden Deden Garnada di lokasi kejadian mengatakan belum mengetahui motiv penembakan apakah perampokan atau terorisme. "Kalau bermotif perampokan, para pelaku tidak sampai masuk ruang pelayanan bank. Keterangan beberapa saksi juga masih simpang siur," ujarnya.
Kapolres mengaku belum bisa memberikan keterangan rinci karena pihaknya masih terus mengumpulkan informasi, alat bukti dan petunjuk-petunjuk memgenai peristiwa itu.
Sumber Berita: http://regional.kompas.com/read/2011/05/25/15163467/Di.TKP.Penembakan.Tak.Ada.CCTV
j3ndiel
25th May 2011, 03:53 PM
Motif Penembakan, Masih Misterius
PALU, KOMPAS.com - Motif penembakan tiga orang anggota polisi di Bank BCA Jalan Emy Saelan Palu, Rabu (25/5/2011), sekitar pukul 11.30 Wita masih misterius.
"Motifnya belum tahu. Kami masih terus melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan dari sejumlah saksi," kata Kepala bidang Humas Polda Sulteng AKBP Soemarno di Rumah Sakit Bhayangkara Palu.
Menurut Soemarno, pelaku penembakan ada dua orang, mereka menggunakan sepeda motor dan memegang senjata laras panjang. Ia belum merinci kronologi kejadian.
Ia mengemukakan, pelaku penembakan melepas sejumlah tembakan yang menyebabkan dua orang tewas di tempat dan seorang lagi luka di lengan yakni Bripda Dedi Edwar. Dedi kini masih dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Bayangkara, Palu.
Sedangkan kedua korban tewas bernama Bripda Gustiar Yudistira dan Bripda Prawira. Mereka menderita luka tembak di dada dengan tiga sampai lima luka tembak pada setiap jenazah. Jenazah mereka itu masih menjalani otopsi di RS Bhayangkara.
Soemarno juga mengatakan, salah seorang dari dua pelaku menggunakan cadar dan satu lainnya menggunakan helm sehingga wajah mereka tidak bisa dikenali. Untuk kepentingan penyidikan, pihak kepolisian telah mengumpulkan sejumlah selongsong peluru tajam dan telah meminta keterangan dari sejumlah saksi.
Ratusan masyarakat memenuhi RS Bhayangkara untuk menjenguk korban dan memberikan ucapan belasungkawa serta simpati dan empati kepada keluarga para korban.
Sumber Berita: http://regional.kompas.com/read/2011/05/25/14440783/Misterius.Motif.Penembakan.di.Palu
j3ndiel
25th May 2011, 04:01 PM
Penembak Sempat Rampas Senjata Polisi
PALU, KOMPAS.com - Pelaku penembakan terhadap tiga orang anggota Polda Sulawesi Tengah di halaman Kantor Cabang Bank BCA Jalan Emy Saelan Palu, Rabu pagi (25/5/2011), diduga merampas satu pucuk senjata laras pendek milik korban sebelum melarikan diri.
"Kami memang masih mencari keberadaan senjata laras pendek jenis SS1 itu, apakah diamankan oleh rekan korban atau memang telah dirampas dan dibawa pelaku penembakan," kata Kepala Polres Palu AKBD Raden Deden Garnada di lokasi kejadian, Rabu siang.
Sementara di tempat terpisah, Kepala bidang Humas Polda Sulteng AKBP Soemarno menyebutkan, sebuah senjata milik korban dirampas oleh para pelaku penembakan.
Deden Garnada mengemukakan, pihaknya telah melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga dua orang menggunakan sepeda motor jenis Yamaha Jupiter. "Semua pintu masuk dan keluar Kota Palu yangsung kita razia beberapa saat setelah kejadian sekitar pukul 11.30 WITA," ujarnya.
Sementara itu, olah TKP yang dilakukan puluhan polisi dari Polda Sulteng dan Polres Palu telah menyelesaikan tugasnya sekitar pukul 14.45 WITA, namun garis polisi yang dipasang dengan radius 35 meter masih tetap terpasang.
Selongsong peluru dan juga proyektil yang dipungut petugas di lokasi kejadian tampak dimasukkan ke dalam sebuah tas plastik warna hitam dan alat-alat penyidikan dan olah TKP lainnya telah diangkat dari lokasi.
Menurut Deden, sesuai selongsong peluru yang ditemukan petugas di TKP, peluru tajam yang digunakan pelaku berkaliber 5,56 milimeter. Belum dipastikan apakah senjata yang digunakan adalah senjata rakitan atau senjata asli, yang jelas senjatanya adalah laras panjang.
Sumber Berita: http://regional.kompas.com/read/2011/05/25/15302061/Penembak.Sempat.Rampas.Senjata.Polisi
j3ndiel
25th May 2011, 04:05 PM
Ketiga Korban Penambakan Anak Polisi
PALU, KOMPAS.com - Ketiga polisi yang menjadi korban penembakan -- dua di antaranya tewas -- oleh orang yang tidak dikenal di halaman kantor Bank BCA cabang Jalan Emy Saelan Palu, Rabu (25/5/2011) adalah anak anggota polisi yang saat ini bertugas di Polda Sulawesi Selatan dan Polda Sulawesi Utara.
Seorang perwira di Humas Polda Sulteng, Kompol Rostin T menyebutkan, almarhum Bripda Gustiar Yudistira adalah putra AKP Muh Ali Lantara dan ibu Kompol Sribulan, keduanya anggota Polda Sulsel di Makassar."Ibunda Yudistira itu yakni Kompol Sribulan satu angkatan dengan saya," ujar Rostin.
Orang tua Yudistira telah meminta jenazah putra mereka yang selama ini bertugas di Polda Sulteng segera diterbangkan ke Makassar untuk dimakamkan oleh keluarga. Sementara itu, korban tewas lainnya yang tinggal satu kos dengan Yudistira adalah Bripda Andi Irbar .
Dia adalah putera AKP Kiki yang juga bertugas di Polda Sulsel. Keluarga AKP Kiki juga telah meminta jenazah Irbar dibawa ke Makassar untuk dikebumikan. Sedangkan Briptu Dedi Edwar, korban luka tembak yang hingga kini masih terbaring di ruang ICU Rumah Sakit Bhayangkara Palu adalah putra AKBP Edwar Lahanoman yang saat ini bertugas di Polda Sulawesi Utara.
Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Soemarno mengemukakan, hingga saat ini belum dikethaui motif penembakan tersebut apakah untuk merampok bank ataukah aksi teror dengan sasaran korban anggota Polri. Peristiwa penembakan itu terjadi di halaman Kantor Bank BCA Cabang Jalan Emy Saelan Palu pada Rabu sekitar pukul 11.30 WITA.
Sumber Berita: http://regional.kompas.com/read/2011/05/25/15345675/Ketiga.Korban.Penembakan.Anak.Polisi
sonodhanny
26th May 2011, 12:17 AM
wah sangat lengkap sekali ni trit dan tambahannya,,,, sangat bermanfaat biar tidak timbul spekulasi yg aneh2 ndan,,, :hope:
sekalian pakai emot baru yah ndan,,, :wahaha:
:loveceriwis::loveceriwis::loveceriwis:
babingevet
26th May 2011, 06:58 AM
pengalihan ISU kah??
who knows..banyak orang gila di negara ini
j3ndiel
26th May 2011, 10:01 AM
wah sangat lengkap sekali ni trit dan tambahannya,,,, sangat bermanfaat biar tidak timbul spekulasi yg aneh2 ndan,,, :hope:
sekalian pakai emot baru yah ndan,,, :wahaha:
:loveceriwis::loveceriwis::loveceriwis:
Silahken ndan...terimakasih banyak kalo dirasa bermanfaat...nanti ane update lagi mengenai berita ini...
pengalihan ISU kah??
who knows..banyak orang gila di negara ini
Bisa jadi ndan...kita ga tau apakah ada grand skenario dibelakang semua kasus yang udah terjadi:hope:
j3ndiel
26th May 2011, 10:03 AM
Dua Jenazah Polisi Korban Penembakan Palu Tiba di Makassar
Makassar - Dua jenazah anggota Polda Sulawesi Tengah, yakni Bripda Januar Yudistira dan Bripda Andi Irbar yang menjadi korban penembakan di depan Bank BCA Palu, rabu siang kemarin (25/5/2011) pagi ini tiba di Makassar. Kedua jenazah diangkut dengan pesawat Lion Air dan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar pukul 08.10 Wita.
Kedua jenazah diupacarakan untuk serah-terima jenazah dari Polda Sulawesi Tengah pada pihak keluarga, dipimpin oleh Kapolda Sulteng Brigjen I Made Dewa Parsana, di terminal Kargo bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Jenazah Bripda Januar yang tiba di rumah duka, di Asrama Brimob Pabaeng-baeng langsung disambut ratap tangis dari keluarga dan kerabat almarhum.
Paman dan nenek Januar menangis histeris saat peti jenazah dibuka. Mereka tidak kuat menyaksikan jazad Januar yang terbujur kaku dan terbungkus kain kafan. Ibu korban, AKP Sri Bulan hanya bisa terdiam tanpa suara, dipeluk oleh rekannya, di depan peti jenazah.
Sementara jenazah Bripda Irbar juga diantar ke rumah duka, di Aspol Tallo Lama Blok C No 5, Kec. Tallo, Makassar. Rumah duka juga dipenuhi oleh keluarga dan rekan almarhum.
Rencananya kedua jenazah akan dikebumikan di Taman Pemakaman Anggota Polda Sulsel Siri Napacce, Daya, Makassar, sebelum dzuhur siang ini.
Sumber Berita: http://www.detiknews.com/read/2011/05/26/085442/1647304/10/dua-jenazah-polisi-korban-penembakan-palu-tiba-di-makassar
j3ndiel
26th May 2011, 10:06 AM
Polisi Korban Penembakan BCA Palu mendapatkan kenaikan Pangkat Satu Tingkat
Jakarta - Dua polisi, Bripda Andi Irbar dan Bripda Januar Yudhistira, korban penembakan misterius di BCA Palu, Palu Selatan, Sulawesi Selatan, mendapat kenaikan pangkat anumerta. Dua anggota tersebut dinaikkan satu pangkat menjadi brigadir satu (briptu).
"Tadi malam sudah diberikan keterangan oleh SDM Polda Sulawesi Tengah untuk menaikkan pangkatnya menjadi briptu (anumerta)," kata Kasubdit Penmas Bidhumas Polda Sulawesi Tengah Kompol Rostin saat dihubungi detikcom, Kamis (26/5/2011).
Rostin mengatakan, kenaikan pangkat itu akan dibacakan saat keduanya dimakamkan. Kedua jenazah akan dikebumikan di kampung halamannya di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kedua jenazah tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, pukul 08.10 Wita dengan menggunakan pesawat Lion Air. Kedua jenazah disambut dengan upacara serah-terima jenazah dari Polda Sulawesi Tengah pada pihak keluarga, dipimpin oleh Kapolda Sulteng Brigjen I Made Dewa Parsana, di terminal kargo bandara.
Jenazah Bripda Januar langsung dibawa ke rumah duka di Asrama Brimob Pabaeng-baeng. Sementara jenazah Bripda Irbar juga diantar ke rumah duka, di Aspol Tallo Lama Blok C No 5, Kec Tallo, Makassar.
Rencananya kedua jenazah akan dikebumikan di Taman Pemakaman Anggota Polda Sulsel Siri Napacce, Daya, Makassar, sebelum zuhur siang nanti.
Sumber Berita: http://www.detiknews.com/read/2011/05/26/091322/1647314/10/polisi-korban-penembakan-bca-palu-mendapat-kenaikan-pangkat-satu-tingkat?nd991103605
j3ndiel
26th May 2011, 10:10 AM
Dua Pria Diduga Penembak Polisi di BCA Palu Ditangkap
Jakarta - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menangkap dua pria yang diduga pelaku penembakan tiga anggota polisi yang tengah berjaga di BCA Palu, Jl Emy Saelan, Palu Selatan, Sulawesi Tengah. Kedua pria itu kini masih diperiksa di Mapolda Sulawesi Tengah.
Kapolres Palu AKBP Deden Garnada saat dikonfirmasi membenarkan penangkapan itu. "Ya betul, keduanya diamankan di Polda Sulawesi Tengah," kata Deden saat dhibungi detikcom, Kamis (26/5/2011).
Namun, Deden belum bersedia menyebutkan identitas keduanya. "Besok saja. Karena mereka juga masih terduga," ujar dia.
Deden mengatakan, kedua orang itu ditangkap di di wilayah Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Rabu (25/5) sekitar pukul 19.00 WITA. Polisi belum menemukan barang bukti senjata api dari keduanya.
Tiga polisi yang berjaga di depan BCA Palu, Jl Emy Saelan, Palu Selatan, Sulawesi Tengah, diberondong kelompok misterius, Rabu (25/5/2011). Aksi ini tergolong berani karena dilakukan di siang bolong.
Dalam aksinya, para pelaku menggunakan penutup wajah dan helm. Sekitar pukul 11.20, pelaku yang berjumlah empat orang itu berhenti di depan BCA Palu.
Dua pria berbadan tegap turun dari motor dan menghampiri tiga polisi yang sedang berjaga. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun mereka langsung memberondong petugas dengan senjata laras panjang, diduga M-16.
Setelah melakukan penembakan, secepat kilat mereka lalu kabur ke arah selatan Kota Palu. Mereka tidak melakukan perampokan.
Akibat penembakan itu dua polisi yakni Bripda Irbar dan Bripda Januar Yudhistira tewas. Mereka kena tembak di kepala dan dada. Sedangkan Bripda Dedy Anwar luka tembak di kaki. Para korban lalu dibawa ke RS Bhayangkara Palu.
Peristiwa ini membuat kawasan setempat heboh. Tak lama kemudian Gubernur Sulteng Ahmad Tanribali Lamo datang untuk meninjau. Sementara kantor BCA tersebut memutuskan tutup lebih awal.
Sumber Berita: http://www.detiknews.com/read/2011/05/26/015551/1647242/10/2-pria-diduga-penembak-polisi-di-palu-ditangkap?n990102mainnews
j3ndiel
26th May 2011, 10:12 AM
Tiga Senjata Laras Panjang Disita dari Penembak Polisi di BCA Palu
Jakarta - Dua pria yang ditangkap Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah terkait penembakan polisi di BCA Palu, telah ditetapkan sebagai tersangka. Selain menyita motor Yamaha Jupiter, polisi juga menyita senjata api laras panjang.
"Tiga pucuk senjata api laras panjang dan motor disita," ujar Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar saat dihubungi detikcom, Kamis (26/5/2011).
Boy Rafli mengatakan, dua tersangka telah ditangkap pada Kamis (26/5) dini hari. Sementara dua lainnya masih dalam pengejaran.
Sementara itu, Kepala Subdit Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya Kompol Rostin mengatakan dua tersangka yang ditangkap adalah pengendara motor Yamaha RX King dan Yamaha Jupiter. Kedua tersangka ditangkap di Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Rabu (25/5) sekitar pukul 19.00 WITA.
"Pelaku penembakannya masih dikejar," katanya.
Kawanan penembak misterius menembak secara membabi-buta di depan BCA Palu, Jl Emy Saelan, Palu Selatan, pada Rabu (25/5) pukul 11.30 Wita. Dalam aksi tersebut, dua anggota polisi bernama Bripka Andi Irbar dan Bripka Januar Yudhistira tewas. Sementara Bripda Dedy Anwar mengalami luka tembak di kaki sebelah kirinya. Usai melakukan penembakan, pelaku melarikan diri.
Polisi mengejar pelaku sehingga terjadi baku tembak. Malam harinya dua pelaku tertangkap.
Sumber Berita: http://www.detiknews.com/read/2011/05/26/100246/1647352/10/3-senjata-laras-panjang-disita-dari-penembak-polisi-di-bca-palu?9911012
atheis
26th May 2011, 10:17 AM
wah mantap nih ada yg update terus :mantap:
j3ndiel
26th May 2011, 10:18 AM
wah mantap nih ada yg update terus :mantap:
Semoga bisa bermanfaat ndan...:hope:
j3ndiel
26th May 2011, 02:36 PM
Pelaku Penembakan Diduga Satu Komplotan
JAKARTA, KOMPAS.com � Kepolisian menduga, pelaku penembakan para polisi yang melakukan razia di sekitar Palu, Sulawesi Tengah, adalah komplotan pelaku penembakan tiga polisi di Jalan Emy Saelan, Palu. Setelah baku tembak sekitar pukul 16.00 Wita, keduanya berhasil lolos.
"Kami duga yang menembak polantas ketika dilakukan pemeriksaan adalah orang yang menembak tiga anggota kami. Mereka sedang menuju luar Kota Palu, arah pesisir selatan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kamis (26/5/2011).
Dikatakan Boy, kepolisian berhasil menangkap dua dari empat pelaku penembakan ketika menuju wilayah Donggala sekitar pukul 18.00 Wita. Keduanya berinisial H (26) dan F (23). Dua pelaku lain masih diburu.
"Petugas kami tidak mengalami kesulitan (saat penangkapan) karena jumlah kami cukup," ucap Boy.
Dari tangan keduanya disita tiga senjata api. Dua di antaranya milik pelaku, yakni jenis Jungle US Caraben berikut lima butir peluru dan jenis M16 berikut magazen dan 25 butir peluru. Satu senjata api lain jenis V2 milik polisi yang dirampas.
Ketika ditanya apakah keduanya anggota kelompok teroris, Boy menjawab, "Kami sedang dalami. Pemeriksaannya juga melibatkan Densus 88 Antiteror untuk mengetahui lebih dalam motifnya."
Apakah penembakan itu masuk kualifikasi perbuatan teror? "Semua akan dilihat dari aspek-aspek tindakan yang mereka lakukan. Kalau memenuhi unsur-unsur tindak pidana teror, tentu bisa dijerat. Tapi kalau hanya terkait pidana umum, ya, dijerat pidana umum," jawab Boy.
Seperti diberitakan, empat pelaku datang dengan dua sepeda motor sekitar pukul 11.00 Wita. Dua orang di antaranya turun dari sepeda motor, lalu menyerang dengan senjata api laras panjang terhadap tiga anggota Direktorat Pengamanan Obyek Vital yang berjaga di pos di dekat kantor Bank BCA.
Akibatnya, dua polisi, yakni Bripda Gustiar Yudistira dan Bripda Prawira, tewas dengan kondisi tiga sampai lima luka tembak. Satu polisi lagi, Bripda Dedi Edwar, terluka di bagian lengan. Dedi dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Palu.
Sumber Berita: http://regional.kompas.com/read/2011/05/26/1229011/Pelaku.Penembakan.Diduga.Satu.Komplotan
j3ndiel
26th May 2011, 02:38 PM
Belasungkawa Taufiq Kiemas untuk Korban Penembakan Palu
JAKARTA, KOMPAS.com � Ketua MPR Taufiq Kiemas menyampaikan ucapan belasungkawa sedalam-dalamnya atas peristiwa penembakan terhadap tiga polisi di Jalan Emy Saelan, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu kemarin. Meski sudah menjadi risiko aparat keamanan, Taufiq menyesalkan kejadian tersebut.
"Jadi bagian pengamanan enggak enak juga, tapi itu risikonya. Saya mengucapkan belasungkawa," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/5/2011).
Ke depan, kata Taufiq, aparat keamanan perlu waspada. Namun, Taufiq mengakui keputusan untuk menambah personel petugas keamanan biarlah bergantung pada aparat keamanan yang bertugas di daerah tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, kemarin tiga anggota Direktorat Pengamanan Obyek Vital yang berjaga di pos di dekat kantor Bank BCA di kawasan tersebut diserang dengan senjata api laras panjang oleh empat pelaku yang datang dengan dua sepeda motor sekitar pukul 11.00 WITA.
Bripda Gustiar Yudistira dan Bripda Prawira tewas dengan tiga sampai lima luka tembak. Bripda Dedi Edwar terluka di bagian lengan dan masih dirawat hingga kini. Setelah melakukan penembakan, pelaku tidak merampok Bank BCA. Mereka hanya mengambil senjata api milik anggota itu, lalu melarikan diri. Polisi masih mencari motif dari pelaku penembakan tersebut.
Kemarin, polisi sudah berhasil meringkus dua orang yang diduga pelaku. Sementara dua pelaku lagi masih buron.
Sumber Berita:http://nasional.kompas.com/read/2011/05/26/1232223/Belasungkawa.Taufiq.Kiemas.untuk.Palu
j3ndiel
26th May 2011, 02:41 PM
Anakku Serahkan Nyawa di Palu
MAKASSAR, KOMPAS.com - Dua korban tewas dalam penembakan anggota Polisi yang bertugas di BCA Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) Bripda GustiarYudisthira dan Bripda Andi Irbar tiba di Makassar, Kamis (26/5/2011) siang.
Ibu korban histeris saat melihat jenazah tiba di Kargo Bandara Sultan Hasanuddin. Serah terima jenazah dipimpin langsung oleh Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal I Made Dewa Parsana.
Nurhayana tak kuasa menahan beban tubuhnya. Dalam keadaan terpapah, ibunda Bripda Andi Irbar, satu dari dua korban insiden penembakan, meratapi peti mati putranya.
Nurhayana menanti kedatangan pesawat Lion Air tujuan Palu-Makasassar tiba di Bandara Sultah Hasanuddin sejak pukul 8.00 wita. Di samping Nurhayana, suaminya AKP Basir Jafar kerap kali bergumam menyesali kepergian putranya. "Anak pergi menyetor nyawa di palu... kenapa begitu cepat dia pergi," ujarnya terisak.
Menurut Nurhayana, sebelumnya Andi Irbar sempat pulang ke Makassar untuk beberapa hari. Sang ibu, sempat menahannya untuk tak kembali ke Palu. "Saya memintanya seminggu di Makassar, tak tahunya beberapa hari di Palu, dia tewas tertembak," paparnya.
Kesedihan mendalam membuat Kepala Polda Sulteng Brigadir Jenderal I Made Dewa Parsana menghampiri mereka dan mengucapkan bela sungkawa. Kedua orang Tua Andi Irbar hanya bisa mengangguk pasrah mendengarkan pernyataan I Made.
Begitu jenazah tiba di ruang kargo, tangis Nurhayana pun pecah. Peti jenazah yang diselimuti kain bendera merah putih pun dipeluknya. Tiga anggota polwan kewalahan menenangkannya.
Saat upacara serah terima akan digelar, Nurhayana pun dipapah keluarga menunggu di mobil ambulance. Begitu pun dengan AKP Sri Bulan, ibunda Bripda Gustia Yudisthira. Kedua ibu yang sama kehilangan putrapun saling berpelukan meluapkan emosi kehilangan orang yang mereka cintai.
Usai serah terima, keduanya langsung dibawa ke rumah duka Sultan Abdullah Asrama Polisi Tallo dan Aspol Perwira Polda Pa'baeng-Baeng Makassar.
Kedua korban adalah putra anggota Polri. Bripda Gustiar Yudisthira adalah putra dari AKP M Ali Lantara, perwira Reskrim dan AKP Sri Bulan Perwira Biro Ops Polda Sulsel. Sedangkan Andi Irbar putra dari AKP Basir Jafar Perwira PJR Polda Sulsel.
Sumber Berita:http://regional.kompas.com/read/2011/05/26/14110925/Anakku.Serahkan.Nyawa.di.Palu.
atheis
26th May 2011, 03:34 PM
biar gk ada yg bikin thread dgn tema sama.... sementara trit ane sticky :D
@j3ndiel (http://ceriwis.us/member.php?u=41094) : thanks buat updatenya :mantap:
j3ndiel
26th May 2011, 03:38 PM
biar gk ada yg bikin thread dgn tema sama.... sementara trit ane sticky :D
@j3ndiel (http://ceriwis.us/member.php?u=41094) : thanks buat updatenya :mantap:
Thanks ndan....:mantap:
j3ndiel
26th May 2011, 03:42 PM
Ribuan Orang Padati Prosesi Pemakaman
http://i54.tinypic.com/2hib4gl.jpg
MAKASSAR, KOMPAS.com � Ribuan anggota keluarga besar Bayangkara Makassar memenuhi Pemakaman Sirina Pacce Suddiang, Makassar. Mereka mengantar jenazah Bripda Gustiar Yudisthira dan Bripda Andi Irbar, anggota polisi yang tewas tertembak dalam insiden di BCA Palu, ke peristirahatan terakhir.
Iring-iringan jenazah Bripda Gustiar Yudisthira tiba di pemakaman Sirina Pacce, tepat di belakang Mapolda Sulawesi Selatan, Kamis (26/5/2011) sekitar pukul 12.30 Wita. Sebelumnya telah tiba terlebih dahulu jenazah Bripda Andi Irbar.
Upacara pemakaman ini dihadiri oleh Kepala Polda Sulawesi Selatan Irjen Johny Waenal Usman. Sebanyak 20 orang pasukan dari Brimob dan Samapta Polda Sulsel melakukan tembakan salvo mengiringi diturunkannya dua jenazah dalam liang lahat.
Hujan air mata pun mengiringi kepergian kedua anggota polisi asal Makassar itu. Tak henti-hentinya ibunda keduanya, yakni Nur Hayana dan AKP Sri Bulan, menangis dalam pelukan suami masing-masing.
Bahkan, beberapa anggota keluarga sempat pingsan terbawa emosi. Polisi tak hanya kewalahan mengamankan jalannya prosesi pemakaman, tetapi pun direpotkan dengan banyaknya anggota keluarga yang pingsan.
Kedua korban adalah putra anggota Polri. Bripda Gustiar Yudisthira adalah putra dari AKP M Ali Lantara, perwira Reskrim, dan AKP Sri Bulan, perwira Biro Ops Polda Sulsel. Sementara Andi Irbar adalah putra dari AKP Basir Jafar, perwira PJR Polda Sulsel.
Sumber Berita: http://regional.kompas.com/read/2011/05/26/14332895/Ribuan.Orang.Padati.Prosesi.Pemakaman
j3ndiel
26th May 2011, 06:26 PM
Polisi Selidiki Motif dan Senjata Penembak Palu
VIVAnews - Dua anggota Polres Palu, Sulawesi Tengah, tewas ditembak ketika sedang berjaga di depan Bank Central Asia, kemarin. Belum diketahui alasan penembakan.
Kepolisian pun masih mendalami motif penembakan. "Motifnya kami kembangkan. Yang jelas dekat dengan bank, dan ada petugas," kata Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo, di Istana Kepresidenan, Kamis, 26 Mei 2011.
Kepolisian sendiri telah berhasil menangkap dua pelaku penembakan tersebut, yaitu AR dan PI. "Kemudian ada 3 senjata api, laras panjang semuanya, dan 1 senjata anggota," ujar Timur.
Kapolri menjelaskan, senjata yang dipakai ketika penembakan adalah senjata laras pendek. Pelaku, kata Timur, juga mengambil senjata aparat yang tertembak.
"Tapi sudah berhasil direbut kembali dengan penangkapan 2 tersangka tadi," kata mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Selanjutnya, kata dia, polisi juga masih menyelidiki asal senjata yang digunakan pelaku. "Tentunya sekali lagi ini masih awal. Tentu petugas akan lakukan langkah-langkah penyelidikan," kata dia. (umi)
Sumber Berita: http://nasional.vivanews.com/news/read/222847-polisi-selidiki-motif-dan-senjata-pelaku
j3ndiel
26th May 2011, 06:30 PM
Keluarga Polisi Korban Penembakan Palu Histeris
http://i56.tinypic.com/2n7fngl.jpg
VIVAnews --Suasana haru mewarnai pemakaman Bripda Januar Yudhistira dan Bripda Andi Ibrar, dua anggota polisi yang menjadi korban penembakan brutal di Palu, Sulawesi Tengah.
Jenazah mereka dimakamkan di Taman Bahagia Siri Na Pacce, Sudiang, Makassar. Selain dihadiri keluarga dan kerabat dekat, juga ada petinggi Polda Sulselbar, termasuk Kapolda Sulselbar, Irjen Polisi Johny Wainal Usman.
Tujuh tembakan salvo dilepaskan sebagai penghormatan terakhir pada jenazah. Saat jenazah akan diturunkan ke liang lahat, keluarga besar Bripda Januar maupun Bripda Andi Ibrar tak kuasa menahan tangis. Mereka bahkan histeris sambil memanggil nama orang-orang tersayang yang meninggal mendadak. Bahkan Rina, adik Andi Ibrar terlihat pingsan. Ia terpaksa dibopong oleh keluarga lainnya agar tidak terjatuh.
Sementara itu dalam sambutan terakhir, Kasat Polisi Jalan Raya, AKBP Hidayat yang memimpin prosesi pemakaman menyampaikan, bahwa kematian akan dihadapi oleh siapa saja, baik anggota polisi maupun lainnya.
Namun ia mengingatkan kepada seluruh anggota polisi agar senantiasa berhati-hati ketika menjalankan tugas. "Kehati-hatian dan kewaspadaan harus diutamakan ketika menjalankan tugas sebagai anggota polisi," kata dia, Kamis 26 Mei 2011.
Sebelum dimakamkan, dua almarhum disemayamkan di rumah duka masing-masing, yakni Bripda Januar Yudhistira di Asrama Brimob Polda Pabaeng-baeng Nomor 36. Sedangkan Bripda Andi Ibrar di Asrama Polisi Tallo blok C Nomor 5.
Keduanya ditembak orang tak dikenal pada Rabu kemarin saat bertugas di ATM BCA, Jalan Emy Saelan Palu, Sulawesi Tengah. (eh)
Sumber Berita: http://nasional.vivanews.com/news/read/222794-keluarga-polisi-korban-penembakan-histeris
j3ndiel
26th May 2011, 06:32 PM
Belajar dari Insiden Palu, Razia Kian Gencar
http://i52.tinypic.com/68sh01.jpg
VIVAnews -- Penembakan brutal yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu kemarin membuat Kepolisian Polda Metro Jaya dan jajarannya meningkatkan kesiapsiagaan pengamanan. Razia bakal gencar dilakukan.
"Ini dilakukan pada beberapa titik obyek vital," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar, Kamis 26 Mei 2011 di Jakarta.
Menurut Baharudin, Polda Metro Jaya juga meningkatkan kewaspadaan pengamanan terhadap pejabat penting atau "very very important person" (VVIP) dan lokasi pelayanan umum, seperti bank.
Selain meningkatkan pengamanan obyek vital, pimpinan Polda Metro Jaya menginstruksikan jajaran kepolisian wilayah menggelar razia pada titik tertentu. Nantinya, pimpinan kepolisian wilayah memiliki kewenangan untuk menentukan lokasi dan sasaran razia.
"Contoh sasaran razianya seperti senjata api. Maka petugas akan memeriksa kendaraan untuk mencari senjata," ujar Baharudin. Ia menyatakan selama ini, kegiatan razia cukup efektif untuk mengantisipasi tindak kejahatan.
Sebelumnya, kawanan penjahat melepaskan tembakan yang menewaskan dua petugas kepolisian di depan kantor Bank Central Asia (BCA) Jalan Emy Saelan, Palu Selatan, Sulawesi Tengah, Rabu 25 Mei 2011.
Kedua anggota yang tewas, yakni Bripka Andi Irbar dan Bripka Januar Yudhistira, sedangkan Bripda Dedy Anwar mengalami luka tembak pada kaki sebelah kirinya.
Polisi telah menangkap dua orang yang diduga sebagai pelaku penembakan dan menyita tiga unit senjata api laras panjang, Kamis dini hari 26 Mei 2011, sedangkan dua orang lainnya masih buron.
� VIVAnews
Sumber Berita: http://metro.vivanews.com/news/read/222772-polda-metro-perketat-pengamanan-bank-dan-vvip
abangbung
26th May 2011, 09:59 PM
ane masih bingung :gaktau: mengenai motif penembakannya apa, karena td ane liat di tv motor yang dipake penembak dibuang ke hutan.. udah dicari polisi, motorpun melayang hehe,..
btw, thx udah bikin nih trit kmrn ane ga liat beritanya soalnya hehe,..
:ide::curiga:
j3ndiel
27th May 2011, 10:38 AM
ane masih bingung :gaktau: mengenai motif penembakannya apa, karena td ane liat di tv motor yang dipake penembak dibuang ke hutan.. udah dicari polisi, motorpun melayang hehe,..
btw, thx udah bikin nih trit kmrn ane ga liat beritanya soalnya hehe,..
:ide::curiga:
Makasih dah komen ndan...:hope:
Motifnya sampai saat ini blum ada pemberitaan lebih lanjut, baik itu Motif "asli" maupun Motif "karangan"...:hammer:
j3ndiel
27th May 2011, 10:47 AM
Razia Pelaku Penembakan di Jalur Barat
POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com � Perburuan terhadap pelaku penembakan dua anggota polisi di depan Bank BCA Palu terus dilakukan. Pihak kepolisian terus berupaya mempersempit ruang gerak para pelaku yang diduga akan melarikan diri ke luar kota Palu.
Di Polewali Mandar, yang merupakan lintasan barat dari kota yang berbatasan dengan Palu, Kamis (26/5/2011), digelar razia terhadap setiap kendaraan yang melintas di perbatasan. Puluhan petugas Polres Polewali mendadak berjaga di sejumlah lokasi.
"Razia ini untuk memastikan tidak satu pun pelaku meloloskan diri di jalur lintas barat," ujar Kepala Polres Polewali Mandar Ajun Komisaris Besar I Gusti Ngurah Rai Mahaputra.
Petugas tak hanya menggeledah pengendara motor dan mobil angkutan umum, tetapi juga kendaraan pribadi truk dan mobil boks. Langkah ini dilakukan untuk memastikan tidak satu pun pelaku luput dari kejaran petugas.
Selain memeriksa isi kendaraan, identitas pengemudi dan penumpang pun diperiksa. Tak luput dalam razia ini, barang bawaan juga digeledah. Namun, razia yang digelar sejak sore tadi tak menemukan satu orang pun yang dicurigai sebagai pelaku penembakan.
Seperti diberitakan, polisi telah menangkap dua orang yang diduga sebagai anggota komplotan penyerangan Bank BCA Cabang Palu kemarin. Para penyerang menewaskan Bripda Gustiar Yudisthira dan Bripda Andi Irbar yang dimakamkan siang tadi di Makassar.
Sumber Berita: http://regional.kompas.com/read/2011/05/26/1808582/Razia.Pelaku.Penembakan.di.Jalur.Barat
http://u.ceriwis.us/img/17956cooltext524923436.gif
j3ndiel
27th May 2011, 10:50 AM
Buru Pelaku, Razia di Jalur Perbatasan
MAKASSAR, KOMPAS.com � Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan ikut melakukan pengejaran pelaku penembakan dua anggota polisi saat bertugas di kantor BCA Jalan Emy Saelan, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (25/5/2011).
Salah satu upaya untuk membekuk pelaku penembakan itu adalah dengan memperketat jalan masuk dan keluar jalur perbatasan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Hal ini diungkapkan Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Jhony Waenal Usman kepada wartawan, Kamis, seusai menghadiri pemakaman Bripda Gustiar Yudistira dan Briptu Andi Irbar di Pemakaman Sirina Passe, Jalan Daeng Rama, Makassar.
Jalur trans-Sulawesi adalah daerah perbatasan antara Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Daerah ini menjadi pintu masuk kedua provinsi dan dijaga ketat oleh anggota polisi. "Kami akan tutup akses pelaku sehingga ruang geraknya makin sempit. Saya sudah meminta jajaran polresta di daerah-daerah perbatasan meningkatkan penjagaan," kata Jhony.
Razia yang dilakukan polisi berupa pemeriksaan identitas warga yang melintas, kendaraan pun akan diperiksa, termasuk identitas sopir dan penumpang diperiksa, barang-barang juga akan digeledah untuk mencari senjata tajam, penyelundupan senjata, dan bahan peledak.
Hal ini, kata Jhony, untuk memastikan siapa pun steril dari dugaan pelaku penembakan yang menewaskan dua polisi serta jaringan kelompok teroris juga kawanan perampok. "Warga yang melintas harus memperlihatkan KTP sebagai identitas diri, " kata Jhony.
Dengan razia ini, peluang untuk menekan angka kejahatan akibat mudahnya akses peredaran senjata ilegal, yang belakangan ini marak bermunculan penembak misterius.
Sumber Berita: http://regional.kompas.com/read/2011/05/27/07553153/Buru.Pelaku.Razia.di.Jalur.Perbatasan
http://u.ceriwis.us/img/17956cooltext524923436.gif
j3ndiel
27th May 2011, 10:53 AM
Yudi Ditembak, 5 Menit Usai Telpon Ibunya
MAKASSAR, KOMPAS.com — Seusai melakukan prosesi pemakaman di Pemakaman Sirina Pacce Suddiang, keluarga dua anggota kepolisian yang tewas tertembak dalam insiden di Kota Palu menggelar acara tahlilan di kediaman masing-masing.
Rumah duka Bripda Justiar Yudistira di Jalan Sultan Abdullah, Asrama Polisi Tallo, Kamis (26/5/2011), ramai dikunjungi oleh keluarga dan kerabat, juga Keluarga Besar Bayangkara Makassar.
Beberapa karangan bunga dari kerabat, bahkan dari Mapolda Sulawesi Tengah dan Mapolda Sulawesi Selatan, terpampang di halaman rumah sebagai tanda belasungkawa.
Yudi, panggilan Justiar Yudistira, adalah putra pertama penyidik Direktorat Reserse Kriminal Polda Sulsel Ajun Komisaris M Ali Lantara. Bersama tiga rekannya, ia ditembak saat mengamankan Bank Central Asia (BCA) Cabang Palu, Jalan Emy Saelan, Palu, Sulawesi Tengah.
Dua dari tiga korban penembakan itu tewas, termasuk Yudi dan Andi Ibrar, sedangkan Briptu Dedy masih kritis di Rumah Sakit Bayangkara Palu. Kematian ini menimbulkan luka mendalam bagi Sri Bulan, ibunda Yudi.
"Saya sempat komunikasi dengan Yudi, lima menit sebelum terjadi penembakan," kata Sri. Ia menuturkan, kabar tertembaknya Yudi disampaikan oleh rekannya di Mapolda Sulawesi Selatan.
Ia dan suaminya semakin yakin bahwa anaknya menjadi korban penembakan setelah menonton berita di televisi. "Ternyata itu telepon terakhir Yudi," ujarnya terisak.
Yudi bertugas pertama kali di Polres Palu pada Desember 2010. Pemuda ini dikenal riang dan memiliki bakat berakting. Ia kerap mengikuti lomba model sebelum menjadi anggota Polri. Yudi yang besar di Jakarta sering mengikuti casting film dan sinetron.
Bahkan, ia pernah menjadi artis figuran dalam sinetron Cinta Monyet yang ditayangkan sebuah stasiun TV swasta dan Di Sini Ada Setan produksi SinemaArt. Film yang disutradarai Purnomo Chakil ini diangkat ke layar lebar setelah versi sinetronnya ditayangkan di televisi menarik jutaan penonton. Kini sang aktor yang berprofesi sebagai polisi itu kini telah tiada. Sumber Berita: http://regional.kompas.com/read/2011/05/27/0831191/Yudi.Ditembak.5.Menit.Usai.Telpon.Ibunya
http://u.ceriwis.us/img/17956cooltext524923436.gif
j3ndiel
27th May 2011, 05:05 PM
Perburuan Juga Dilakukan di SULBAR
MAJENE, KOMPAS.com - Perburuan dua dari empat pelaku penembakan yang menewaskan dua anggota polisi di bank BCA di Jalan Emmy Saelan, Palu, hingga siang ini (Jumat, 27/5/2011) terus berlanjut.
Perburuan tak hanya dilakukan di perbatasan Pasang Kayu dan Donggala, Palu. Pada jalur lintas Barat Sulawesi, sepanjang 450 kilometer, pun dilakukan penyisiran. Termasuk yang dilakukan secara serentak oleh Kepolisian Resor Majene, Mamuju dan Matra Sulawesi Barat.
Pengguna jalan yang melintas di jalur barat dari Palu harus melewati beberapa kali pemeriksaan. Kapolres Majene, AKBP Jamal Ahmad Yani mengantisipasi pelarian dua pelaku yang kini masih buron, melalui jalur lintas barat Sulawesi, yang termasuk wilayah hukum Majene.
"Kita perketat pemeriksaan di jalur ini untuk memastikan pelaku tidak lolos di jalur Barat Sulawesi dan Majene," ujar Kapolres
Sumber Berita: http://regional.kompas.com/read/2011/05/27/13374650/Perburuan.Juga.Diilakukan.di.Sulbar
http://u.ceriwis.us/img/53121cooltext525176277.png
MASVE
27th May 2011, 06:22 PM
weeew...gitu ya...:tanya
j3ndiel
27th May 2011, 06:23 PM
weeew...gitu ya...:tanya
Menurut sumber dari berbagai media online memang seperti itu ndan...namun apakah ada motif asli dari semua ini blum ada yang tau kecuali pelaku dan orang yang dibelakang layar...
dspecialwan
28th May 2011, 12:50 AM
turut berduka ndan, ama nyang tewas
j3ndiel
28th May 2011, 03:22 PM
Tiga Kali Survei, Pelaku Penembakan Beraksi
JAKARTA, KOMPAS.com � Kepala Bagian Penerangan Umum Markas Besar Kepolisian Negara RI Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, pelaku penembakan di Palu, Sulawesi Tengah, sudah mempelajari lokasi sasaran sebelum beraksi. Pelaku mendatangi lokasi sebanyak tiga kali untuk memastikan waktu yang tepat guna melancarkan aksinya.
"Yang jelas tindak pidana pembunuhan sudah direncanakan karena mereka sudah menyurvei tempat itu sebanyak tiga kali dan mencari kesempatan yang dirasakan paling tepat pada siang itu," kata Boy saat dijumpai di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (27/5/2011).
Lebih lanjut Boy mengatakan, untuk mempersangkakan pelaku dengan tindak pidana terorisme, kepolisian masih mengumpulkan bukti-bukti yang berkaitan dengan tindakan terorisme. "Sedang didalami kasus tindak pidana teroris karena perlu ada alat bukti untuk mempersangkakan yang bersangkutan dengan tindakan terorisme," ujar Boy.
Boy mengatakan, kedua pelaku yang tertangkap belum mempunyai catatan kriminal, khususnya di wilayah Sulawesi Tengah. Kepolisian sudah menelusuri latar belakang keluarga dan sudah diketahui identitas pelaku.
"Untuk mengetahui latar belakang mereka, kepolisian mencari informasi dari pihak keluarga. Keduanya warga Poso, F berprofesi sebagai buruh dan A non-job atau pengangguran," kata Boy.
Seperti diberitakan, empat pelaku datang dengan dua sepeda motor sekitar pukul 11.00 wita. Dua orang di antaranya turun dari sepeda motor, lalu menyerang tiga anggota Direktorat Pengamanan Obyek Vital�yang berjaga di pos di dekat kantor Bank BCA Jalan Emy Saelan, Palu�dengan senjata api laras panjang, Rabu (25/5/2011).
Akibat penyerangan itu, dua polisi, yakni Bripda Gustiar Yudistira dan Bripda Prawira, tewas dengan tiga sampai lima luka tembak. Satu polisi lagi, Bripda Dedi Edwar, terluka di bagian lengan. Dedi dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Palu.
Setelah melakukan penembakan, pelaku tidak merampok Bank BCA. Mereka hanya mengambil senjata api milik anggota itu, lalu melarikan diri. Dalam hitungan jam, kepolisian berhasil menangkap dua orang yang diduga pelaku penembakan terhadap tiga polisi di Jalan Emy Saelan, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (25/5/2011). Dua pelaku lainnya masih diburu.
Sumber Berita: http://regional.kompas.com/read/2011/05/28/11340213/3.Kali.Survei.Pelaku.Penembakan.Beraksi
http://u.ceriwis.us/img/17956cooltext524923436.gif
j3ndiel
30th May 2011, 11:01 AM
Otak Penembakan di Palu Pun Anak Polisi?
POMBEWE, KOMPAS.com — "Bapaknya dulu polisi, tapi sudah lama meninggal dunia," kata Ti’i, warga Pombewe, Sulawesi Tengah, Sabtu (28/5/2011) di lokasi penggeledahan rumah pelaku penembakan yang menewaskan dua anggota polisi di Palu, Rabu (25/5/2011) pekan lalu.
Rumah Fauzan di Dusun II Jalan Pramuka, Desa Pombewe, digeledah tim dari Perlawanan dan Teror (Wanteror) serta penjinak bahan peledak Brimob Polda Sulawesi Tengah. Dalam penggeledahan tersebut, polisi hanya mengamankan beberapa komponen sepeda motor yang sudah terpisah dari rangkanya. Selain itu, polisi juga menemukan peralatan perbengkelan.
Penggeledahan tersebut dilakukan setelah polisi menangkap dua orang yang diduga pelaku dalam aksi penembakan di BCA Palu. Tidak ada pejabat polisi yang berwenang memberikan keterangan dari penggerebekan tersebut. Namun, Fauzan disebut-sebut sebagai salah seorang yang diduga terkait dengan jaringan pelaku penembakan sadis tersebut.
Menurut Ti’i, Fauzan di desanya biasa dipanggil Uzan. Dia dikenal sebagai seorang yang taat beragama. Setiap magrib datang, dia pun langsung bergegas ke masjid, bahkan kerap mengumandangkan adzan magrib di Dusun II Desa Pombewe. "Kami sama sekali tidak menyangka kalau dia itu orang yang dicari polisi. Kami kaget, kenapa banyak polisi datang ke sini," kata Ti’i.
Menurut perempuan berusia sekitar 40 tahun ini, Fauzan adalah warga asli di Pombewe. Sejak kecil, dia sudah bergaul dengan teman-teman sebayanya di desa itu. Sekitar dua tahun lalu, Fauzan menikah dengan seorang janda beranak empat.
Menurut sejumlah warga, istrinya berasal dari Sumatera. Namun, warga tidak mengenal sama sekali siapa nama istri Fauzan. Sejak Fauzan menikah dengan istrinya, mereka belum dikaruniai anak. "Kira-kira sebulan lalu istrinya ke Jawa karena katanya anak dari suami sebelumnya kecelakaan," kata Ti’i.
Hal ini berbeda dengan keterangan salah seorang keluarga Fauzan. Menurutnya itu, Fauzan lebih banyak di Kota Palu karena kebetulan orangtuanya juga memiliki rumah di Kota Palu. Fauzan ke Pombewe hanya sesekali. Namun setelah menikah, Fauzan sudah menetap di Pombewe dengan kegiatan berkebun cabai.
Sementara itu, Ansar, yang juga warga di Pombewe, mengakui, Fauzan adalah anak mantan seorang polisi. Dia anak ketiga dari dua bersaudara. Semua saudaranya adalah laki-laki. Kakak tertuanya juga masih seorang polisi aktif. "Orangnya baik. Kalau dia ketemu saya, selalu dia panggil 'Om'. 'Mau ke mana Om'," Ansar menirukan.
Baik Ti’i maupun Ansar tidak mengetahui sama sekali kegiatan Fauzan selain dari berkebun cabai di Pombewe. Bahkan kata mereka, kebun yang diolah Fauzan cukup sukses sehingga ia bisa membangun rumah permanen meski belum terpasangi atap. "Apa kegiatannya di luar sana, saya tidak tahu," kata Ansar.
Ti’i dan Ansar juga mengatakan, sebelumnya Fauzan pernah divonis pengadilan hingga dijatuhi hukuman penjara beberapa bulan. Keduanya tidak mengetahui pasti kasus yang menggiring Fauzan ke penjara. Namun, mereka menduga hal itu terkait dengan kasus kriminal pencurian. "Setelah dari penjara itulah ia baru menikah dengan istrinya yang saat ini," cerita Ti’i.
Nonci, tetangga terdekat Fauzan, mengatakan, dia kali terakhir bertemu Fauzan pada Jumat (20/5/2011) atau lima hari sebelum terjadinya aksi penyerangan bersenjata terhadap tiga anggota polisi di BCA Palu. Aksi penyerangan tersebut menewaskan dua anggota polisi berpangkat bripda dan melukai seorang polisi lainnya yang juga berpangkat sama.
Menurut Nonci, dia jarang berkomunikasi dengan Fauzan karena kesibukannya sebagai pedagang telur. Nonci selalu bertemu Fauzan setiap hari Jumat karena hari itu Noncy tidak berdagang. "Saya tidak tahu siapa nama istrinya. Kami di sini hanya biasa memanggil istrinya dengan Mama Baco," cerita Nonci.
Mungkinkah Fauzan yang anak polisi adalah salah satu otak pelaku aksi di Palu? Hingga kini pihak kepolisian belum memberikan penjelasan rinci terkait pemeriksaan dan penggeledahan tersebut. Namun, yang pasti, dua korban tewas dalam penembakan itu pun merupakan Putra Anggota Polisi. Sumber Berita: http://regional.kompas.com/read/2011/05/30/09545765/Otak.Penembakan.di.Palu.Pun.Anak.Polisi
http://u.ceriwis.us/img/17956cooltext524923436.gif
j3ndiel
31st May 2011, 10:46 AM
Keempat Pelaku Termasuk Jaringan Teroris
JAKARTA, KOMPAS.com � Empat pria pelaku penembakan tiga polisi di Poso, Sulawesi Tengah, terindikasi tergabung dalam jaringan teroris. Hal ini berdasarkan penyidikan tim Densus 88 Antiteror Polri, yang hingga kini masih mendalami kelompok teroris yang terkait dalam peristiwa itu.
"Mereka terindikasi jaringan teroris," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Senin (30/5/2011).
Anton mengatakan, hasil penggeledahan rumah Haryanto di Kelurahan Moengko Baru, Poso Kota, ditemukan berbagai bahan untuk merakit bom, seperti sulfur dan pipa. Haryanto adalah salah satu pelaku yang tertangkap saat razia. Pelaku lain yang juga tertangkap yakni Firdaus.
Anton menambahkan, kelompok mereka terindikasi melakukan pencurian kendaraan bermotor untuk mendanai kegiatan. Indikasi itu berdasarkan ditemukannya kunci T di rumah Haryanto. Selain itu, lanjut Anton, kelompok mereka berencana merampok toko emas.
"Mereka sengaja mencari senjata api dengan harapan ingin mengumpulkan senjata api sebanyak-banyaknya," ucap Anton. Seperti yang diberitakan, mereka merampas satu senjata api jenis SS1 V2 milik anggota. Senjata itu berhasil disita bersama dua senjata api laras panjang milik pelaku.
Hingga saat ini, tambah Anton, pihaknya masih memburu dua pelaku lain, yakni Dayat dan Faruk, di dalam hutan di sekitar Poso. "Masih berjalan terus. Kita mengimbau kepada mereka agar menyerahkan diri," kata Anton.
Seperti diberitakan, dua polisi yakni Bripda Gustiar Yudistira dan Bripda Prawira tewas saat penyerangan dengan senjata api. Satu polisi lagi yakni Bripda Dedi Edwar terluka di bagian lengan. Saat itu, ketiganya tengah berjaga di pos polisi di sekitar Kantor BCA Cabang Palu.
Sumber Berita: http://regional.kompas.com/read/2011/05/30/1212273/Keempat.Pelaku.Anggota.Jaringan.Teroris
http://u.ceriwis.us/img/17956cooltext524923436.gif
j3ndiel
31st May 2011, 02:39 PM
Tangkap AR, Polisi Masih Buru 3 Buron Teroris Palu
Jakarta - Polisi menangkap satu orang lagi berinisial AR yang diduga terlibat dalam tindakan teroris Palu. AR diduga menyembunyikan senjata dan amunisi milik kelompok teroris Palu.
"Penggeledahan di rumah saudara Harianto. Ditemukan beberapa bahan yang diduga sebagai bahan baku untuk bom. Ada sejumlah amunisi dari rumah H ke AR," ujar Kabagpenum Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Selasa (31/5/2011).
Boy mengatakan, ditemukan 20 butir peluru untuk senjata kaliber 38 jenis US Carabine/ Jungle. Amunisi itu disembunyikan AR di rumahnya di Kota Poso Selatan.
"AR ini kakak ipar H," sebutnya.
Boy mengatakan masih mendalami jaringan kelompok teroris Palu. Boy enggan memastikan apakah kelompok ini terkait dengan Abu Tholut.
"Kita sedang menggali dengan jaringan lama. Sedang menyelidiki lebih jauh dengan pelaku yang sdang diproses di sana," terangnya.
Hasil penyelidikan, kata Boy, pihaknya masih memburu 3 orang. 2 merupakan pelaku penembakan di kantor BCA Palu.
"Ada satu yang diduga ikut merencanakan aksi," tuturnya.
Kawanan penembak misterius menembak secara membabi-buta di depan BCA Palu, Jl Emmy Saelan, Palu Selatan, pada Rabu (25/5) pukul 11.30 Wita.
Dalam aksi itu, dua polisi bernama Bripka Andi Irbar dan Bripka Januar Yudhistira tewas. Sementara Bripda Dedy Anwar mengalami luka tembak di kaki sebelah kiri.
Usai melakukan penembakan, pelaku melarikan diri. Pelaku sempat merampas pistol polisi. Polisi mengejar pelaku sehingga terjadi baku tembak. Malam harinya dua pelaku Harianto dan Firdaus yang mengendarai Yamaha Jupiter tertangkap. Polisi menyita 3 senjata berjenis US Carbine/jungle dan M-16. Sementara satu senjata jenis V2 milik anggota Polri.
Sumber Berita: http://www.detiknews.com/read/2011/05/31/141903/1650923/10/tangkap-ar-polisi-masih-buru-3-buron-teroris-palu?9911032
http://u.ceriwis.us/img/17956cooltext524923436.gif
j3ndiel
2nd June 2011, 02:38 PM
Penembak Polisi Belum Ditemukan
Poso, Kompas - Hingga Sabtu (28/5) sore dua tersangka kasus penembakan polisi, Da alias Far dan Fa alias Car, belum ditemukan. Aparat kepolisian masih menyisir kawasan hutan di pegunungan antara Desa Tangkura dan Dewua, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, yang diduga menjadi tempat persembunyian kedua tersangka.
Pemantauan di Kecamatan Poso Pesisir Selatan menunjukkan, sejak pagi aparat polisi dari berbagai satuan, yang dibagi dalam beberapa kelompok kecil, terus melakukan pencarian dari berbagai arah. Pencarian Sabtu dikonsentrasikan di wilayah utara pegunungan Desa Tangkura. Namun, hingga petang perburuan yang melibatkan ratusan personel itu tak membuahkan hasil.
Kepala Kepolisian Resor Poso Ajun Komisaris Besar Pulung Rohmadiyanto mengatakan, selain medan yang berat, pencarian terkendala kondisi cuaca yang tak menentu. Cuaca di wilayah pencarian kerap hujan dan berkabut. �Pencarian terus dilakukan sambil melokalisasi kawasan yang kemungkinan bisa menjadi tempat persembunyian dan jalan keluar dari hutan,� kata Pulung Rohmadiyanto, Sabtu siang di Mapolres Poso.
Dilarang berladang
Belum ditemukannya dua tersangka membuat warga di lokasi pencarian masih dilarang untuk mendatangi kebun dan lahan pertanian. Padahal saat ini warga sedang panen tanaman cokelat, padi, dan palawija.
Polisi juga meminta warga setempat yang berkebun di lokasi pencarian untuk membawa semua perbekalan makanan yang selama ini disimpan di pondok-pondok di kebun. Selain pertimbangan keamanan, pelarangan dikeluarkan untuk memudahkan perburuan tersangka.
�Sampai sekarang kami belum diizinkan ke kebun. Kami berharap polisi bisa secepatnya menangkap para tersangka supaya aktivitas kami di kebun kembali normal. Situasi begini juga membuat kami sedikit resah dan prihatin terhadap kondisi tanaman yang siap panen,� kata Rony (35), warga Desa Tangkura.
Kopassus tertembak
Dari Papua dilaporkan, KJ, anggota Komando Pasukan Khusus TNI AD berpangkat sersan satu, Sabtu (28/5), ditembak orang tidak dikenal di Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Anggota satuan tugas bantuan itu menderita luka di kepala.
Kepala Komando Distrik Militer 1705 Nabire Letkol Infanteri Tatang Subarna mengatakan, korban diterbangkan dari Puncak Jaya menuju Wamena. Dari sana korban tersebut diterbangkan lagi menuju RSAD di Jayapura untuk mendapat pertolongan.
Tatang mengatakan, dari informasi yang diperoleh, korban saat itu tengah berjalan seorang diri di pasar Ilu. �Tiba-tiba ia ditembak dari belakang oleh orang tidak dikenal dari jarak dekat, berkisar 5 hingga 20 meter dengan menggunakan pistol,� tutur Tatang. (REN/JOS)
Sumber berita:http://regional.kompas.com/read/2011/05/29/0303564/Penembak.Polisi.Belum.Ditemukan
http://u.ceriwis.us/img/17956cooltext524923436.gif
j3ndiel
2nd June 2011, 02:40 PM
Istri Tersangka Penembakan di Palu Diamankan
POSO, KOMPAS.com - Kapolres Poso AKBP Pulung Rohmadianto mengatakan, istri tersangka dan istri seorang saksi penembak tiga polisi di Palu masih diamankan di Mapolres Poso sejak Minggu (29/5/2011).
"Mereka tidak kami masukkan dalam sel tahanan. Kami perlakukan mereka di tempat khusus. Di tempat yang layak," kata Pulung Rohmadianto di Poso, Rabu (1/6/2011).
Dua perempuan kakak beradik itu masih dimintai keterangan terkait dengan dugaan keterlibatan suami mereka dalam kasus penembakan yang menewaskan dua polisi yang bertugas di kantor Cabang BCA Palu, Rabu (25/5/2011) lalu.
Menurut Pulung, istri tersangka Hariyanto tetap diberikan kesempatan untuk menyusui anaknya yang masih balita. Kadang anaknya diantar oleh keluarganya di Polres Poso, kadang juga istrinya diantar menyusui anaknya di rumahnya.
Pulung mengaku belum mengetahui pasti sampai kapan dua perempuan tersebut diamankan karena proses kasus tersebut masih dalam pengembangan polisi. "Nanti kami lihat kapan akan dikembalikan," katanya.
Dia mengatakan, dirinya belum bisa memastikan apakah dua perempuan tersebut akan menjadi tersangka atau sekadar saksi.
Demikian halnya dengan saksi bernama Ridwan juga belum bisa dipastikan apakah akan ditetapkan sebagai tersangka atau tidak. "Semuanya masih dalam pengembangan," katanya.
Istri tersangka Hariyanto alias Anto dan istri saksi Ridwan diamankan polisi pada Minggu (29/5/2011). Keduanya dijemput di Kelurahan Moengko Baru, Kecamatan Poso Kota.
Pimpinan pondok pesantren Hikmah Poso Haji Muh Adnan Arsal berharap polisi segera membebaskan istri tersangka karena yang bersangkutan sedang memiliki dua balita. Dua balita tersebut saat ini dirawat oleh neneknya yang sudah tua.
Sumber berita:
http://u.ceriwis.us/img/17956cooltext524923436.gif
j3ndiel
2nd June 2011, 02:44 PM
Polisi Sisir Pelaku Penembakan 3 Polisi
POSO, KOMPAS.com - Aparat memperluas pencarian pelaku penembakan tiga orang polisi ke daerah-daerah perbatasan kabupaten dan provinsi tetangga seperti Sulawesi Selatan.
"Kita akan menghadang pelaku di seluruh perbatasan. Sudah ada kerja sama dengan Polda Sulawesi Selatan," kata Kapolres Poso AKBP Pulung Rohmadianto, di Poso, Rabu (1/6/2011).
Dia mengatakan, untuk mempersempit ruang gerak pelaku, polisi menetapkan tujuh titik perbatasan yang dijaga ketat yakni perbatasan Poso bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Morowali, Poso bagian barat berbatasan dengan Parigi Moutong, dan Poso berbatasan dengan Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan.
Dalam upaya pencarian pelaku, Pulung mengatakan, polisi juga melibatkan TNI. Menurut Pulung, segala kemungkinan bisa menjadi lokasi persembunyian pelaku penembakan terhadap tiga polisi di Kantor Cabang BCA Palu, Rabu (25/5/2011).
Dia mengatakan, hasil pemeriksaan sementara dari beberapa saksi menyebutkan sudah ada perkembangan hanya saja tidak bisa dipublikasi. "Kita sudah deteksi gerakan mereka," katanya.
Untuk alasan kelancaran pencarian pelaku, Pulung meminta wartawan tidak mempublikasi tempat-tempat yang kemungkinan dicurigai sebagai tempat persembunyian pelaku.
Menurut Pulung, jaringan pelaku cukup banyak hanya saja belum bisa dipastikan jumlahnya. "Jaringannya cukup luas. Pokoknya banyaklah," kata Pulung.
Sehari sebelumnya, pimpinan pondok pesantren Amanah Poso, Haji Muh Adnan Arsal mengatakan, bahwa tersangka pelaku penembakan hanyalah kelompok kecil yang mengambil inisiatif sendiri untuk menembak polisi.
Penembakan itu kata Arsal dilakukan karena kemungkinan akumulasi kekecewaan dari lemahnya penegakan hukum khususnya di Poso pascakonflik di daerah itu.
Selasa sore sebelumnya, polisi menggeledah rumah salah seorang saksi, Ahmad Ridwan, di Kelurahan Sayo. Hasil penggeledahan itu menyebutkan, polisi menemukan sejumlah peta di daerah Poso, Tojo Unauna, Morowali, dan Kelurahan Menteng Jakarta Pusat.
Selain itu polisi juga menemukan kompas dan peta teknik penunjuk baca peta serta nomor rekening di salah satu bank pemerintah di Ponorogo, Jawa Timur.
Sumber berita:http://regional.kompas.com/read/2011/06/01/19210511/Polisi.Sisir.Pelaku.Penembakan.3.Polisi
http://u.ceriwis.us/img/17956cooltext524923436.gif
chau
4th June 2011, 12:46 PM
smoga cepet k tangkep ndan
meresahkan juga ndan bagi warga sekitar
:hope:
faceall
10th November 2011, 12:45 AM
sadis bener =___=
arinayu
10th November 2011, 02:39 PM
No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................v
vBulletin® v3.8.14 by DRC, Copyright ©2000-2025, vBulletin Solutions Inc.