j3ndiel
24th May 2011, 02:44 PM
Petugas DAMKAR Terkecoh, Warga Bakar Ban Bekas
JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta Pusat kali ini terkecoh oleh laporan warga yang kurang bertanggung jawab. Api yang disangka akibat terbakarnya rumah di permukiman padat Kota Bambu Selatan, Selasa (24/5/2011) siang, ternyata berasal dari pembakaran tumpukan ban bekas.
"Ada warga yang menelepon ke Pos Pasar (Tanah Abang) dan ke Pusat (Dinas Damkar DKI) sekitar jam setengah sebelas tadi," tutur Suroto, salah seorang petugas Damkar, Jakarta Pusat, yang ditemui di lokasi Jalan Katamso, RT 03 RW 03 Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat.
Mendapat laporan situasi darurat tersebut, Dinas Damkar DKI bertindak sigap. Saat Kompas.com tiba di lokasi pada pukul 10.46 WIB, tiga mobil pemadam kebakaran telah berada di sekitar lokasi.
Tak beberapa lama, tak kurang dari empat mobil lainnya menyusul.
"Kami dari Subdin (Damkar) Jakarta Pusat, karena lokasinya lebih dekat ke Pusat," kata salah seorang petugas.
Mereka kemudian menerobos ke lokasi melalui salah satu rumah penduduk. Sementara itu, warga sekitar terheran-heran melihat kehadiran rombongan mobil dan petugas Damkar.
"Itu mah dari tempat pembakaran ban bekas di belakang. Sudah biasa di sini," kata seorang pria pemilik rumah makan Padang menerangkan sumber api.
Kompas.com yang menyertai petugas menerobos lewat rumah yang dipenuhi tumpukan ban bekas itu ikut menyaksikan kebingungan personel Damkar.
Di belakang rumah tersebut, mereka hanya menemukan tumpukan ratusan ban bekas. Ada api kecil di sebuah lahan kosong dengan sisa-sisa pembakaran ban. Asap hitamnya membumbung tinggi hingga terlihat jelas dari wilayah Tanah Abang.
Sementara itu, sejumlah warga pria terlihat sedang sibuk mengerjakan pembangunan selokan baru tanpa memedulikan kehadiran petugas berseragam Damkar. Mereka baru tersadar saat salah seorang petugas menanyakan siapa yang menelepon dinas Damkar mengenai adanya kebakaran di lokasi tersebut.
"Enggak tahu siapa yang membakar (ban) ini. Kalau enggak salah sudah (dibakar) sejak tadi malam," kata salah seorang warga kepada petugas Damkar.
Lokasi itu adalah bekas gusuran beberapa waktu lalu. "Sekarang dipakai pemilik vulkanisir ban untuk menumpuk ban-ban bekas," ujarnya.
Sekitar pukul 11.00 WIB, Kadis Damkar DKI yang langsung turun ke lokasi tiba di tempat tersebut dengan kendaraan dinasnya. "Kami dikibulin warga.
Tadi ada yang menelepon ke kantor. Ternyata hanya pembakaran ban bekas," cetusnya sambil menggeleng-gelengkan kepala.
Dia mengaku, bawahannya sigap bergerak karena lokasi tersebut memang rawan kebakaran.
Ibu yang rumahnya digunakan petugas menuju lokasi memiliki pendapat berbeda. Menurutnya, lokasi yang tertutup permukiman tidak memungkinkan warga sekitar Jalan Katamso dan Jalan KS Tubun melihat langsung sumber api.
"Mungkin orangnya (yang menelpon) hanya melihat asap hitamnya. Karena lokasi ini rawan kebakaran, dia langsung menelepon petugas," katanya.
Dia juga bersyukur karena petugas Damkar telah bertindak cepat. "Cepat banget, ya. Kalau ada kebakaran beneran, apinya pasti cepat padam," tutur ibu itu memuji kesigapan petugas Damkar.
Sumber berita: http://megapolitan.kompas.com/read/2011/05/24/14114721/Warga.Bakar.Ban.Damkar.Pun.Terkecoh
JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta Pusat kali ini terkecoh oleh laporan warga yang kurang bertanggung jawab. Api yang disangka akibat terbakarnya rumah di permukiman padat Kota Bambu Selatan, Selasa (24/5/2011) siang, ternyata berasal dari pembakaran tumpukan ban bekas.
"Ada warga yang menelepon ke Pos Pasar (Tanah Abang) dan ke Pusat (Dinas Damkar DKI) sekitar jam setengah sebelas tadi," tutur Suroto, salah seorang petugas Damkar, Jakarta Pusat, yang ditemui di lokasi Jalan Katamso, RT 03 RW 03 Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat.
Mendapat laporan situasi darurat tersebut, Dinas Damkar DKI bertindak sigap. Saat Kompas.com tiba di lokasi pada pukul 10.46 WIB, tiga mobil pemadam kebakaran telah berada di sekitar lokasi.
Tak beberapa lama, tak kurang dari empat mobil lainnya menyusul.
"Kami dari Subdin (Damkar) Jakarta Pusat, karena lokasinya lebih dekat ke Pusat," kata salah seorang petugas.
Mereka kemudian menerobos ke lokasi melalui salah satu rumah penduduk. Sementara itu, warga sekitar terheran-heran melihat kehadiran rombongan mobil dan petugas Damkar.
"Itu mah dari tempat pembakaran ban bekas di belakang. Sudah biasa di sini," kata seorang pria pemilik rumah makan Padang menerangkan sumber api.
Kompas.com yang menyertai petugas menerobos lewat rumah yang dipenuhi tumpukan ban bekas itu ikut menyaksikan kebingungan personel Damkar.
Di belakang rumah tersebut, mereka hanya menemukan tumpukan ratusan ban bekas. Ada api kecil di sebuah lahan kosong dengan sisa-sisa pembakaran ban. Asap hitamnya membumbung tinggi hingga terlihat jelas dari wilayah Tanah Abang.
Sementara itu, sejumlah warga pria terlihat sedang sibuk mengerjakan pembangunan selokan baru tanpa memedulikan kehadiran petugas berseragam Damkar. Mereka baru tersadar saat salah seorang petugas menanyakan siapa yang menelepon dinas Damkar mengenai adanya kebakaran di lokasi tersebut.
"Enggak tahu siapa yang membakar (ban) ini. Kalau enggak salah sudah (dibakar) sejak tadi malam," kata salah seorang warga kepada petugas Damkar.
Lokasi itu adalah bekas gusuran beberapa waktu lalu. "Sekarang dipakai pemilik vulkanisir ban untuk menumpuk ban-ban bekas," ujarnya.
Sekitar pukul 11.00 WIB, Kadis Damkar DKI yang langsung turun ke lokasi tiba di tempat tersebut dengan kendaraan dinasnya. "Kami dikibulin warga.
Tadi ada yang menelepon ke kantor. Ternyata hanya pembakaran ban bekas," cetusnya sambil menggeleng-gelengkan kepala.
Dia mengaku, bawahannya sigap bergerak karena lokasi tersebut memang rawan kebakaran.
Ibu yang rumahnya digunakan petugas menuju lokasi memiliki pendapat berbeda. Menurutnya, lokasi yang tertutup permukiman tidak memungkinkan warga sekitar Jalan Katamso dan Jalan KS Tubun melihat langsung sumber api.
"Mungkin orangnya (yang menelpon) hanya melihat asap hitamnya. Karena lokasi ini rawan kebakaran, dia langsung menelepon petugas," katanya.
Dia juga bersyukur karena petugas Damkar telah bertindak cepat. "Cepat banget, ya. Kalau ada kebakaran beneran, apinya pasti cepat padam," tutur ibu itu memuji kesigapan petugas Damkar.
Sumber berita: http://megapolitan.kompas.com/read/2011/05/24/14114721/Warga.Bakar.Ban.Damkar.Pun.Terkecoh