Gusnan
2nd December 2013, 11:14 AM
http://assets.kompas.com/data/photo/2013/11/26/2157074Suthep-Thaugsuban780x390.jpg
Suthep Thaugsuban, pemimpin oposisi dan pengunjuk rasa anti-pemerintah Thailand, | CHRISTOPHE ARCHAMBAULT / AFP
Pemimpin demonstrasi antipemerintah di Thailand, Suthep Thaugsuban, mengatakan ia meminta Perdana Menteri Yingluck Shinawatra untuk mundur.
Suthep mengatakan pihaknya tidak akan bersedia berunding selama PM Yingluck masih berkuasa. "Saya katakan kepada Yingluck, satu-satunya jalan keluar (dari krisis politik ini) adalah dengan menyerahkan kekuasaan kepada rakyat," kata Suthep dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Minggu (1/12/2013) malam.
"Tidak akan ada tawar menawar dan semuanya harus sudah selesai dalam waktu dua hari," kata Suthep.
Tuntutan ini ia sampaikan dalam pertemuan dengan Yingluck yang diselenggarakan oleh angkatan bersenjata.
Pertemuan PM Yingluck dan perwakilan demonstran digelar sehari setelah pecah kekerasan dalam aksi di ibukota Bangkok, yang diwarnai dengan tindakan pemrotes menyerbu kantor-kantor pemerintah dan markas besar kepolisian nasional.
Untuk pertama kalinya dalam sepekan terakhir polisi antihuru-hara dikerahkan untuk mengendalikan massa.
Wakil Perdana Menteri Pracha Promnog mendesak warga untuk tidak keluar rumah pada malam hari. "Pemerintah masih memegang kendali dan berupaya menormalkan keadaan secepat mungkin," kata Pracha.
Pihak demonstran sementara itu menyerukan mogok selama 24 jam pada Senin (2/12/2013). Aksi protes digelar setelah PM Yingluck dituduh sebagai kepanjangan saudaranya, Thaksin Shinawatra, mantan PM yang kini mengasingkan diri.
sumber (http://internasional.kompas.com/read/2013/12/02/1001065/Demonstran.Desak.PM.Yingluck.Harus.Mundur.dalam.Du a.Hari)
Suthep Thaugsuban, pemimpin oposisi dan pengunjuk rasa anti-pemerintah Thailand, | CHRISTOPHE ARCHAMBAULT / AFP
Pemimpin demonstrasi antipemerintah di Thailand, Suthep Thaugsuban, mengatakan ia meminta Perdana Menteri Yingluck Shinawatra untuk mundur.
Suthep mengatakan pihaknya tidak akan bersedia berunding selama PM Yingluck masih berkuasa. "Saya katakan kepada Yingluck, satu-satunya jalan keluar (dari krisis politik ini) adalah dengan menyerahkan kekuasaan kepada rakyat," kata Suthep dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Minggu (1/12/2013) malam.
"Tidak akan ada tawar menawar dan semuanya harus sudah selesai dalam waktu dua hari," kata Suthep.
Tuntutan ini ia sampaikan dalam pertemuan dengan Yingluck yang diselenggarakan oleh angkatan bersenjata.
Pertemuan PM Yingluck dan perwakilan demonstran digelar sehari setelah pecah kekerasan dalam aksi di ibukota Bangkok, yang diwarnai dengan tindakan pemrotes menyerbu kantor-kantor pemerintah dan markas besar kepolisian nasional.
Untuk pertama kalinya dalam sepekan terakhir polisi antihuru-hara dikerahkan untuk mengendalikan massa.
Wakil Perdana Menteri Pracha Promnog mendesak warga untuk tidak keluar rumah pada malam hari. "Pemerintah masih memegang kendali dan berupaya menormalkan keadaan secepat mungkin," kata Pracha.
Pihak demonstran sementara itu menyerukan mogok selama 24 jam pada Senin (2/12/2013). Aksi protes digelar setelah PM Yingluck dituduh sebagai kepanjangan saudaranya, Thaksin Shinawatra, mantan PM yang kini mengasingkan diri.
sumber (http://internasional.kompas.com/read/2013/12/02/1001065/Demonstran.Desak.PM.Yingluck.Harus.Mundur.dalam.Du a.Hari)