nofel
16th November 2013, 11:25 AM
Sindonews.com - Pasca terbongkarnya adanya bunker di komplek Balai Kota Solo mengungkap keberadaan bunker lainnya di Kota yang pernah dipimpin Jokowi. Salah satunya di kampung Laweyan, Solo, Jawa Tengah (Jateng).
Di daerah yang terkenal dengan kampung batiknya Solo ini, ternyata banyak sekali bunker-bunker ditemukan. Konon, bunker-bunker ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan harta benda para juragan batik dan antara satu bunker dengan bunker lainnya saling menyambung satu sama lain.
Sayangnya hampir semua banker telah ditutup oleh para pemiliknya karena dianggap sudah tidak berfungsi lagi. Namun satu bunker kuno masih tetap dipertahankan oleh salah satu keturunan pemilik bunker tersebut.
Salah satunya bunker kuno milik Harun Muryadi (64), warga Jl. Tiga Negeri, RT 002/RW 002, Setono, Laweyan, Solo, Jateng.
Menurut cerita Harun Muryadi pemilik bunker ini, bunker yang ada di dalam kediaman rumahnya tersebut di bangun oleh almarhum kakek buyutnya yang seorang punggawa Keraton Pajang.
"Banker dibangun pertama kali Bei Kertoyudho seorang Punggawa Kraton Pajang pada tahun 1537. Namun usia kraton Pajang hanya seumur jagung yakni 5 tahun. Dengan rajanya bernama Joko Tingkir," jelas ia, di rumahnya di Kampung Lawayan Solo, Sabtu (16/11/2013).
Bunker tua ini terlihat masih kokoh, dan berukuran 3 meter x 3 meter dengan ketinggian 2 meter ini tersusun dari batu bata berukuran besar dan tebal berbeda dengan batu bata jaman sekarang yang berukuran kecil.
Menurut cerita yang didapat turun temurun dari keluarganya, ungkap Harun, bangunan ini di buat tanpa menggunakan semen. Hanya batu bata ukuran besar yang di tumpuk dan direkatkan dengan batu-bata merah yang ditumbuk halus. Hasilnya sungguh luar, meski telah berabad-abad, bunker tersebut masih kokoh.
Menurut Harun, semula bunker yang didirikan pendahulunya tersebut tersambung dengan bunker-bunker lainnya. Namun, karena suatu alasan, maka bunker lainnya ditutup oleh pemiliknya.
Lengkapnya di sini (http://daerah.sindonews.com/read/2013/11/15/22/806422/bunker-pada-masa-keraton-pajang-ditemukan-di-solo)
Di daerah yang terkenal dengan kampung batiknya Solo ini, ternyata banyak sekali bunker-bunker ditemukan. Konon, bunker-bunker ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan harta benda para juragan batik dan antara satu bunker dengan bunker lainnya saling menyambung satu sama lain.
Sayangnya hampir semua banker telah ditutup oleh para pemiliknya karena dianggap sudah tidak berfungsi lagi. Namun satu bunker kuno masih tetap dipertahankan oleh salah satu keturunan pemilik bunker tersebut.
Salah satunya bunker kuno milik Harun Muryadi (64), warga Jl. Tiga Negeri, RT 002/RW 002, Setono, Laweyan, Solo, Jateng.
Menurut cerita Harun Muryadi pemilik bunker ini, bunker yang ada di dalam kediaman rumahnya tersebut di bangun oleh almarhum kakek buyutnya yang seorang punggawa Keraton Pajang.
"Banker dibangun pertama kali Bei Kertoyudho seorang Punggawa Kraton Pajang pada tahun 1537. Namun usia kraton Pajang hanya seumur jagung yakni 5 tahun. Dengan rajanya bernama Joko Tingkir," jelas ia, di rumahnya di Kampung Lawayan Solo, Sabtu (16/11/2013).
Bunker tua ini terlihat masih kokoh, dan berukuran 3 meter x 3 meter dengan ketinggian 2 meter ini tersusun dari batu bata berukuran besar dan tebal berbeda dengan batu bata jaman sekarang yang berukuran kecil.
Menurut cerita yang didapat turun temurun dari keluarganya, ungkap Harun, bangunan ini di buat tanpa menggunakan semen. Hanya batu bata ukuran besar yang di tumpuk dan direkatkan dengan batu-bata merah yang ditumbuk halus. Hasilnya sungguh luar, meski telah berabad-abad, bunker tersebut masih kokoh.
Menurut Harun, semula bunker yang didirikan pendahulunya tersebut tersambung dengan bunker-bunker lainnya. Namun, karena suatu alasan, maka bunker lainnya ditutup oleh pemiliknya.
Lengkapnya di sini (http://daerah.sindonews.com/read/2013/11/15/22/806422/bunker-pada-masa-keraton-pajang-ditemukan-di-solo)