Gusnan
16th October 2013, 10:53 AM
http://static.liputan6.com/201310/131016anusantawa1.jpg
Citizen6, Sydney: Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) University of Sydney untuk pertama kalinya menggelar pertunjukan Nusantawa, Nuansa Penuh Tawa, yang diadakan di Sydney Conservatorium Hall of Music Sydney, Jumat 11 Oktober 2013 malam lalu.
Pertunjukan Nusantawa ini menghadirkan 3 komedian ternama nasional, yakni Pandji Pragiwahsono, Ryan Andriandhy, dan Ernest Prahasa. Ketiga komedian ini tampil dalam bentuk pertunjukkan tunggal, dimana masing-masing diberi kesempatan tampil selama kurang lebih 30 menit untuk membawakan humor-humor segarnya. Selama pertunjukan, mereka berhasil membuat para penonton yang kebayakan adalah mahasiswa, akademisi Indonesia di Australia terpingkal-pingkal karena banyolan mereka yang segar dan intelektual.
Acara Nusantawa ini digagas dan diketuai Wenzel Sutantio, mahasiswa dan Ketua PPIA University of Sydney, salah satu universitas ternama di Sydney.
Menyelenggarakan kegiatan ini tidak semudah membalikan telapak tangan. Selain menghadapi kendala biaya, juga terjadi perubahan prosedur untuk mendatangkan tim kesenian ke Australia, yakni harus mendapatkan visa entertainmen di Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Namun demikian, dengan semangat yang pantang menyerah, akhirnya kegiatan Nusantawa 2013 ini dapat dilaksanakan. Konsul Pensosbud KJRI Sydney yang hadir pun memberikan sambutan dan sangat mengapresiasi, serta mendukung kegiatan Nusantawa PPIA University of Sydney.
Acara Nusantawa ini juga mendapat sambutan yang antusias dari masyarakat Indonesia di Sydney, khususnya para pelajar dan mahasiswa. Hal ini terlihat dengan membludaknya pengunjung yang datang dan hampir memenuhi 500 tempat duduk yang disediakan.
Acara ini juga patut diacungi jempol, karena tidak hanya memberikan hiburan kepada masyarakat Indonesia di Sydney. Kedatangan para komedian ternama Indonesia tersebut juga telah mengobati rasa rindu masyarakat dengan hiburan komedi dari Tanah Air. (Nicolas Manoppo/mar)
Nicolas Manoppo adalah Konsul Pensosbud KJRI Sydney dan pewarta warga.
Citizen6, Sydney: Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) University of Sydney untuk pertama kalinya menggelar pertunjukan Nusantawa, Nuansa Penuh Tawa, yang diadakan di Sydney Conservatorium Hall of Music Sydney, Jumat 11 Oktober 2013 malam lalu.
Pertunjukan Nusantawa ini menghadirkan 3 komedian ternama nasional, yakni Pandji Pragiwahsono, Ryan Andriandhy, dan Ernest Prahasa. Ketiga komedian ini tampil dalam bentuk pertunjukkan tunggal, dimana masing-masing diberi kesempatan tampil selama kurang lebih 30 menit untuk membawakan humor-humor segarnya. Selama pertunjukan, mereka berhasil membuat para penonton yang kebayakan adalah mahasiswa, akademisi Indonesia di Australia terpingkal-pingkal karena banyolan mereka yang segar dan intelektual.
Acara Nusantawa ini digagas dan diketuai Wenzel Sutantio, mahasiswa dan Ketua PPIA University of Sydney, salah satu universitas ternama di Sydney.
Menyelenggarakan kegiatan ini tidak semudah membalikan telapak tangan. Selain menghadapi kendala biaya, juga terjadi perubahan prosedur untuk mendatangkan tim kesenian ke Australia, yakni harus mendapatkan visa entertainmen di Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Namun demikian, dengan semangat yang pantang menyerah, akhirnya kegiatan Nusantawa 2013 ini dapat dilaksanakan. Konsul Pensosbud KJRI Sydney yang hadir pun memberikan sambutan dan sangat mengapresiasi, serta mendukung kegiatan Nusantawa PPIA University of Sydney.
Acara Nusantawa ini juga mendapat sambutan yang antusias dari masyarakat Indonesia di Sydney, khususnya para pelajar dan mahasiswa. Hal ini terlihat dengan membludaknya pengunjung yang datang dan hampir memenuhi 500 tempat duduk yang disediakan.
Acara ini juga patut diacungi jempol, karena tidak hanya memberikan hiburan kepada masyarakat Indonesia di Sydney. Kedatangan para komedian ternama Indonesia tersebut juga telah mengobati rasa rindu masyarakat dengan hiburan komedi dari Tanah Air. (Nicolas Manoppo/mar)
Nicolas Manoppo adalah Konsul Pensosbud KJRI Sydney dan pewarta warga.