gusrus
6th January 2010, 04:06 PM
http://www.padangmedia.com/foto/mandi%20bola%20mainan%20berita.jpg
http://citizenimages.kompas.com/system/files/imagecache/sfk_preview_600x600/DSC_1049-Dunia_Anak-Anak.jpg
Dunia bermain adalah dunia yang di miliki seseorang pada umunnya ketika mereka masih menjadi seorang anak kecil yang lugu , lucu dan polos. Dunia yang memiliki sebuah ruang tanpa batas. Dunia dimana kita bisa menjadi apapun yang kita inginkan tanpa sepercih keraguan ataupun ketakutan. Dunia yang akan tercipta disaat kita mempunyai satu hal yang dijaman sekarang ini seseorang �takut� untuk memilkinya..yaitu mimpi.
Padahal tidak jarang dari mimpilah sebuah kejadian luar biasa dan mengagumkan dapat terjadi di dunia nyata, yaitu dunia yang sesungguhnya. Cobalah kita membuka sejarah ketika berabad abad yang lalu ada kakak beradik yang membayangkan bisa membuat benda yang dapat terbang seperti layaknya seekor burung. Betapa semua manusia menghina dan merendahkan mimpi kakak beradik itu, bahkan seorang yang berpendidikan dijamannya mengatakan bahwa itu adalah hal yang bodoh dan hanya sebuah mimpi belaka.
Namun hampir seluruh manusia kini tidak ada yang belum pernah merasakan manfaat dari �benda terbang� yang ada di mimpi kakak beradik itu, yaitu pesawat terbang. Dan tentu saja masih banyak kisah - kisah lainnya yang berhasil mengungkap bahwa hal kecil yang berawal dari dunia bermainnya si anak, hingga kemudian menjadi sebuah mimpi, terwujudlah sesuatu yang semula tidak mungkin dan mustahil menjadi mungkin dan luar biasa di kehidupan nyata.
Namun lihatlah sekarang, hampir kebanyakan orang dewasa yang telah menjadi orang tua selalu mempersempit dunia bermain si anak dan bahkan tidak jarang membunuh mimpi si anak tersebut. Selalu di larang bermain ini dan itu. Hingga dari sejak anak - anak si orang tua sudah menentukan anaknya maujadi apa nanti. Yang lebih parah tentu saja ketika ada orang tua yang memperlakukan si anak sebagai piala diantara orang tua lainnya. Memamerkan anaknya yang pintar dan berprestasi sehingga jika suatu saat si anak tidak sesuai keinginan langsung dihakimi atas nama malu dan gengsi keluarga.
Bukankan jaman sekarang lebih banyak orang tua yang cukup mengatakan � belajar yang pintar nak biar bisa jadi bla..bla..bla.. dll � tanpa mendengarkan kemauan si anak terlebih dahulu dan bahkan tanpa menanamkan nilai - nilai kebaikan disetiap nasehatnya.
Padahal yang seharusnya terjadi adalah sebagai orang yang lebih dewasa, tentu kita harus berpikir bagaimana seorang anak bisa belajar tentang sesuatu yang baik tanpa mengurangi keasyikan dan kesenangannya dalam belajar tentang sesuatu tersebut. Berpikir bagaimana kita dapat mengarahkan pemikiran anak dengan baik untuk mewujudkan cita - citanya menjauhi hal - hal yang buruk dan tidak baik.
Hal tersebut memang bukan pekerjaan yang mudah. Tapi itulah tugas orang tua selaku orang yang lebih dewasa untukberpikir tentang cara yang lebih baik. Karena sebagai orang tua tentu dialah yang seharusnya paling mengetahui seluk beluk mengenai anaknya.
Jangan jadikan anak kita seperti seseorang yang baik versi kita sendiri. Pahamilah si anak, dan dengarkanlah setiap gerak tubuhnya, setiap tatapan matanya, setiap kemarahannya bahkan setiap dia tertawa atau menangis.
Jangan hancurkan dunia bermainnya, karena itulah hak terbesar seorang anak. Ketika anda menghancurkannya yakinlah bahwa anda telah membunuh jiwa anak anda sendiri. Tugas kitalah untuk menyelipkan ajaran dan nilai - nilai kebaikan disetiap permainan yang dilakoninya.
Jangan hancurkan mimpi anak keci kita atau bahkan membunuh mimpi tersebut. Sekali lagi kitalah sebagai orang dewasa yang harus mengarahkan mimpi si anak tadi dengan nilai - nilai kebaikan.
Membunuh Mimpi Anak-anak (http://sosbud.kompasiana.com/2010/01/06/membunuh-mimpi-anak-anak/)
http://citizenimages.kompas.com/system/files/imagecache/sfk_preview_600x600/DSC_1049-Dunia_Anak-Anak.jpg
Dunia bermain adalah dunia yang di miliki seseorang pada umunnya ketika mereka masih menjadi seorang anak kecil yang lugu , lucu dan polos. Dunia yang memiliki sebuah ruang tanpa batas. Dunia dimana kita bisa menjadi apapun yang kita inginkan tanpa sepercih keraguan ataupun ketakutan. Dunia yang akan tercipta disaat kita mempunyai satu hal yang dijaman sekarang ini seseorang �takut� untuk memilkinya..yaitu mimpi.
Padahal tidak jarang dari mimpilah sebuah kejadian luar biasa dan mengagumkan dapat terjadi di dunia nyata, yaitu dunia yang sesungguhnya. Cobalah kita membuka sejarah ketika berabad abad yang lalu ada kakak beradik yang membayangkan bisa membuat benda yang dapat terbang seperti layaknya seekor burung. Betapa semua manusia menghina dan merendahkan mimpi kakak beradik itu, bahkan seorang yang berpendidikan dijamannya mengatakan bahwa itu adalah hal yang bodoh dan hanya sebuah mimpi belaka.
Namun hampir seluruh manusia kini tidak ada yang belum pernah merasakan manfaat dari �benda terbang� yang ada di mimpi kakak beradik itu, yaitu pesawat terbang. Dan tentu saja masih banyak kisah - kisah lainnya yang berhasil mengungkap bahwa hal kecil yang berawal dari dunia bermainnya si anak, hingga kemudian menjadi sebuah mimpi, terwujudlah sesuatu yang semula tidak mungkin dan mustahil menjadi mungkin dan luar biasa di kehidupan nyata.
Namun lihatlah sekarang, hampir kebanyakan orang dewasa yang telah menjadi orang tua selalu mempersempit dunia bermain si anak dan bahkan tidak jarang membunuh mimpi si anak tersebut. Selalu di larang bermain ini dan itu. Hingga dari sejak anak - anak si orang tua sudah menentukan anaknya maujadi apa nanti. Yang lebih parah tentu saja ketika ada orang tua yang memperlakukan si anak sebagai piala diantara orang tua lainnya. Memamerkan anaknya yang pintar dan berprestasi sehingga jika suatu saat si anak tidak sesuai keinginan langsung dihakimi atas nama malu dan gengsi keluarga.
Bukankan jaman sekarang lebih banyak orang tua yang cukup mengatakan � belajar yang pintar nak biar bisa jadi bla..bla..bla.. dll � tanpa mendengarkan kemauan si anak terlebih dahulu dan bahkan tanpa menanamkan nilai - nilai kebaikan disetiap nasehatnya.
Padahal yang seharusnya terjadi adalah sebagai orang yang lebih dewasa, tentu kita harus berpikir bagaimana seorang anak bisa belajar tentang sesuatu yang baik tanpa mengurangi keasyikan dan kesenangannya dalam belajar tentang sesuatu tersebut. Berpikir bagaimana kita dapat mengarahkan pemikiran anak dengan baik untuk mewujudkan cita - citanya menjauhi hal - hal yang buruk dan tidak baik.
Hal tersebut memang bukan pekerjaan yang mudah. Tapi itulah tugas orang tua selaku orang yang lebih dewasa untukberpikir tentang cara yang lebih baik. Karena sebagai orang tua tentu dialah yang seharusnya paling mengetahui seluk beluk mengenai anaknya.
Jangan jadikan anak kita seperti seseorang yang baik versi kita sendiri. Pahamilah si anak, dan dengarkanlah setiap gerak tubuhnya, setiap tatapan matanya, setiap kemarahannya bahkan setiap dia tertawa atau menangis.
Jangan hancurkan dunia bermainnya, karena itulah hak terbesar seorang anak. Ketika anda menghancurkannya yakinlah bahwa anda telah membunuh jiwa anak anda sendiri. Tugas kitalah untuk menyelipkan ajaran dan nilai - nilai kebaikan disetiap permainan yang dilakoninya.
Jangan hancurkan mimpi anak keci kita atau bahkan membunuh mimpi tersebut. Sekali lagi kitalah sebagai orang dewasa yang harus mengarahkan mimpi si anak tadi dengan nilai - nilai kebaikan.
Membunuh Mimpi Anak-anak (http://sosbud.kompasiana.com/2010/01/06/membunuh-mimpi-anak-anak/)