Gusnan
19th September 2013, 01:12 PM
http://img.okeinfo.net/content/2013/09/19/320/868494/wK0PYotaWn.jpg
JAKARTA - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) A Gany Gazaly mengatakan, ada lima ruas jalan tol yang tidak lolos standar pelayanan minimum (SPM). Kelima ruas jalan tol tersebut yaitu, ruas Cawan-Tomang-Grogol, Ruas Prof Sudiatmo (Cengkareng), ruas Jakarta-Cikampek, ruas Surabaya-Madura, dan juga ruas Kanci-Pejagan.
Pasalnya, BPJT bulan melakukan penilaian terhadap pelayanan jalan tol tiap enam bulan sekali. Ada petugas yang diutus setiap harinya, per 30 menit sekali untuk melakukan pengecekan.
Gany menyebutkan, untuk ruas Cawang-Tomang-Grogol tidak dinyatakan lolos SPM karena masih terkendala mengenai penerangan jalan umum (PJU), namun realisasinya masih belum stabil.
"Cawang-Tomang-Grogol, PJU-nya mati nyala-mati-nyala, solar cell itu harus dibersihkan, tidak bisa mandi sendiri, karena nanti dakinya (kotoran) yang menghambat," ucap Gany saat acara Media Discussion Menelisi Pemenuhan Standar Pelayanan Jalan Tol di Crown Plaza Hotel, Jakarta (19/8/2013).
Gany melanjutkan, untuk ruas Prof Dr Ir Sudiatmo (Cengkareng) kendalanya tidak lolos SPM disebabkan juga karena masalah listrik dan PJU-nya yang belum maksimal. "Prof Dr Ir sudiatmo (Cengkareng) masalahnya Penerangan Jalan Umum (PJU)," tambahnya.
Selain itu, untuk ruas Jakarta-Cikampek, kata Gany, tidak lolosnya ruas tersebut terkait SPM dalam evaluasi disebabkan masih adanya lubang-lubang di sepanjang ruas jalan tol tersebut.
Sedangkan untuk ruas Surabaya-Madura dan Kanci-Pejagan, tambah Gany, dirinya menuturkan selama kurun waktu dua tahun terakhir ruas tersebut masih mengalami rendahnya aktifitas lalu lintas di jalan tol tersebut, serta selama dua tahun terkahir ruas Kanci-Pejagan belum lulus SPM.
"Kanci-Pejagan. Ini hampir dua tahun nggak masuk-masuk. Lalu lintas rendah di bawah 10.000 kendaraan. Ini buat biaya jadi menombok," tutupnya.
JAKARTA - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) A Gany Gazaly mengatakan, ada lima ruas jalan tol yang tidak lolos standar pelayanan minimum (SPM). Kelima ruas jalan tol tersebut yaitu, ruas Cawan-Tomang-Grogol, Ruas Prof Sudiatmo (Cengkareng), ruas Jakarta-Cikampek, ruas Surabaya-Madura, dan juga ruas Kanci-Pejagan.
Pasalnya, BPJT bulan melakukan penilaian terhadap pelayanan jalan tol tiap enam bulan sekali. Ada petugas yang diutus setiap harinya, per 30 menit sekali untuk melakukan pengecekan.
Gany menyebutkan, untuk ruas Cawang-Tomang-Grogol tidak dinyatakan lolos SPM karena masih terkendala mengenai penerangan jalan umum (PJU), namun realisasinya masih belum stabil.
"Cawang-Tomang-Grogol, PJU-nya mati nyala-mati-nyala, solar cell itu harus dibersihkan, tidak bisa mandi sendiri, karena nanti dakinya (kotoran) yang menghambat," ucap Gany saat acara Media Discussion Menelisi Pemenuhan Standar Pelayanan Jalan Tol di Crown Plaza Hotel, Jakarta (19/8/2013).
Gany melanjutkan, untuk ruas Prof Dr Ir Sudiatmo (Cengkareng) kendalanya tidak lolos SPM disebabkan juga karena masalah listrik dan PJU-nya yang belum maksimal. "Prof Dr Ir sudiatmo (Cengkareng) masalahnya Penerangan Jalan Umum (PJU)," tambahnya.
Selain itu, untuk ruas Jakarta-Cikampek, kata Gany, tidak lolosnya ruas tersebut terkait SPM dalam evaluasi disebabkan masih adanya lubang-lubang di sepanjang ruas jalan tol tersebut.
Sedangkan untuk ruas Surabaya-Madura dan Kanci-Pejagan, tambah Gany, dirinya menuturkan selama kurun waktu dua tahun terakhir ruas tersebut masih mengalami rendahnya aktifitas lalu lintas di jalan tol tersebut, serta selama dua tahun terkahir ruas Kanci-Pejagan belum lulus SPM.
"Kanci-Pejagan. Ini hampir dua tahun nggak masuk-masuk. Lalu lintas rendah di bawah 10.000 kendaraan. Ini buat biaya jadi menombok," tutupnya.