tumpike
14th July 2010, 05:25 PM
Polisi Jaga Halte dan Bus Transjakarta
http://media.vivanews.com/thumbs2/2010/01/01/82726_antrian_penumpang_transjakarta_300_225.jpg
VIVAnews – Walau antisipasi pelecehan seks terhadap penumpang bus Transjakarta sudah dilakukan Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta, kenyataannya masih saja terulang. Karena itu, Polda Metro Jaya akan turun tangan.
Polda Metro Jaya ialah menempatkan petugas polisi di setiap halte maupun bus Transjakarta. Hal ini dinyatakan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, setelah mendapat instruksi dari Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Timur Pradopo, untuk mengamankan moda transportasi ibukota, Rabu 14 Juli 2010.
Tapi, sebelum polisi bertindak, terlebih dulu akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Jakarta, BLU Transjakarta, dan Satuan Polisi Pamong Praja.
Boy mengharapkan adanya intervensi Polda Metro Jaya ini, kasus pelecehan seksual terhadap penumpang bus Transjakarta tak terjadi lagi.
Kemudian, agar upaya pencegahan kasus pelecehan seksual optimal, Polda Metro juga mendesak pemerintah Jakarta dan BLU Transjakarta memasang kamera pengintai di tiap sudut halte maupun bus. Sehingga aktivitas penumpang terpantau. Selain itu, rekaman kamera juga bisa dijadikan alat pembuktian kalau kasus pelecehan seksual terjadi lagi.
"Kalau ada CCTV, tentu akan menjadi salah satu bukti sehingga pelaku (pelecehan seksual) tidak dapat mengelak," katanya. “Ini penting. Sebab, selama ini, korban tidak mau lapor polisi karena tidak ada saksi mata serta alat bukti yang kuat. Itu sebabnya, kasus pelecehan seksual menjadi mentah.”
Selanjutnya, Boy meminta para korban pelecehan seksual di bus Transjakarta tidak takut melapor ke kantor polisi. Boy menjamin laporan itu ditindaklanjuti petugas.
"Agar nantinya kami juga bisa membuat wajah sketsa pelaku, dan menyebarkannya di setiap halte, agar para penumpang lainnya bisa lebih waspada terhadap para pelaku pelecehan seksual," katanya.
Kasus pelecehan seksual di bus Transjakarta kembali mencuat setelah korbannya, seorang mahasiswi berinisial TS, 19 tahun, melapor polisi. Pelecehan terjadi pada Selasa 13 Juli 2010 pukul 09.30 WIB. Pelakunya bernama Noor Adhim, 39 tahun, yang kini ditahan di Polres Jakarta Pusat.
Kasus terjadi ketika TS menumpang Transjakarta jurusan Pulogadung-Harmoni yang sedang padat penumpang.
Bukan kali itu saja perbuatan tidak senonoh terjadi di bus Transjakarta. Sebelumnya, menimpa DN, 33 tahun, Senin 5 Juli 2010 pukul 21.44 WIB. Pelakunya Pitoyo, 59 tahun, warga Perumahan Griya Bukit Jaya Blok F, Gunung Putri, Bogor.
Kasus itu terjadi ketika Novita menumpang bus Transjakarta koridor 1 jurusan Kota – Blok M.
Kasus serupa juga pernah terjadi pada Sabtu 5 Juni 2010. Saat itu, korbannya bernama Foni, 31 tahun. Ia dilecehkan Anton Susanto, 32 tahun, pada waktu hendak naik bus Transjakarta.
Kasus ini juga masuk ke kantor polisi. Tetapi kemudian, Anton dibebaskan dengan syarat tidak akan mengulangi perbuatannya. Ia bebas karena tidak cukup bukti. (umi)
Sumber (http://metro.vivanews.com/news/read/164543-cegah-pelecehan-seksual--busway-dijaga-polisi)
http://media.vivanews.com/thumbs2/2010/01/01/82726_antrian_penumpang_transjakarta_300_225.jpg
VIVAnews – Walau antisipasi pelecehan seks terhadap penumpang bus Transjakarta sudah dilakukan Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta, kenyataannya masih saja terulang. Karena itu, Polda Metro Jaya akan turun tangan.
Polda Metro Jaya ialah menempatkan petugas polisi di setiap halte maupun bus Transjakarta. Hal ini dinyatakan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, setelah mendapat instruksi dari Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Timur Pradopo, untuk mengamankan moda transportasi ibukota, Rabu 14 Juli 2010.
Tapi, sebelum polisi bertindak, terlebih dulu akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Jakarta, BLU Transjakarta, dan Satuan Polisi Pamong Praja.
Boy mengharapkan adanya intervensi Polda Metro Jaya ini, kasus pelecehan seksual terhadap penumpang bus Transjakarta tak terjadi lagi.
Kemudian, agar upaya pencegahan kasus pelecehan seksual optimal, Polda Metro juga mendesak pemerintah Jakarta dan BLU Transjakarta memasang kamera pengintai di tiap sudut halte maupun bus. Sehingga aktivitas penumpang terpantau. Selain itu, rekaman kamera juga bisa dijadikan alat pembuktian kalau kasus pelecehan seksual terjadi lagi.
"Kalau ada CCTV, tentu akan menjadi salah satu bukti sehingga pelaku (pelecehan seksual) tidak dapat mengelak," katanya. “Ini penting. Sebab, selama ini, korban tidak mau lapor polisi karena tidak ada saksi mata serta alat bukti yang kuat. Itu sebabnya, kasus pelecehan seksual menjadi mentah.”
Selanjutnya, Boy meminta para korban pelecehan seksual di bus Transjakarta tidak takut melapor ke kantor polisi. Boy menjamin laporan itu ditindaklanjuti petugas.
"Agar nantinya kami juga bisa membuat wajah sketsa pelaku, dan menyebarkannya di setiap halte, agar para penumpang lainnya bisa lebih waspada terhadap para pelaku pelecehan seksual," katanya.
Kasus pelecehan seksual di bus Transjakarta kembali mencuat setelah korbannya, seorang mahasiswi berinisial TS, 19 tahun, melapor polisi. Pelecehan terjadi pada Selasa 13 Juli 2010 pukul 09.30 WIB. Pelakunya bernama Noor Adhim, 39 tahun, yang kini ditahan di Polres Jakarta Pusat.
Kasus terjadi ketika TS menumpang Transjakarta jurusan Pulogadung-Harmoni yang sedang padat penumpang.
Bukan kali itu saja perbuatan tidak senonoh terjadi di bus Transjakarta. Sebelumnya, menimpa DN, 33 tahun, Senin 5 Juli 2010 pukul 21.44 WIB. Pelakunya Pitoyo, 59 tahun, warga Perumahan Griya Bukit Jaya Blok F, Gunung Putri, Bogor.
Kasus itu terjadi ketika Novita menumpang bus Transjakarta koridor 1 jurusan Kota – Blok M.
Kasus serupa juga pernah terjadi pada Sabtu 5 Juni 2010. Saat itu, korbannya bernama Foni, 31 tahun. Ia dilecehkan Anton Susanto, 32 tahun, pada waktu hendak naik bus Transjakarta.
Kasus ini juga masuk ke kantor polisi. Tetapi kemudian, Anton dibebaskan dengan syarat tidak akan mengulangi perbuatannya. Ia bebas karena tidak cukup bukti. (umi)
Sumber (http://metro.vivanews.com/news/read/164543-cegah-pelecehan-seksual--busway-dijaga-polisi)