blueparadise
12th July 2010, 01:22 PM
Sudah biasa kalau iklan penjualan rumah, apartemen atau bahkan pulau. Tapi bagaimana kalau menjual sebuah desa? Terdengar anehkan? Tapi hal tersebut dilaukan oleh sepasang orangtua berusia 60 tahun yang saat ini sedang berusaha menjual properti mereka yang merupakan sebuah desa di pedalaman Selandia Baru. Desa itu lengkap dengan sebuah pub dan penduduk yang berjumlah 40 jiwa.
http://www.rileks.com/images/stories/2010/JUNI/ENTERTAINMENT/RAGAM/OMG/otiravillage1.jpg
Otira, sebuah desa di Selandia Baru, ditawarkan dengan harga sebesar 1 juta dollar Selandia Baru atau 715.000 dollar AS. Pemilik saat ini, Bill dan Christine Hennah, membeli reruntuhan desa itu tahun 1998 setelah melewati daerah itu dengan harga 280.000 dollar Selandia Baru atau sebesar 56.000 dollar AS.
Harga itu sudah termasuk sebuah hotel, pub, sekolah, jalan kereta api, balai desa, dan 18 rumah di dekat Taman Nasional Arthur Pass. Bangunan itu didirikan pada tahun 1923. Desa itu berkembang ketika terowongan kereta api Otira dibuka dan saat ini sudah ada 600 pekerja dan keluarganya.
Akan tetapi, pemilik desa itu mengatakan, saat ini mereka tidak memiliki lagi tenaga untuk mengelola hotel tersebut. Hotel itu ditawarkan seharga 350.000 dollar Selandia Baru atau 1 juta dollar Selandia Baru untuk semua properti. "Kami memerlukan seseorang untuk membangun kawasan ini lagi, banyak potensi dan kesempatan di sini," ujar Bill berpromosi.
sumber : rileks.com
http://www.rileks.com/images/stories/2010/JUNI/ENTERTAINMENT/RAGAM/OMG/otiravillage1.jpg
Otira, sebuah desa di Selandia Baru, ditawarkan dengan harga sebesar 1 juta dollar Selandia Baru atau 715.000 dollar AS. Pemilik saat ini, Bill dan Christine Hennah, membeli reruntuhan desa itu tahun 1998 setelah melewati daerah itu dengan harga 280.000 dollar Selandia Baru atau sebesar 56.000 dollar AS.
Harga itu sudah termasuk sebuah hotel, pub, sekolah, jalan kereta api, balai desa, dan 18 rumah di dekat Taman Nasional Arthur Pass. Bangunan itu didirikan pada tahun 1923. Desa itu berkembang ketika terowongan kereta api Otira dibuka dan saat ini sudah ada 600 pekerja dan keluarganya.
Akan tetapi, pemilik desa itu mengatakan, saat ini mereka tidak memiliki lagi tenaga untuk mengelola hotel tersebut. Hotel itu ditawarkan seharga 350.000 dollar Selandia Baru atau 1 juta dollar Selandia Baru untuk semua properti. "Kami memerlukan seseorang untuk membangun kawasan ini lagi, banyak potensi dan kesempatan di sini," ujar Bill berpromosi.
sumber : rileks.com