matsomplak
22nd February 2013, 06:09 PM
http://i1221.photobucket.com/albums/dd471/wirash/omeoo/HojichaAromaTehLembutdariNegeriTiraiBambu_zps51949 9e4.jpg (http://tehpucukharum.com/?utm_source=ceriwis&utm_medium=artikel-gr-forum&utm_campaign=yukpegi-gr-forum)
Hojicha merupakan tradisi minum teh (http://tehpucukharum.com/?utm_source=ceriwis&utm_medium=artikel-gr-forum&utm_campaign=yukpegi-gr-forum) di Jepang yang mungkin terdengar asing di kuping Agan-agan. Teh Hojicha memiliki sensasi rasa yang lembut dan aroma yang harum sangat pas dinikmati cuaca panas atau dingin. Hojicha adalah teh hijau Jepang yang telah melewati proses pemanggangan, teh ini berwarna kecoklatan serta kafein yang terkandung di dalamnya tidak sebanyak teh hijau sehingga aman diminum untuk anak-anak dan penderita maag.
Teh Hojicha ini pertama kali diperkenalkan diKyoto pada tahun 1920, kala itu para penjual mulai memanggang daun teh menggunakan alat yang terbuat dari tanah liat yang berbentuk seperti sendok besar lalu dipanggang diatas bara api. Awalnya hal ini dilakukan sebagai altenatif agar daun teh dapat bertahan lama. Hingga kini Hojicha menjadi sangat populer di Jepang.
Biasanya Hojicha disajikan menggunakan yokode kyusu (sejenis teko dengan pegangan disamping) atau dengan gaiwan (mangkuk teh dengan tutup berukuran lebih kecil dari bibir mangkuk. Untuk menyeduh teh secara sempurna, sebaiknya menggunakan air dengan temperatur 79,4 � 85 derajat celcius dengan lama penyeduhan sekitar 30 � 90 detik untuk menghasilkan rasa teh yang tidak terlalu pahit.
Hojicha merupakan tradisi minum teh (http://tehpucukharum.com/?utm_source=ceriwis&utm_medium=artikel-gr-forum&utm_campaign=yukpegi-gr-forum) di Jepang yang mungkin terdengar asing di kuping Agan-agan. Teh Hojicha memiliki sensasi rasa yang lembut dan aroma yang harum sangat pas dinikmati cuaca panas atau dingin. Hojicha adalah teh hijau Jepang yang telah melewati proses pemanggangan, teh ini berwarna kecoklatan serta kafein yang terkandung di dalamnya tidak sebanyak teh hijau sehingga aman diminum untuk anak-anak dan penderita maag.
Teh Hojicha ini pertama kali diperkenalkan diKyoto pada tahun 1920, kala itu para penjual mulai memanggang daun teh menggunakan alat yang terbuat dari tanah liat yang berbentuk seperti sendok besar lalu dipanggang diatas bara api. Awalnya hal ini dilakukan sebagai altenatif agar daun teh dapat bertahan lama. Hingga kini Hojicha menjadi sangat populer di Jepang.
Biasanya Hojicha disajikan menggunakan yokode kyusu (sejenis teko dengan pegangan disamping) atau dengan gaiwan (mangkuk teh dengan tutup berukuran lebih kecil dari bibir mangkuk. Untuk menyeduh teh secara sempurna, sebaiknya menggunakan air dengan temperatur 79,4 � 85 derajat celcius dengan lama penyeduhan sekitar 30 � 90 detik untuk menghasilkan rasa teh yang tidak terlalu pahit.