Log in

View Full Version : ASI Kurang, Beresiko Karies Gigi


blueparadise
11th July 2010, 12:39 AM
Karies gigi adalah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang dan jika tidak ditangani secara serius dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya dan bahkan kematian.

Dari hasil penelitian yang dilakukan Prof. DR. Budiharto, drg, SKM, dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia mengenai faktor resiko yang berpengaruh terhadap karies gigi pada anak terungkap bahwa masa pemberian ASI pada bayi menjadi salah satu faktor resiko penyebab karies gigi. Makin sebentar ibu memberi ASI makin besar resiko terkena karies gigi, katanya.

Penggantian dari ASI menjadi susu formula juga turut berkontribusi menyebabkan karies karena dalam susu formula mengandung kadar gula yang lebih banyak.

Faktor lain yang juga mempengaruhi antara lain perilaku dan gaya hidup anak seperti kebiasaan mengemut makanan dan permen, penambahan gula pada susu, kegemaran meminum soft drink, frekuensi menyikat gigi dan penggunaan pasta gigi.

Faktor non perilaku anak seperti umur, jenis kelamin, indeks masa tubuh, white spot, fisur hitam, gigi berjejal, penyakit sistemik, pH saliva (air liur) dan pH plak. Selain itu, faktor pengetahuan ibu mengenai kesehatan gigi yang mempengaruhi tindakannya dalam merawat gigi anak.

Faktor non perilaku ibu seperti pendidikan, umur, pekerjaan, history merokok dalam keluarga, ada tidaknya pengasuh dan jenis pengasuh.

Pada awalnya, lokasi karies dapat tampak seperti daerah berkapur berupa bercak putih (white spot) atau fisur hitam yang lama-lama berkembang menjadi lubang coklat. Walaupun karies mungkin dapat saja dilihat dengan mata telanjang, terkadang diperlukan bantuan radiografi untuk mengamati daerah-daerah pada gigi dan menetapkan seberapa parah penyakit itu merusak gigi.

Lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam yang dapat merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Asam yang diproduksi tersebut mempengaruhi mineral gigi sehingga menjadi sensitif pada pH rendah.

Gigi akan mengalami demineralisasi dan remineralisasi. Ketika pH turun menjadi di bawah 5,5 proses demineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. Hal ini menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi.



sumber : perempuan.com